13

275 9 0
                                    

Pagi-pagi sekali Rara sudah bangun dengan wajah sedikit pucat dan mata sedikit bengkak akibat menangis.
Rara dengan cepat membersihkan badannya dan turun kebawah untuk membantu ibu mertuanya menyiapkan sarapan karna dia tidak mau berleha-leha  atau lebih tepatnya dia tidak mau kalau harus bertengkar dengan Alex dirumah mertuanya. Sebisa mungkin Ratasya akan menghindar dari Alex supaya tidak ada pertengkaran disini. Ya walaupun keluarga Alex mempunya beberapa pembantu namun imternyata ibu mertuanya itu lebih suka memasak sendiri

"Pa-pagi mom" sapa Rara gugup karna mengingat dia belum terlalu dekat dengan ibu mertuanya
"Pagi nak.. loh kok kamu uda bangun sih nak"
"Gak apa-apa mom aku cuman pengen bantuin mommy masak" sahut Rara masih dengan rasa canggungnya " kamu ini. Kamu kan masih pengantin baru jadi ya wajar dong bangun lama.. lohh lohh wajah kamu kok pucat dan mata kamu bengkak.. kamu abis nangis ya?  Alex nyakitin kamu iya?" Ya anggap ajala ibu mertuanya ini terlalu kepo . Haha
"Ah mom bu-bukan . Kak Alex tidak menyakitiku. Tadi malam aku itu tidak bisa tidur karna kepiran mama maklum la mom aku dan Mama begitu dekat tapi sekarang sudah pisah rumah . Itu aja kok mom" Rara benar-benar pintar bersandiwara dia tidak mau mertuanya itu mengetahui kalau anaknya sudah bersikap kasar kepadanya " benarkah? Kamu gak lagi bohongi mom kan" selidik Manda yang sepenuhnya belum percaya atas apa yang dikatakan Rara
"Bener mom. Buat apa Rara bohong sama mom" "ahh baikla.. mari bantu mom masak" Rara mengangguk sambil mengikuti Manda memasak

"Sayang kamu harus tau makanan kesukaan Alex ya"
"I-iya mom"
"Kamu ini gak perlu gugup gitu sama mom. Kamu sekarang kan uda jadi Putri mom jadi kamu harus lebih dekat lagi dengan mom. Oke"  kata-kata Manda dapat membuat Rara merasa lega karna dia bisa mendapatkan ibu mertua yang sangat baik
"Baiklah mom" mereka sama-sama tersenyum
"Ahh mom tadi bilang makanan kesukaan Alex.. mmm kira-kira apa mom?"
" ayam goreng. Sayur kangkung dan tempe goreng.. Ya walaupun sangat sederhana tapi Alex kalau sangat menyukainya. Dia akan sangat lahap kalau sudah memakan makanan itu" Manda menceritakannya samabil tertawa mengingat Alex makan dengan lahapnya kalau sudah diberikan makanan kesukaannya
"Benarkah mom?"
Dia melihat ibu mertuanya itu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum
"Kamu harus sering-sering memasakkannya makanan kesukaannya suapaya dia betah dirumah" goda sang mertua yang membuat kedua pipi Rara merah seperti tomat
"Sudah.. ayokk kita antar makanan ini lalu kita bangunkan pria-pria malas itu hmm? " Lagi-lagi ibu mertuanya menggodanya dengan menaik-turunkan alisnya
"Iya mom"

Rara menuju kamarnya dan membuka pintu. Pandangan yang pertama kali dilihatnya adalah seorang pria yang sedang tidur dengan damai. Rasanya Rara ingin sekali memeluk tubuh kekar itu namun dia harus menelan pil pahit . Dia dinikahi hanya untuk balas dendam bukan karna cinta.
Dengan perlahan Rara memegang bahu Alex samabil menggoyangkan badannya pelan untuk membangunkan Alex

"Kak bangun"
Alex yang merasa tidurnya diganggu pun langsung membuka kedua bola matanya dan melihat wanita yang sangat dibencinya sekarang sedang memegang bahunya.
Dengan kuat Alex mendorong Rara sampai terjatuh
"Awww"
"Sekali lagi Lo megang gue. Saat itu juga Lo habis ditangan gue"
"Maaf mom menyuruh ku untuk membangunkan kak Alex agar sarapan" Alex benar-benar jijik melihat wajah Rara
"Cihh gausah munafik Lo. Lo itu cuman memakai topeng sekarang.. gua tau Lo itu siapa. Lo wanita murahan . Wanita jalang yang dengan teganya menculik sahabat dekatnya sendiri hanya untuk ke egoisan diri Lo sendiri. Iyakan jalang. Dan hari ini kita akan pindah rumah. Gue  pengen nyiksa Lo lebih parah.. dari kmarin saya sudah menahan diri untuk tidak menyiksamu tapi nanti itu semua pasti akan terkabul. Ahhh rasanya aku ingin cepat-cepat menyeret mu dari sini" ucap Alex sambil berlalu kekamar mandi tanpa perduli perasaan rara

Rara memukul-mukul dada nya yang terasa sakit saat mendengar suaminya sendiri berkata kejam seperti itu kepadanya
"Hiksss hiksss sakit tuhannn ke-kenapa ini harus terjadi kepadaku? Apa salahku?" Rara terus saja memukul dadanya yang sangat terasa sakit

Rara bangkit dari lantai sambil menghapus air matanya dia akan segera turun untuk menemui mertuanya...

-
-
-

"Mana suamimu nak" tanya Manda yang melihat sang menantu turun sendiri tanpa putranya.
"Dia lagi mandi mom" lagi-lagi Ratasya mengeluarkan senyum manisnya untuk menutupi kesedihan yang dialami dari suaminya sendiri

"Ahh itu dia pengantin prianya sudah datang. Ayok makan Lex" sahut ZHEINDRA yang melihat putranya sudah datang menuju meja makan
"Ra siapkan makanan suami mu ya. Kamu harus terbiasa"
"Iya mom"

Dengan degupan jantung yang kencang Rara menyendok kan nasi dan lauk pauk kepiting Alex sedangkan Alex menatap tajam Rara
Sebenarnya Alex tidak Sudi memakan makanan yang disiapkan oleh ratasya namun dia tidak mau membuat kedua orangtuanya itu merasa curiga kalau harus menolak makanan itu

Saat Ratasya selesai menyiapkan dengan kasar Alex menarik makanan dari tangan istrinya

"Mom. Dad Alex mau bicara sama kalian"
"Bicara apa Lex" tanya zheindra dengan kening berkerut
"Hari ini atau lebih tepatnya pagi ini kami akan pindah" Alex mengatakan nya langsng tanpa minta persetujuan atau basa-basi kepada orangtuanya
"Apa?? Apa-apaan kamu ini Lex. Mom tidak setuju ya. Mom masih pengen bareng sama menantu mom. Kamu ini merusak kebahagiaan mom aja"
"Mom kami juga kan harus mandiri dan mau sampai kapan kami akan bergantung kepada kalia?"
"Tap-" belum selesai Manda melanjutkan bicaranya Alex sudah lebih dulu memotong " keputusan aku udah bulat mom tidak ada yang bisa menganggunya lagi"
"Sudahlah mom biarkan Alex membangun rumah tangga nya sendiri tanpa campur tangan kita"

Ratasya yang mendengar pembicaraan mereka pun hanya bisa diam dan memikirkan nasib nya

"Bagaimana Ra. Apa kamu setuju dengan suamimu? tanya Wanda yang melihat Ratasya hanya diam saja.
"Iya mom" Rara hanya bisa mengikuti jalan cerita yang akan ditulis sendiri oleh Alex. Dia tidak mau membantah alex " mom dengar sendiri kan . Dan setelah sarapan kami akan pindah rumah" putus Alex tanpa mau mendengar ocehan ibu nya
"Baiklah" akhirnya ibu nya itu mengalah juga karna Manda tau dia tidak akan bisa menang kalau melawan Alex

Selsai makan Alex dan Ratasya menuju kamarnya untuk membereskan pakaian mereka. Setelah selesai mereka turun sambil membawa koper masing-masing

"Kami permisi dulu mom. Dad." Alex dan Ratasya menyalami kedua orang tua itu
"Kamu hati-hati disana ya nak. Kalo Alex menyakiti mu laoorkan saja sama mom atau dad kami oasti akan langsung menghukum nya. Dan kau Alex awas kalau sampai menantu ku ini lecet kalau samapai lecet kau akan menerima akibatnya" Wanda memberikan peringatan kepada Alex yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Alex

"Benar kata mom. Kalau Alex macam-macam jangan sungkan kabari mom dan dad ya sayang" kata Daddy Alex sambil mengelus rambut menantunya sekaligus yang sudah dianggap sebagai putrinya itu

"I-iya mom.dad kalian tenang saja. Kaka Alex pasti menjagaku dengan baik" Alex yang mendengar kata-kata Rara mengepalkan tangannya dengan kuat dia benci melihat wanita itu bersandiwara seperti wanita yang baik lemah lembut.
"Sandiwara mu bagus juga jalang. Awas saja kau nanti" batin Alex berbisik
"Ya sudah pergilah. Hati-hati ya kalian" mereka hanya membalas dengan anggukan kepala

CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang