5

9.4K 943 17
                                    

"Trauma mu" aku terdiam sebentar mendengar ucapan jiyoon.tapi itu mungkin sudah hilang

"Aku sudah memikirkannya,tapi mungkin itu sudah hilang"ucapku dan dia hanya berdecak kesal.

"Batalkan saja,jika itu kembali keadaanmu akan bertambah buruk ditambah lagi kau pu-"ujarnya khawatir tapi aku kangsung menyentuh pundaknya membuat dia berhenri berbicara

" eonni,selagi eomma ku bahagia aku akan berusaha menikmatinya"ujarku dan ia hanya menghela nafasnya kasar.

"Kau masih mencintainya kan"penyataan yang dilontarkan jiyoon eonni membuatku kaget.aku langsung menggeleng keras

"Eonni!! Jangan bicara yang aneh aneh"keluhku tidak terima, jiyoon langsung melontarkan tatapan meledek ke arahky

"Dari cara berbicaramu aku bisa mengetahui bahwa kau masih mencintainya"ujarnya sembari menyeruput kopinya lalu mengangkat alisnya berusaha meledekku.

"Aku tidak mencintainya eonni,aku membencinya,sangat membencinya"ujarku dan dia langsung tertawa lalu menaruh cangkirnya

"Kadang perasaan benci akan menjadi cinta, apalagi jika dulu kau pernah mencintainya,aku yakin rasa cintamu itu akan kembali seiring kalian bersama" bisiknya dengan nada meledek

"Ya terserah,aku mendoakan yang terbaik saja,kalau ada masalah kau bisa menelfonku atau datang saja kesini"lanjutnya dan aku hanya mengangguk lalu berdiri dari dudukku

"Satu lagi,kau juga harus sering datang kesini untuk sering terapi"lanjutnya dan aku langsung mengangguk

"Baiklah baiklah,aku pulang dulu bye dr.jiyoon"ucapku sembari membungkuk hormat.

"Baik sajangnim"ujarnya lalu membungkuk ke arahku jug

"Apa-apaan itu?baru kali ini eonni memanggilku seperti itu"ujarku yang sedikit tidak percaya

"Yak,itu hanya candaan,pergi sana,waktuku sudah habis"usirnya seraya mendorongku keluar dari kantornya.

"Aku pulang dulu"pamitku pada miyoon dan dia tersenyum sambil membungkuk, setelah itu aku keluar dari klinik.

Baru saja keluar,aku menemukan jaemin sedang berdiri didepan pintu sembari mengamatiku.dia melirik ke arah dalam lalu beralih menatapku

"Apa yang kau lakukan disini?"tanyanya sembari menunjuk palang yang bertuliskan

'klinik psikiater'

"Bukan urusanmu"aku langsung berjalan menjauh darinya tapi ia menahan tanganku.

"Apa?"ujarku sembari mencoba melepas tangannya.

"Jelaskan padaku sedang apa kau disana"ujarnya, aku langsung mendengus kesal

"Itu bukan urusanmu,jadi lepaskan"ujarku dan dia malah berdecak kesal ke arahku

"Baiklah itu bukan urusanku,kita harus pergi untuk membeli baju pernikahan"ujar jaemin dan aku langsung mendecih pelan

Aku lupa untuk itu

"Kau saja aku sibuk"tolakku tetapi dia masih menahanku untuk pergi.

"Eomma mu yang menyuruhku,tadinya ia akan pergi denganmu tapi kau membatalkan perjanjian makan siangnya jadi ia menyuruhku"jelas jaemin dan aku langsung menyesali keputusanku tadi

Tau gitu aku tidak membatalkannya-(y/n)

Aku hanya menghela nafas kasar lalu masuk kedalam mobilnya.disusul ia yang juga masuk kedalam mobil.

"Ah kau tahu?kita akan menikah 2 minggu lagi"ucap jaemin sembari menatapku dab aku hanya mengangguk malas menjawabnya

"Tau"

Marriage Life (Na Jaemin X you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang