30

687 19 0
                                    

Sepulang sekolah sesuai dengan janji, Rara menunggu Reksi dengan menunduk sambil meremas tangannya sendiri takut kalau Reksi tidak mau membantunya untuk menjauh dari Alex

Rara merasa kursi yang ada dihadapannya ditarik oleh seseorang, dia mendongak dan melihat reksi lah yang menarik kursi itu

"Maaf ya kakak terlambat" ucap Reksi sambil mendudukkan dirinya
"Gak papa kak.. lagian aku juga masih baru datang kok"
"Uda mesan" Rara menggeleng
"Mck kamu ini.. yauda kakak panggil pelayan dulu.."
Reksi memanggil pelayan dan memesan makanan dan minuman

" Hai kamu kenapa ? Muka kamu kok tegang gitu?"
"Ak-aku mau minta to-tolong sama kakak"
"Mck kamu ini mau minta tolong aja sampe gugup gitu. Emangnya mau minta tolong apa adik kecil?"
"Mm itu kak.. mmm me-menjauhkan aku dari kak Alex" sahut Rara dengan pelan .. Reksi bingung dengan perkataan Rara
"Tunggu tunggu maksud kamu apa?"
"Aku mau menjauh dari kak Alex kak"
"Tapi kenapa? Apa alasannya? Kamu kan istrinya kenapa harus dijauhkan?"
"Mmm Rara hamil"
"APA???"
Reksi yang menyadari ketakutan Rara dengan cepat merubah Rekasi nya
"Maaf, maaf ya Ra. Kakak hanya terkejut" Rara mengangguk tanda setuju
Disaat yang bersamaan pelayan datang mengantarkan pesanan mereka.

"Apa kamu bilang tadi ? Kamu hamil?" lagi Rara mengangguk
"Sama siapa ? Ha? Apa Alex?" Mendengar pertanyaan Reksi lagi lagu Rara hanya mampu menganggukkan kepalanya
"Sh*t.. lalu apa Alex tau?" Rara hanya bisa menggelengkan kepalanya
"Ra plis jangan ngangguk atau menggeleng, tolong kasi kakak penjelasan mengenai ini.. tolong ceritakan"
"Iya kak Rara akan ceritakan"
Rara menceritakan semuanya mengenai Alex yang melakukannya saat mabuk dan saat alex mengatakan kalau dia tidak mau mempunyai anak dari Rara
"brengsekk" Reksi mengepalkan tangannya rasanya dia sangat ingin menghabisi Alex sat itu juga

"Kak aku mohon tolong bantu aku.. tolong bawa aku jauh.. ak-aku gak mau ka-kalau dia tau aku hamil.. aku takut kalo kak Alex malah semakin marah kak.. aku takut.. aku gak mau kehilangan bayi aku kak.. hikss" Reksi yang melihat Rara menangis dengan refleks Alex berpindah tempat duduk dan memeluk Rara .. membiarkan Rara mengeluarkan tangisannya

"Kamu tenang aja.. kakak pasti bakalan bantu kamu dan calon ponakan kakak" mendengar itu Rara semakin menangis. Dia tidak menyangka kalau dirinya masih mempunyai seseorang yang mau membantunya

"Makasih kak"
"Gak perlu bilang makasih.. karna kamu itu adik kakak.. kakak uda menganggap kamu sebagai adik kandung kakak sendiri"
"Iya kak"
"Uda berhenti nangisnya nanti ponakan kakak sedih juga" mereka sama-sama tersenyum "kapan rencana kamu mau pergi?"
"Kalau bisa hari ini kak.. aku gak mau semakin lama aku satu atap sama kak Alex .. nanti dia jadi tau tentang kehamilan aku"
"Sekolah kamu?"
"Rara uda mikirin bagus-bagus kalo Rara berhenti aja kak"
"Kok gitu?"
"Rara cuman mau fokus sama kandungan Rara dan pergi jauh dari kak Alex"
"Gimana kalo homeschooling?"
"Mmm itukan biaya juga kak.. lagian gausa kak.. Rara juga harus mikiri biaya buat anak Rara nanti. Jadi sayang uangnya mending disimpan untuk lahiran nanti dan juga tabungan aku gak banyak"
"Mck kamu ini" Reksi mengacak-acak rambut Rara
"Iss berantakan kan kak.. susah nih ngerapiinnya " Rara mengerucutkan bibirnya dengan kesal
"Hahah maaf maaff jangan kesal gitu kali.. lihat tuh keliahatn jeleknya"
"Isss dosa tau kak ngejek ibu hamil"
"Oya.? Sori deh.. Oya mengenai biaya kamu gausa khawatir, nanti kakak bantu.."
"Gausah kak. Lagian kakak uda banyak ngebantu aku"
"Iss kamu ini.. kan tadi uda kakak bilang kalo kakak uda nganggap kamu sebagai adik kandung kakak. Jadi apapun yang terjadi sama kamu kakak akan turun tangan. Paham??"
"Iya deh.."
"Nah gutu dong.. nanti kakak akan tanya-tanya pendapat vildan"
"Buat apa kak? Aku malu sama kak vildan?
"Buahahah kamu lucu banget sih.. kenapa harus malu? Lagian kakak sama vildan itu Ida nganggap kamu sebagai adik kandung kamu sendiri.. dia juga sering tau menghajar suami kamu?"
"Oya ? Karna apa kak?"
"Ya karna dia nyakitin kamu la.. cuman caranya yang berbeda.. kalo kakak itu orangnya main adu kekuatan tapi kalo vildan dia itu orangnya gak suka kekerasan, dia hanya mengeluarkan kata-kata manisnya tapi bbiiiyyuuhhh menusuk banget.. kayak apa ya .. mmm ahh susah bilangnua pokoknya lembut tapi nusuk.. nah itu kekgitu"

