Chapter 36 - Salah Paham

102 38 6
                                    

#LoveYouReaders😆
#HappyReading😉

Hari ini semua pembelajaran di Brilliant High School ditiadakan, karna adanya pertandingan basket antara Brilliant High School dengan saudaranya, Berliana High School.

Brilliant dan Berliana awalnya adalah sepasang kekasih yang merupakan dosen di salah satu universitas ternama di jerman, namun mereka sama-sama berasal dari Indonesia. Mereka sama-sama bernazar, jika mereka berjodoh, mereka akan mendirikan sekolah di Indonesia dengan menggunakan nama mereka. Ahh pasangan yang sweet memang.

Namun sayangnya keduanya telah lama meninggal, mengingat memang sudah cukup tua umur sekolah ini, walaupun begitu, sekolah ini tetap menjadi sekolah ter-elit dan terfavorit. Bagaimana tidak? Fasilitas di sekolah ini benar-benar lengkap, dan juga setiap tahunnya akan ada siswa-siswi berprestasi yang mendapat beasiswa undangan ke luar negri, seperti ke Paris, Jerman, Jepang, dan Amerika.

Olyn sedang berada di rooftop sekolahnya sendirian, ia takut jika berjalan-jalan ke bawah, ia malah bertemu masa lalunya. Entah kenapa firasatnya mengatakan bahwa masa lalunya ada disini.

Olyn merogoh sakunya, namun benda yang ia cari tidak ada disakunya, ya! IPhone-nya ketinggalan di kelas. Mau tak mau Olyn mengambilnya di kelas, daripada bermenung lalu kesurupan? Dan lebih parahnya lagi, tubuhnya yang dikendalikan oleh makhluk tak kasat mata itu membuatnya terjun dari rooftop. Mengerikan.

Olyn beranjak dari bangku-nya lalu menuju kelas. Ngomong-ngomong tentang Nessa, anak yang satu itu sedang berada di tribun lapangan basket, tentu untuk melihat Vero, Satya, dan-Renold. Entahlah-Nessa itu saking polosnya sampe ga tau malu, karna dia berani heboh sendiri untuk menyemangati Renold, bukan Abang-abangnya.

Kalo Olyn ada di sampingnya, mungkin Olyn lebih memilih menutup wajahnya dengan novel horrornya, atau bahkan memilih menjauh dari Nessa. Sebenarnya Nessa sudah membujuknya dari tadi, hanya saja Olyn mengancam Nessa dan membuat gadis polos itu tak berkutik.

Bruk!
"Eh sorry ga sengaja!" ujar Olyn seraya menoleh ke belakang, melihat siapa orang yang ditabraknya.

"Eh Olyn?!" ujar Alva dengan nada kaget.

"Apa?" tanya Olyn. Alva melihat sekeliling, memastikan tidak ada yang memperhatikan mereka, "kenapa, Al? Lo mau ngomong?"

"Iya, gue mau nanya sesuatu sama lo..." ujar Alva dengan nada sangat pelan. "Jadi, cowok yang pegang tangan lo pas di danau itu siapa?" tanya Alva to the point.

"Hmm-bukan siapa-siapa gue," jawab Olyn sekenanya.

"Jujur sama gue, Lyn..." ujar Alva.

"Lo kenapa sih? Buat apa lo tau semuanya?" tanya Olyn dingin.

"Kepo ehehe," jawab Alva dengan cengiran.

"Ooh. Dia cuman masa lalu gue, udah lah ga penting. Gue duluan, bye." setelah itu Olyn berjalan meninggalkan Alva tanpa mempedulikan panggilan dari Alva.

🐥🐥🐥

"

Sakit, Ar!" rintih Olyn saat tangannya ditarik paksa oleh seseorang, dia membawa Olyn ke kelas kosong. "Mau lo apa ha?!" bentak Olyn saat orang itu melepaskan cengkramannya dari tangan Olyn.

"Maaf, Lyn. Gue terpaksa kek gini, gue cuman mau ngomong empat mata sama lo." ujar cowok itu lagi, tatapan mata teduhnya yang dulu sangat Olyn dambakan, sekarang membuat Olyn makin muak. Cowok itu lagi-lagi menggenggam jari jemari Olyn, dengan gerakan cepat Olyn menghentakkannya.

"Ga usah pegang-pegang tangan gue," ketus Olyn.

"Lyn, gue minta maaf sama lo-"

"Semudah itu lo bilang maaf? Sampai kapanpun gue gak akan maafin lo!"

What Is Love? [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang