RATASYA ANGELINA GLUXIA~
Gadis yang cantik, dan periang yang disukai oleh banyak orang. Namun sayang sekali dia harus menikah dengan seorang pria yang hanya akan membuat hidupnya menderita dengan seiringnya waktu. Penderitaan yang tiada henti dirasa...
Sesampai disekolah Ratasya permisi kepada papa nya
" Pah Rara masuk dulu ya" sambil mencium tangan Gerald "Iya sayang. Belajar yang bagus ya. Jangan nakal.. hmm??" "Iya papaku sayang yang bawel" "Bayyy pahh" Rara samabil melambaikan tangannya
Didepan kelas Rara mendengar anamanya dipanggil "Rara" Rara membalikkan badannya ternyata benar ada yang memanggilnya Ternyata salah satu sahabatnya ya dia adalah Qisha
"Ehh hai sha" "Tungguin dong" sahut Qisha sambil memayunkan bibirnya "Iya bawel.. cepetan atuh neng" "Ayo let's go beibeh". Sahut Qisha yang langsng ditanggapi mereka berdua dengan tawa riangnya.
Sampai dikelas mereka langsung meletakkan tasnya mereka dan mulai bercerita. Sampai terdengar lagi suara teriakan dari kedua sahabatnya MIKA dan AKILA
"PAGIIIIII" trriak mereka berdua bersamaan "Astaga kalian ini" Mika dan AKILA hanya cengar-cengir tidak jelas
Cepat duduk bentar lagi bel masuk Dan benar saja bel bunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai.
"Pagi anak-anak" sapa guru yang akan mengajar mereka "Pagi buuuuuu" sahur mereka kompak "Baikla pelajaran akan kita mulai ya.. dan siapa yang tidak membawa buku paket silahkan keluar dari mata pelajaran saya sekarang"
Mereka semua saling menatap. Ternyata mereka semua membawanya. Dan untung Rara tadi malam tidak lupa menyusun pelajarannya. Kalau sampai lupa waduhh siap-siap aja dia dihukum membersihkan toilet wanita.. Iiuuuhhhh Itu sangat menjijikkan bagi Rara.
"Baikla karena kalian semua membawa buku makanya pelajaran akan kita mulai" "Baik buuu" mereka menjawab dengan serentak
- - -
Tringgggg.... Bel sekolah berbunyi yang menandakan bahwa semua siswa sudah boleh pulang
"Yeyyyy" teriak satu kelas
Ting Ponsel Rara berbunyi menandakan bahwa pesan masuk keponselnya
-papa Ra maaf ya nak papa tidak bisa menjemputmu karena papa ada rapat penting saat ini nak.. kamu dijemput supir papa aja ya sayang"
-rara iya gpp kok pah. Rara tidak perlu dijemput pah. Rara pulang bareng teman atau naik taksi aja pah
-papa beneran nih. Tapi papa khawatir nak
-rara ihh papa ya gpp dong pah uda masalah pulang gampang pah. Uda mending papa sekarang fokus kerja carik uang yang banyak biar ada Rara pake buat belik martabak.. hahaha Semangat kerjanya pah. Jangan selingkuh ingat mama ku yang cantik cetar membahana dan putri papa yang imut ini menunggu papa dirumah
-papa Hahah baikla putri papa yang imut. Kamu hati-hati ya sayang
Rara langsung memasukkan ponselnya kedalam tas.. "Kenapa Ra" tanya mika "Mmm itu papa aku gak bisa jemput." "Gimana kalo kamu ikut aku ra" Ajak Qisha karena dia ingin pamer sebenarnya kepada Rara karna dia bisa mendapatkan kekasih yang tampan dan mapan "Ha?? Ahh ti..tidak perlu. Kamukan ingin jumpa dengan kekasihmu. Aku pulang naik taksi aja" " Astaga Rara kamu ini kayak sama siapa aja.. biar aku sekalian ngenalin sama kamu. Mau ya ya yahh" Qisha menampilkan mata memohonnya yang membuat Rara mau tidak mau mengikuti apa yang dikatakan oleh Qisha.
"Iya Ra ikut Qisha aja. Lagian kan kamu belum mengenal kekasih qisha. Cuman kamu aja Lo diantara kita yang belum mengenal nya" Sahut AKILA yang dibalas anggukan oleh Qisha dan mika.
"Yayaya.. baikla" putus Rara dengan setengah hati karena dia tidak mau jadi obat nyamuk nantinya "Yeayy baikla mari kita pergi" ajak qisha
"Kita sekarang kemana sha" Rara bingung karena dari tadi Qisha hanya menyuruhnya untuk tetap bersabar "Ahh itu dia.. ayok Ra jemputan kita datang" belom sempat Rara mengeluarkan kata-katanya sudah lebih dulu mobil yang didepannya itu mengeluarkan klekson mobilnya.
Tinnn...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Kira-kira beginilah kerapiannya ya teman-teman maklum habis dari kantor)
"Ehh hai sayang" sapa Qisha Qisha yang langsung duduk di samping pengemudi itupun langsung Melihat keluar karena merasa Rara tidak masuk kedalam mobil.
"Ra masuk dong. Masa iya kamu diri terus" "Ahh iya baikla"