"Makasih ya kak atas kebaikan kalian. Rara bersyukur punya kakak kakak hebat kayak kalian" setela mengucapkan itu Rara memeluk reksi

-
-
-

Reksi membawa Rara kesebuah kota yang menurutnya aman untuk Rara dan juga masih dapat dijangkau oleh Reksi dan vildan

Setelah menceritakan semuanya dan merundingkannya dengan vildan dan kota pilihan mereka adalah Bandung..
Rara tinggal disebuah perkampungan yang dirasa aman dan nyanan untuk Rara..
Disana Rara dibelikan rumah sederhana, tadinya Reksi dan vildan ngotot pengen membelokkan Rara rumah yang lebih mewah namun langsung ditolak mentah-mentah oleh Rara

Disana Rara dibelikan rumah sederhana, tadinya Reksi dan vildan ngotot pengen membelokkan Rara rumah yang lebih mewah namun langsung ditolak mentah-mentah oleh Rara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu yakin Ra mau tinggal disini? Atau kita cari yang lain ya.. atau kenapa sih gak tinggal bareng gue atau Reksi aja kan ada yang jagain kamu" keluh vildan yang tak terima Rara menolak rumah pilihannya

"Mck kak lagian Rara cuman sendiri. Buat ala rumah besar dan juga Rara merasa rumah ini nyaman untuk Rara

"Oke oke kamu boleh tinggal disini"
"Bener kak ahhh makasih" Rara memeluk vildan dengan erat, Reksi yang melihat itu hanya tersenyum melihat kelakuan mereka berdua

"Tapi dengan satu syarat" ucap vildan yang membuat Rara melepas pelukannya
"Syarat apaan? Kenapa harus oake syarat-syarat an sih" kesal Rara

"Pake pembantu" kompak Reksi dan vildan dan dibarengi dengan senyuman mereka
"Ha?? Gak gak Rara gak mau ya kak"
" Oke berarti kita balik ke Jakarta"
"NOO.. oke oke pake pembantu.. huftt"
"Nah gitu dong.. yuk masuk"
"Tunggu dulu kak.. kapan pembantunya datang?"
"Kamu maunya kapan?"
Minggu depan mungkin atau tahun depan"
"Bentar lagi Dateng.. yok masuk.. kakak ngantuk banget"
"Hah ngantuk? Tapikan rumahnya belum diberesin kak bantuin Rara beres-beres ya"
"Uda rapi kok Ra rumahnya.."
"Ohh gitu ya .. oke.. ayok masuk bodyguard" ucap Rara kepada vildan dan Reksi yang dibalas tatapan tajam mereka berdua
Rara yang merasa ditatap mengeluarkan cengirannya
"Ya sori atuh.. sensian amat sih.. lagian kan bener kalian itu penjaganya aku" ucap Rara mendramatisir, vildan dan Reksi yang melihat itu menghela nafasnya
Hufttt
"Iyala iya kita itu penjaga kamu"

Mereka memasuki rumah itu dan beristirahat dikamar masih-masing yang sudah rapi

Berbeda dengan Alex sedaritadi dia tidak melihat Rara.. namun dia masih bersikap positif mungkin saja tidur pikir Alex yang tidak tau kalo Rara sudah pergi dari rumah tanpa mengucapkan selamat tinggal kepada alex

CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang