33

716 17 0
                                    

Deggg
Deg

"Apa kamu bilang ? Tergeser ? Hahaha maksud kamu aku kalah sama dia? Iya ? Gak lex aku gak bakalan kalah lagi dari dia dan aku gak mau putus sama kamu.. aku cintai sama kamu Lex"

"Bukankah kamu sendiri yang memberikan pilihan kepadaku dan menuntut jawabanku? Aku udah ngasih jawaban seperti yang kamu mau"

"Kau jahat Lex.. kau hanya memikirkan perasaan kamu sendiri hikss kamu gak mikirin perasaan aku dan perjuangan aku"

"Maaf sha"
"Hahaha maaf? Gak akan Lex..aku.gak.akan.pernah.maafin.kamu" teriak Qisha " kamu jahat Lex harusnya aku gak pernah buat rencana yang membuat kalian dekat dan samapai menikah"

Alex terkejut mendengar pengakuan Qisha, semantara Qisha yang menyadari kesalahannya berbicara langsung menutup mulutnya

"Apa maksud kamu sha?"
Qisha hanya menggelengkan kepalanya
"Sha jawab aku apa maksud ucapan kamu itu ?"
"Ka-kamu ha-hanya salah de-dengar"
"Gak sha aku tau kamu lagi bohong sekarang.. jawab aku APA MAKSUD UCAPAN KAMU ITU HAH???"
teriak Alex tepat diwajah Qisha

"Jawab sebelum gue tambah emosi Qisha"
Tekan Alex yang yang sudah mengganti aku menjadi gue..

Qisha yang merasa takut dengan pelan menceritakannya

"Maaf.. se-sebnarnya a-aku sengaja menjebak Ratasya dalam semua masalah ini, sebenarnya Rara tidak pernah mengancam ku, dan sebenarnya Rara tidak tau mengenai perginya aku, dia sama sekali tidak ada hubungannya dengan ini semua"

"Kenapa? Kenapa lo lakuin itu?"
"Karna aku iri melihat dia mendapatkan kasih sayang dari semua orang , aku mau dia kehilangan semua orang yang sayang sama dia, aku pengen dia menderita"

"Jadi lo sebenarnya penyebab ini semua? Dan karna rasa iri lo, lo memasukkan gue dalam permainan sampah ini ? Lo uda berhasil sha , Li berhasil membuat Ratasya menderita, lo tau apa yang gue lakuin sama dia ? Gue tiap hari menghina dia, gue npae dia, gue nyambuk dia oakenikat pinggang dan bahkan gue MEMPERKOSA DIA QISHA... BRENGSEKK LO"

"maaf Lex"
"Apa lo bilang maaf? Lo uda buat hidup gue dan Ratasya berantakan brengsekk. Gue tiap hari nyakiti dia, setiap dia mencoba untuk membela diri, gue selalu emosi.. lo juga ngebuat mika sama Akila memusuhinya, gue yakin lo yang uda ngehasut mereka kan" Qisha mengangguk menyetujui perkataan Alex

"Brengsekk keluar dari ruangan gue sebelum gue tambah emosi dan pastikan jangan pernah menampakkan wajahmu dihadapanku"

"Maaf"

"Keluar" Qisha keluar dengan air mata yang terus keluar

Alex melemparkan semau barang-barang yang ada di ruangan itu..

-
-
-

Alex pergi ke club malam untuk menenangkan pikirannya
Dia minum begitu banyak alkohol dan  meracau tidak jelas sambil memanggil nama Ratasya sambil sempoyongan Alex pulang dan tidur di kamar milik Ratasya
Alex selalu merasa nyaman saat menghirup aroma yang ada di bantal milik Rara

Ditempat lain Ratasya tidurnya tidak nyaman dia berbalik memperbaiki tidurnya namun tidak bisa.. dia sangat ingin makan martabak sudah daritadi dia menginginkan itu

"Sayang kamu mau makan martabak ya? Yauda kita keluar ya cari martabaknya" Rara berbicara seolah-olah bayinya mendengar apa yang dikatakan oleh ratasya

Rara memakai jaketnya dan mengambil uang secukupnya.
Dia melangkahkan kakinya keluar kamar , saat menutup pintu kamarnya Siska menghampiri Ratasya

"Loh mbak mau kemana malam-malam begini?" Tanya Siska yang melihat Rara seperti ingin keluar rumah
"Astaga mbak siska buat aku terkejut aja"
Ucap Rara sambil mengelus dadanya karna terkejut
"Hehe maaf mbak.. Oya mbak mau kemana ?"
"Mck mbak siska kenapa sih manggil aku mbak terus? Kan aku uda bilang manggilnya ratasya aja atau enggak Rara .."
"Tapi kan gak sopan mbak.. akukan kerja sama mbak Ratasya"
"Isss mbak siska gimana sih kan aku lebih muda.. aku masih delapan belas lohh.. sedangkan mbak siska udah umur dua puluh lima tahun.. pokoknya Rara gak mau Nerima penolakan.. mbak siska panggil aku Rara aja"
"Iya deh.. aku panggil Rara aja"
"Nah gitu dong"
"Oya kamu belum jawab pertanyaan aku.. kamu mau kemana ?"
"Itu aku mau nyarik martabak"
"Hah mana ada penjual martabak jam segini mbak.. ini jam setengah tiga loh ra"
"Iya Rara tau mbak Tapi aku pengen banget, bawaan dalam kali.. udah ahh Rara pergi dulu ya.. mbak hati-hati dirumah.. kunci rumah.. nanti kalo Rara pulang Rara telpon mbak buat bukain pintu"
"Enggak.enggak kamu gak boleh pergi sendiri, tunggu mbak ambil jaket" Siska pergi ke kamarnya mengambil jaket
"Mbak ikut?" Tanya Rara polos
"Iya. Mana mungkin mbak biarin kamu sendiri gitu"
"Iya deh mbak.. ayok mbak aku uda pengen Banget makan martabaknya"

CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang