18

6.4K 660 36
                                    

We Go Up~~
We go Up~~

Aku langsung mematikan alarm ponselku yang berdering di atas meja.aku melihat jam yang sudah menunjuk angka 7 pagi.

Aku terduduk di kasur sambil mengumpulkan kesadaranku.aku melihat jaemin yang masih tertidur pulas di sampingku,tanganku tergerak mengelus rambutnya sembari menatap wajahnya yang sangat tenang saat tertidur.

Aku langsung pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka,aku melihat pantulan diriku di cermin

"Astaga bukankah ini terlalu berlemak?"aku memegang pipiku yang tidak tirus lagi.aku langsung mengambil timbangan berat badan yang ada di kamarku.

"ASTAGA?! 53 KG?"aku langsung menatap timbangan itu tak percaya.aku langsung mengikat rambutku dan mengganti baju lalu pergi ke ruang gym.

"Mari kita mulai dengan pemanasan"aku langsung memulai pemanasan sebelum berolah raga.

"Mari kita membuat kotak kotak"aku langsung mengambil posisi sit up,baru saja mau melakukan sit up jaemin muncul dibalik pintu.

"Kau sudah bangun?"tanyaku dan dia hanya mengangguk lalu menghampiriku.

"Pergilah aku mau olahraga"suruhku dan dia menggeleng lalu menaruh kepalanya di pundakku dan kembali tertidur.

"Jaemin aku ingin berolah raga,kalau mau tidur,tidur di kamar"ujarku.

"Aku juga akan berolahraga"ujarnya setengah tertidur.

"Cuci mukamu ayo olahraga bersama"ajakku dan dia mengangguk lalu pergi cucii muka tak lama setelah itu dia kembali dengan wajah yang lebih cerah.

"Tolong pegang kakiku,aku akan sit up"suruhku lalu dia duduk di depanku sembari memegang kakiku.

"Tumben sekali kau olahraga"ujarnya

"A..aku mau melatih ototku"ujarku sembari berusaha melakukan sit up.

"Taruh tanganmu di belakang kepalamu"ujarnya seperti seorang pelatih.

"Aku akan melakukannya hingga 20x"ujarku dan dia mengangguk.

"Aku akan menghitungnya"

"1"

"2"

.
.
.

"17"

"18"

"19"

"20"

Cup
Aku langsung tersentak saat Jaemin memajukan wajahnya lalu menciumku tepat saat hitungan ke 20.

"YAK!"dia hanya tertawa

"Kau berusaha sangat keras jadi aku memberimu sedikit tenaga"ujarnya sembari tertawa.

"Ih tidak seperti itu juga!!"keluhku lalu pergi untuk melakukan pull up.

"Kau bisa melakukan pull up??"tanya jaemin saat aku sedang mencoba menggapai tiang pull up.

"Hmm,aku sering berolahraga dengan hyunjae oppa"ujarku.

"Kenapa kau hanya menatapku? Bukankah kau harusnya berolah raga juga?"tanyaku yang melihatnya hanya terdiam sembari menatapku.

"Ah aku juga akan melakukan pull up"dia memegang tiang pull up didepanku.

Duk!

Kepala kami saling terbentur saat sama sama sedang melakukan pull up.

"(Y/n) kau tak apa?"tanya jaemin khawatir.

"Ahh tak apa,apa kau tak apa?kepalaku sangat keras soalnya"ujarku dan dia hanya mengangguk.

"Tak apa"

"Sudah dulu deh olahraganya aku mulai lapar"ujarku sembari berjalan ke dapur.

"Kau mau makan apa?aku akan memasak untukmu"ujarnya sembari berjalan mendahuluiku ke dapur.

"Apa saja"dia langsung membuatkanku roti panggang dan juga segelas susu.aku langsung meminum susunya tapi ada yang aneh,kenapa rasanya sangat manis?

"Jaemin! Apa kau menambahkan gula?"tanyaku dan dia mengangguk.

"Berapa sendok?"dia langsung mengangkat jarinya membentuk angka 3.

"3? Jaemin!!! Kau mau membuatku diabetes!!"keluhku.bagaimana bisa dia menambahkan 3 sendok gula padahal susu ini sudah manis tanpa gula.

"Aku mencoba susunya tadi tapi tidak manis jadi kutambahkan gula hingga manis"ujarnya sembari meminum susu yang ia buat.

"Ya ampun kau bisa diabetes!"keluhku.

"Tidak akan,karena yang bisa membuatku diabetes hanya senyumanmu!! Gula tidak ada apa apanya"ujarnya dan aku hanya memutar bola mataku malas

"Terserah,ayo bersiap kita harus ke rumah sakit"ujarku dan dia hanya mengangguk.

Setelah bersiap kami berdua langsung pergi ke rumah sakit untuk menjemput ibuku dan aku juga harus bertemu dengan jeno.

"Kau duluan saja,aku harus ke ruangan jeno"ujarku

"Aku juga ingin ikut"ucap jaemin dan aku menggeleng.

"Tidak tidak,kau langsung ke kamar eomma saja,aku hanya sebentar"ujarku dan dia hanya mengangguk lalu pergi duluan.

Aku langsung pergi keruangan jeno,bisa kulihat dari luar jeno yang sibuk dengan banyak data data pasien di atas mejanya

"Jeno lee~~"

Dak!
Aku meringis kesakitan saat tak sengaja menabrak pintu kaca ruangan jeno,dia langsung menghampiriku yang masih kesakitan di ambang pintu.

"(Y/n) kau tak ap- astaga?? Hidungmu menjadi pesek"ujarnya sembari menahan tawa.

"Kenapa kau memakai pintu kaca!"keluhku lalu masuk kedalam ruang kerjanya.

"Suka suka lah,duduk"dia langsung menyuruhku duduk di hadapannya.

"Jaemin dimana?"tanya jeno

"Di ruangan eomma"ucapku dan dia mengangguk.

"Ah aku mau bicara denganmu"ujarnya dengan nada serius,aku langsung menatapnya

"Hasil tes mu sudah keluar"dia langsung memberiku selembar kertas.

"Tadinya aku akan memberikannya padamu saat di new zealand hanya saja aku lupa"jelasnya,aku langsung membaca hasil tesku dan hanya tersenyum.

"Aku sudah menduganya"aku kembali memberikan kertas tersebut pada jeno.

"Kau tidak membutuhkannya?"tanya jeno dan aku hanya menggeleng.

"Simpan saja,mungkin akan kuambil nanti,ah jangan pernah bicarakan masalah ini dengan jaemin atau bahkan keluargaku kumohon"ujarku dan jeno hanya mengangguk.

"Aku mengerti,aku tidak akan membocorkannya"ujarnya dan aku hanya mengangguk.

"Ngomong ngomong ini"dia memberiku sebuah kotak kecil.

"Apa ini?"tanyaku sembari membuka isinya,ada dua pasang gelang dengan inisial namaku dan juga jaemin.

"Aku harusnya memberikannya sejak kita sekolah dulu hanya saja hubungan kita bertiga sedang tidak baik jadi aku akan memberinya sekarang hitung hitung sebagai hadiah pernikahan kalian"jelasnya.

"Ah couple?"tanyaku dan dia mengangguk.

"Uaaa gomawo ~~"aku langsung mengenakan gelang tersebut.

"Aku akan memberikan pada jaemin nanti"ujarku sembari memasukan gelang jaemin ke tasku.

"Ah aku ada jadwal operasi sekarang,aku pamit dulu"ujar jeno dan aku hanya mengangguk.

"Aku juga"kami berdua langsung keluar dari ruangan,aku langsung menuju kamar ibuku.

■■■■■

Jangan lupa votment♡♡♡♡

Marriage Life (Na Jaemin X you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang