Bel pertanda pulang sekolah berbunyi seluaruh siswa siswi bergegas untuk pulang
Ada yang membersihkan ruangan dan ada juga yang menuju mobil mereka untuk pulangMika dan Akila pulang terlebih dahulu karna mereka ada urusan yang mengharuskan mereka untuk pulang dengan cepat
Rara menatap Qisha dalam seolah pertanyaan yang ada di kepalanya dapat jawaban secara langsung dari qisha
"Sha tolong jelaskan ini semua" Rara meminta penjelasan mengenai masalah yang dihadapinya
"Maksud lo apa sih Ra .. gue gak ngerti" Qisha berusaha mengelak dari pertanyaan Rara yang berusaha untuk nyudutkannya"Lo pasti ngerti.. lo gak bodoh"
"Ra serius aku gak tau apa-apa"
"Sebaiknya kita cari tempat yang enak untuk membicarakan ini semua" ajak Rara kepada Qisha yang disetujui oleh QishaRara dan Qisha menuju sebuah cafe yang cukuo nyaman untuk membicaran masalah mereka
Mereka memilih duduk disudut cafe agar merasa lebih nyaman.
Setelah memesan makanan Rara mengajukan pertanyaan kepada Qisha"lo kemana selama ini?"
"Gue tempat nenek gue yang ada diluar kota kan tadi uda gue bilang"
"Sha gue harap lo jujur"
"Ya ampun Ra.. gue jujur kali"
"Oke gue bakalan berusaha buat Nerima alasan lo... Trus kenapa lo gak ada ngabarin siapapun?"
"Ohh itu sori gue lupa"
"Sha gue ngerasa lo ada yang aneh.. lo kayak bukan Qisha yang gue kenal" kata-kata Rara membuat Qisha tertawa
"Ahh ternyata bener ya kata orang-orang lo susah buat di bohongin" mendengar kata-kata Qisha seketika kening Rara berkerut oetanda dia bingung dengan apa yang dikatakan oleh Qisha
"Maksud lo" tanya Rara
"Oke oke .. gue bakalan jawab pertanyaan lo ratasya.. lo mau tau apa?"
"Semuanya .. gue tau lo pasti tau apa yang ada dipikiran gue dan apa yang gue alami selama lo pergi"
"Ya ya ya lo bener gue emang tau dan gue seneng" ucapan Qisha membuat Ratasya menegang karna dia masih belum percaya atas ucapan sahabatnya itu
"Maksud lo?"
"Ratasya Angelina Gluxia .... " Qisha menjeda kata-katanya dan memperbaiki tempat duduknya untuk bersandar sambil melipat kedua tangannya didadanya
"wanita yang dinikahi oleh kekasih sahabatnya sendiri yang bernama Alexio Zheindra Hegzil untuk balas dendam karena menghilangnya kekasih dari Alex.. mmm menarik bukan?"
Qisha mengucapkan itu tanpa memikirkan sakit hati yang diterima oleh ratasya
"Sha apa maksud dari kata-kata itu?"
"Astaga Rara apa kamu belum tau maksudnya? Baikla gue bakalan jelasin semua secara detail mengenai masalah yang sedang lo tanggung ini.. , gue benci ngelihat lo bahagia, gue benci ngelihat lo tertawa, gue benci lo disayang sama orang lain, gue benci ngelihat lo mendapatlan kebahagiaan sedangkan gue gak dapat apa-apa" Qisha mengatakan semua yang ada dibenaknya semalam ini
"Kenapa lo bisa benci ngelihat guru ngedapetin itu semua? Bukannya lo juga dapat kasih sayang kan?"
"Hahaha gue gak pernah dapat apa-apa.. tapi lo dapet itu semua dan itu membuat gue benci.. orangtua gue pisah.. dan lo? lo enak orangtua lo baik, sayang sama lo""Bukannya orangtua gue juga orangtua lo?"
"Hahaha itu hanya kata-kata.. tapi nyatanya bukan.. mereka tetap bukan orang tua gue"
"Oke kalo itu alasan lo benci sama gue.. trus apa hubungannya dengan kak Alex?"
"Ihh pertanyaan bagus rataya, baikla bakalan gue jawab.. gue sengaja ngadu domba lo dengan Alex supaya ya dia juga ikut ngebalas lo.. dan lo mempermulus jalan gue dengan buku diary lo"
"Bu-buku diary?"
"Yappsss gue tau lo pasti nyari buku itu kan.. tapi sayang uda gue ambil dan gue kasi sama kak Alex" Rara yang mendengar itu meremas tangannya sendiri untuk meluapkan rasa kesalnya terhadap sahabat yang ada didepannya ini"Kenapa lo tega? Gue bahkan gak pernah ngerusak hubungan kalian"
"Astaga Rara ya gue harus memanfaatkan keadaan dong.. ya ternyata berhasil dengan buku lo itu Alex percaya SMA semua omongan gue tentang lo.. buktinya dia nikahin lo buat disiksa kan Dann ahhh gue lagi mikirin cara gimana supaya Alex bisa lebih nyiksa lo lagi. Gue pengen lo semenderita mungki Ra" bisik qisha tepat ditelinga Rara saat perkataan gue pengen lo semenderita mungkin Ra.Air mata Rara lolos dengan sempurna dipipinya saat mendengar bisikan Qisha
"Kita sahabatan sha tapi kenapa lo tega buat kayak gini sama gue"
"Ya awalnya gue emang niat sahabatan baik sama lo tapi setelah gue jalanin tertanya gue gak bisa" ucap Qisha dengan sedih seolah-olah dia sangat menderita dengan situasi yang ada"Sha aku mohon hentikan ini.. kita bisa kayak awal.. kayak dulu lagi"
"Gue gak bisa.. gue belum puas ngelihat lo menderita Ra.. tunggu ya bentar lagi kalo gue uda puas.. hahah" Qisha tertawa melihat raut wajah Rara yang menegang "kayaknya bukan cuman gue yang bakalan buat lo menderita Ra.. gue yakin Alex juga bakalan ikut buat lo menderita dan lo tau dia bilang apa tadi malam? Dia bilang dia bakalan nyeraiin lo dan nikahin gue. Uhhh sweet banget kan Alex?"
Lagi lagi air mata Rara jatuh mendengar setiap kata-kata yang keluar dari mulut Qisha
Hiksss"Haha lo cengeng banget sih Ra. Gitu aja nangis.. simpan tuh air mata.. gue yakin nanti malam lo butuh lebih banyak air mata, Oya satu lagi Ra.. gue bingung apa mika sama Akila lebih baik tau gak ya mengenai pernikahan lo sama Alex.. dan mengenai kenapa gue selama ini.. lo bayangin aja Alex aja bisa gue buat percaya sama omongan gue apalagi mika dan Akila mmm itu gampang la buat gue.. hahah lihat aja besok apa yang bakalan terjadi ya" setelah mengucapkan itu Qisha pergi meninggalkan Rara di cafe
Rara terus saja menangis memikirkan masalahnya saat ini
Dia sedih karna harus bermasalah dengan sahabatnya sendiri
Dia tidak tau kalau sahabatnya itu mempunyai dendam tersendiri"Sha kamu jahat banget"
Rara terisak sambila memukul-mukul dadanya yang terasa sesak"Ra" panggil seseorang dari belakang Ratasya sambil memikul pelan bahunya
Rara yang merasa dipanggil seseorang pun dengan cepat menghapus air matanya dan berbalik melihat orang yang menepuk bahunya"Kak Reksi?" Rara terkejut melihat Reksi yang memanggilnya tadi
"Ada apa Ra? Kok kamu nangis"
"Gak papa kok kak aku baik-baik aja"
"Ra kita emang batu kenal tapi bukan berarti kamu bisa bohong sama kakak.. kakak tau kamu lagi bohong.. jujur sama kakak ada apa?"
"Rara benar-benar gak papa kak.. semua baik-baik aja"
"Ra.." Reksi menekankan kata-kata
"Percaya sama kakak.. kakak akan bantu kamu.."
Rara Yeng melihat ketulusan reksioun mulai menceritakan semua kejadian yang dialaminya tanpa kecualiReksi yang mendengar cerita Rara mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya
Dia benar-benar tidak menyangka kalau Alex tega berbuat kejam kepada istrinya sendiri"Ra kenapa kamu gak pernah cerita sama kakak hah?" Bentak Reksi yang terbawa emosi mendengar cerita Rara tadi
Rara yang dibentak pun hanya bisa menunduk sambil meremas tangannya ketakutan
"maaf..maaf raa kakak gak bermaksud ngebentak kamu.." Rara hanya mengangguk mendengar kata-kata Reksi"Kakak janji kakak bakalan menghajar si brengsekk itu"
"Jangan kak.. Rara gak mau kalian jadi bermasalah"
"Ra kamu itu adik kakak.. kakak gak mau kalo dia menyiksa adik kakak paham?" Rara mengangguk tanda mengerti namun dia tetap tidak setuju kalau Reksi hatus bermasalah dengan Alex"Kak aku mohon jangan.. kakak cukup dukung keputusan aku aja"
"Memangnya apa keputusan kamu?"
"Aku bakalan tetap jalani pernikahan kami dan kalau suatu saat aku uda gak sanggup lagi sama semua aku cuman mau minta tolong sama kakak buat bantu aku jauh dari mereka semua""Iya iya kakak janji.. bahkan kalau hari inipun kamu minta itu kakak kan turuti" Rara menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju dengan ucapan Reksi
"Enggak kak.. untuk saat ini Rara masih sanggup.. Rara akan jalani semampu Rara"
"Tap-"
"Kak plisss... tolong dukung keputusan Rara" Reksi mebghelas nafasnya dengan berat
"Baiklah kakak akan dukung dan kalau kamu butuh sesutu segera hubungi kakak ya"
"Iya kak. Makasih ya kak"
"Sama-sama adik kecil sahut Reksi sambil mengacak-acak rambut Rara gemas"Seandainya aja ra kamu bukan istri Alex , pasti aku akan menjadikan kamu wanita satu-satunya dihidup aku" batin Reksi
"Yauda yok kakak antar pulang.. kamu gak bawa mobil kan?"
"Enggak kak tadi supir yang ngantar Rara uda aku suru pulang duluan"
"Bagusla yauda ayok kakak antar"
"Mmm gausa kak nanti kak Alex salah paham"
"Mck kamu ini gimana sih gak mungkin Alex salah paham.. aku kan sahabat dekatnya.. udah ahhh kamu kebanyakan mikir" Reksi menarik tangan Rara menuju mobil yang dikendarai oleh Reksi
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL MAN
RomanceRATASYA ANGELINA GLUXIA~ Gadis yang cantik, dan periang yang disukai oleh banyak orang. Namun sayang sekali dia harus menikah dengan seorang pria yang hanya akan membuat hidupnya menderita dengan seiringnya waktu. Penderitaan yang tiada henti dirasa...