Chapter 25 - Pembalasan

96 36 11
                                    

#LoveYouReaders

"Cie ciee sweet banget babang Aska. Baru tau gue kalo Aska itu bisa khawatir juga ya." ujar si kembar, Robert.

"Ngapain lo kesini? Lo tau darimana gue disini?" tanya Aska.

"Hmm tadi gue cuman kebetulan lewat doang." jawab Robert berbohong.

"Sejak kapan lo mau permisi saat jam pelajaran?" tanya Aska.

"Tadi lagi ga ada guru bro." jawab Robert.

"Bohongkan lo? Bohong dosa tau. Dosa lo udah banyak kan? Nanti lo bisa masuk neraka. Lo mau-"

"Gue ga mau! Iya tadi gue nanya sama Alva. Soalnya dia lama banget permisinya. Makanya gue curiga dan-"

"Well. Ga usah di lanjutin. Mending lo pergi." potong Aska.

"Lo ngusir gue?" tanya Robert dengan mulut dimanyunkan. Hah-Robert sudah seperti perempuan saja.

"Lo ganggu mata gue tau ga." dengan tatapan tajam Aska saja membuat Robert bergidik ngeri.

"Olyn, babang Aska kok ganas sih, Obet kan jadi takut." ujar Robert sebelum meninggalkan ruang UKS.

"Temen lo lucu juga ya." ujar Olyn seraya tersenyum.

Deg.
Tatapan mereka beradu dan saling mengunci. Mata coklat Olyn yang begitu indah, dan mata hitam Aska yang begitu memukau. Olyn berdehem lalu mengalihkan pandangannya.

Aska menyuapi Olyn dengan telaten. Memperhatikan setiap gerak-gerik Olyn. Setelah selesai makan, Olyn mengucapkan terimakasih dan pamit ke kelas duluan. Namun saat sampai di ambang pintu, Aska menahannya.

"Ada apa? Nanti gue ganti kok nasi goreng sama minumannya." ujar Olyn.

"Bukan itu." ujar Aska. Olyn mengangkat satu alisnya, "Gue anter." ujar Aska.

"Gue udah gede kali, gausah." tolak Olyn halus.

"Ayo!" ujar Aska seraya menarik tangan Olyn. Mau tak mau Olyn mengikuti. "Langsung masuk kelas. Jangan keluyuran."

"Dih. Lo kira gue cewek apaan? Dahlah, thanks ya. Bye!" setelah mengucapkan itu, Olyn memasuki kelas. Ia melihat kelasnya kosong, kemungkinan kelasnya lebih dulu keluar main.

Olyn melempar tasnya di mejanya. Lalu mengambil posisi tidur dengan menelungkupkan kepalanya, jangan lupa earphone yang bertengger ditelinganya.

"Ya ampun Olyn! Kamu darimana aja sih?" tanya Nessa saat melihat cewek yang tidur di mejanya, siapa lagi kalo bukan Olyn. Olyn tak mendengar teriakan Nessa, karna ia berada di bawah alam sadar.

"Huh! Echa dikacangin lagi deh." gumam Nessa. Ia membuka bungkus nasi gorengnya dan melanjutkan makannya.

Tringg!!!
Bel masuk berbunyi, namun Olyn belum juga bangun. Nessa baru masuk setelah membuang bungkus nasi goreng hanya menggeleng melihat Olyn.

"Olyn bangun! Nanti kita belajar sama bu Thea. Woyy Olyn!!" Nessa sudah lelah membangunkan Olyn, lalu dia menarik earphone Olyn, dan menyimpannya. Lihatlah, Olyn tak terganggu sama sekali.

"Assalamu'alaikum anak-anak. Selamat siang." sapa bu Thea, guru PKN.

"Wa'alaikumussalam bu, Siang bu." jawab murid-murid. Setelah itu Ryo memimpin doa, dan dilanjutkan dengan belajar. Selagi Bu Thea menjelaskan materi, murid-murid diwajibkan untuk mencatat point-point penting, agar bisa menjawab dalam kuis akhir.

Ya, Bu Thea akan mengadakan kuis di akhir jam pelajaran dan akan mendapat point plus jika bisa menjawabnya. Kadang-kadang Bu Thea menunjuk salah satu dari mereka jika tak ada yang mau mengajukan diri.

What Is Love? [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang