Marriage Life (Na Jaemin X you)

4

"(Y/n),cepatlah jaemin sudah menunggumu"ujar ibuku dari bawah.

"Iya ya ya"aku langsung turun kebawah dan terlihat jaemin yang sedang menungguku di ruang tamu.

dia menatapku yang baru saja turun dengan senyuman lebarnya.

"Ah kau ini lama sekali"keluh ibuku saat melihatku menuruni tangga dengan perlahan.

dia langsung menghampiriku dan menarik tanganku agar menuruni tangga lebih cepat

"Iya iya iya "aku mempercepat langkahku menuruni tangga.

"Kalian hati hati dijalan ya"ucap ibuku dan aku hanya mengangguk.kami berdua pun langsung pergi untuk mencari rumah.

"Kau mau mencari rumah yang seperti apa?"tanya jaemin memecah keheningan.aku langsung berpikir sebentar

"Yang pasti ada lebih dari 1 kamar"ucapku singkat dan dia langsung mengangguk.

Selama perjalanan hanya suara radio mobil yang menemani, aku maupun jaemin tidak ada yang mau memulai pembicaraan

Kami sudah sampai di kantor agen rumah,kami memasuki kantor tersebut dan melihat lihat model rumah.

"Bagaimana yang ini?"tanya jaemin sembari menunjuk model rumah yang ia pilih

"Terserah"ucapku

"Jadi mau dibeli atau tidak?"tanyanya lagi.

"Kita lihat dulu bagus atau tidak rumahnya baru kita akan membelinya,jangan hanya lihat gambarnya saja"ujarku dan dia langsung mengangguk mengerti

"Iya iya,kami akan melihat yang ini,dan jika pas kami akan membelinya"jelas jaemin pada agen tersebut.

"Baik "setelah itu kita langsung pergi untuk makan siang.dia membawaku ke sebuah restoran di dekat sana

"(Y/n)"panggil jaemin,aku hanya menoleh kepadanya dan mengangkat sebelah alisku.

"Kumohon jangan seperti ini"ujarnya dan aku langsung mengalihkan pandanganku kearah lain tanda tidak suka dengan percakapan ini.

"soal kejadian 3 tahun lalu aku sangat menyesal,sungguh setiap harinya aku merasa menderita"jelasnya dengan nada menyesal. Aku langsung menghela nafasku panjang lalu menatapnya

"Tidak usah membahasnya"ujarku malas

"(Y/n) bisakah kau lupakan saja?"tanyanya dan aku langsung menatap dia serius

"Lupakan? kau kira melupakan kejadian itu sangat mudah"ujarku yang tak percaya ia berbicara seperti tak ada beban.

"Tapi jika kau sep-"

"Berhenti berbicara,aku melakukan pernikahan ini bukan untuk memaafkanmu jadi berhentilah untuk memintaku melupakan kejadian itu"potongku sebelum ia menyelesaikan kalimatnya.