14

278 11 0
                                    

Setelah sampai dihalaman rumah
Alex langsung menariknya kedalam rumah dengan kasar

"Sa-sakit kak" Ratasya merasakan tangannya sangat sakit diremas kuat oleh Alex namun seakan tuli Alex tidak melepaskan tangan Rara malah semakin menguatkan pegangan tangannya di lengan Rara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sa-sakit kak" Ratasya merasakan tangannya sangat sakit diremas kuat oleh Alex namun seakan tuli Alex tidak melepaskan tangan Rara malah semakin menguatkan pegangan tangannya di lengan Rara

Rara dibawa kedalam gudang dan mendorongnya dengan kasar
"Kak mau apa kita kesini?" Tanya Rara dengan suara yang gugup
"Kamu oasti tau jawabannya sayang.. ya buat apa lagi kalau bukan untuk kamu tidur malam ini. Bukankah aku sudah berjanji kalau kita akan bermain-main hm? Nah ini permainan awal kita dirumah ini. Selamat menikmati dan semoga kamu senang ya dengan permainannya" setalah mengucapkan itu Alex pergi dan langsung mengunci pintu gudang dan mengantongi kuncinya.

"BIIIIIIII" Alex berteriak memanggil pembantu yang ada dirumah itu
"Ahh i-iya tuan"
"Saya ada permainan di gudang. Kalaupun dia berteriak atau menggedor-gedor pintunya jangan coba-coba untuk membantunya membuka pintu atau kamu akan saya pecat. Mengerti!!!"
"Iya tuan"
"Satu lagi kalau mom menelepon atau siapapun menanyakan saya atau Ratasya katakan saja kami sedang keluar mencari angin. Mengerti!!"
"Mengerti tuan" patuh pembantu nya sambil menganggukkan kepalanya.
Alex tersenyum iblis sambil pergi kedalam kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya

Sementara digudang rara selalu menangis meratapi nasibnya
"Hiksss mama ra-rara kangen.. Rara pengen pulang.. Rara takut disini.. hiksss hikss"

Tidak terasa hari sudah malam dan menunjukkan jam delapan malam.. Rara sangat kelaparan terakhir dia makan hanya tadi pagi dirumah mertuanya dan itupun dia hanya makan sedikit karna merasa ditatap tajam oleh suaminya
"Hikss hikss" dia hanya bisa menangis dan menangis meratapi nasib nya

Alex seakan dibutakan oleh dendam dia tidak dapat membedakan mana yang tulus dan mana yang pura-pura

Seharian ini Alex hanya bekerja mengalihkan perhatiannya saat dia merindukan Qisha.. sampai sekarang dia belum mengetahui diamana keberadaan Qisha. Dia sangat merindukan wanita itu. Rindu akan tawanya. Rindu akan kejahilannya rindu semau yang dilakukan gadis mungil itu. Dia rindu..
"Sha kamu dimana sayang. Aku kangen banget sama kamu. Apa kamu gak kangen sama aku hm? Kamu tau aku sedang balas dendam untuk kamu. Aku tau ini pasti gak kamu suka tapi setiap melihat wanita itu aku merasa jijik karna dialah penyebab ini semua. Dia penyebab hancurnya hubungan kita. Dia penyebab kamu pergi dari aku. Jadi biarkan aku sedikit bermain-main dengannya ya sayang. Dan kamu cepatla pulang. Aku rindu sama kamu sha" Alex benar-benar rapuh saat ini. Dia benar-benar tidak tau lagi harus bagaimana supaya qishanya bisa pulang secepatnya
"Kamu tau . Aku menikahinya sayang. Aku terpaksa dengan menikahi nya agar aku bisa menyiksanya dan menanyakan diamana dia menyembunyikan kamu. Dan aku sama sekali tidak bahagia dengan pernikahan ini. Setelah kamu ditemukan aku janji aku pasti akan menceraikan nya sha. Aku janji pasti akan menceraikan nya. Hanya kamu ya hanya kamu satu-satunya wanitaku dan hanya kamu satu-satunya wanita yang pantas menjadi istri ku bukan dia wanita jalang itu. Aku janji akan menemukanmu sha aku janji.. hiksss hiksss " Alex mengeluarkan semua unek-unek yang ada didalam hatinya sambil memegang foto Qisha dan berharap Qisha dapat mendengarnya.

Sedangkan dilain tempat ya tepatnya di luar negri atau Paris seorang wanita sedang emosi karena mengetahui suatu hal bahwa prianya telah menikahi sahabatnya atau lebih tepatnya musuhnya. Dia marah kepada Alex yang dengan bodohnya menikahi Rara tanpa memikirkan perasaan nya. "Aaarrgggggghhhh ... Dasar Alex sialan berani-beraninya kau menikahi Rara .. brengsekk" triak Qisha sambil melemparkan vas bunga yang ada disampingnya. "Awas saja kalian. Aku akan membalasnya. Berani-beraninya kalian mempermainkan aku" tapi sedetik kemudia senyum liciknya muncul "ahhh aku tau pasti Alex sengaja menikahinya untuk menghancurkannya. Baiklahhh kita lihat Ratasya samapai mana kehancuran mu. Dan kalau aku kembali apakah suamimu itu tetap memilihmu atau malah kembali kepadaku. Tunggu saja permainan dariku Ratasya . Aku akan membuat hidupmu jauh lebih menderita kau tak pantas untuk bahagia RATASYA ANGELINA GLUXIA" sambil mengeluarkan senyum liciknya . Qisha benar-benar akan menepati janjinya untuk membuat Ratasya menderita.  Dia sudah menganggap Rara musuh besar untuknya yang benar-benar harus dibuat semenderita mungkin.

-
-
-

Seorang wanita tergeletak tak berdaya digudang dengan mata yang membengkak dan wajah yang pucat ya wanita itu adalah Ratasya, dia benar-benar tak berdaya sekarang satu malaman dia tidak ada tidur hanya menangis dan menangis meratapi nasib buruknya yang baru saja dimulai untuknya. Dia yakin akan banyak masalah-masalah lain yang akan menghampirinya, siksaan seperti ini saja dia sudah mulai menyerah akan hidupnya lalu bagaimana dengan penderitaan yang akan didapat nya kedepannya lagi dia benar-benar tidak sanggup namun dia harus tetap bertahan demi mencari tahu mengenai ini semuanya.

Dia ingin tau ada apa sebenarnya. Mengapa dia dituduh atas menghilangnya Qisha. Dia benar-benar tidak tau kemana Qisha pergi.

Sudah pukul sepuluh pagi namun belum ada tanda-tanda kalau pintu gudang akan dibuka. Dengan tenaga seadanya dia mulai mengetok pintu namun tidak ada tanggapan dari luar.. tubuhnya benar-benar lemah sekarang dia butuh makan,air dan istrahat ..
Ratasya selalu menggedor-gedor pintu   dan clekkk Alex membuka pintu dengan wajah tak bersalahnya
"Mck dasar kamu ini selalu mengganggu.. bagaimana enak bukan tidur disini hm? Waw wajahmu kelihatan pucat  apa kamu pengen keluar?" Dengan keadaan lemah Rara menguatkan dirinya untuk mengangguk "baiklahh bersyukurlah karna mom ku akan datang siang ini jadi ku ijin kan kau keluar dari gudang tapi awas kalau sampai kau mengadu.. ahh tapi kalaupun kau mengadu tak masalah untukku. Itu tidak berpengaruh mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka tidak bisa menghalangi apapun yang kulakukan. Jadi sekarang lebih baik kau berdiri dan bersihkan tubuhmu yang jelek itu secepatnya sebelum aku menyeret mu dengan caraku sendiri. Atau kau mau ku seret hm?" Dengan cepat Ratasya menggeleng tanda tidak setuju. Dia tidak mau diseret seperi binatang oleh Alex dia tau kalau Alex tidak akan pernah mau memperlakukan nya dengan layak. Dia harus sadar siapa dirinya.

Melihat gelengan Rara Alex pergi tanpa mengucapkan kata-kata dia hanya ingin mengerjakan tugasnya dituang kerjanya. Karna tidak mungkin kekantor sedangkan mom nya akan datang. Ya tadi mom Alex meneleponnya mengatakan kalau siang dia akan berkunjung kerumah mereka untuk melihat menantunya itu. Mendengar kata-kata mommy yang menyebut Rara menantu ingin menghajar Rara saat itu juga namun harus ditahannya..

Satu jam kemudian terdengar suara mobil didepan rumah mommy nya sudah datang
"Ratasya ..."teriak Manda tepat setelah melewati pintu
Dengan tergesa-gesa Rara menghampirinya dia tidak mau membuat ibu mertuanya itu menunggunya lama "mom" sahut Rara sambil menghampiri dan mencium tangan Manda
"Mmm sayang kamu baik-baik saja? Mata kamu kelihatan bengkak"
"I-itu mom. Ak-aku masih merindukan mama. Maklum la mom masih baru berpisah ya jadi begini" sahut Rara yang sepenuhnya berbohong " sayang jangan terlalu rindu gitu. Kan kalau rindu bisa main kerumah mama kamu. Kenapa harus nangis hm?" "Ah iya mom.. ahh maaf mom aku jadi lupa nawarin mom minum. Mom mau minum apa?"
"Tidak mom tidak mau minum. Mom ingin mengajakmu jalan-jalan. Kamu mau kan menemani mom?" Manda hanya melihat Ratasya seperti kebingungan dan dia tau kegelisahan menantunya itu "kamu tenang aja. Mom akan meminta ijin sama suami kamu itu.. nah itu dia datang" sahut Manda yang melihat putranya telah datang   "ada apa mom?" Alex yang kebingungan pun mempertanyakan maksud mom nya yang membawa-bawa namanya " itu Lex. Mommy ingin membawa istri mu ini jalan-jalan, ya seperti belanja mungkin" Manda yang melihat wajah tak suka Alex salah mengartikannya " kau ini mom hanya meminjamnya sebentar Lex bukan seterusnya tenang aja mom akan memulangkannya dengan cepat. Kau tak sabar sekali. Mentang-mentang penganten baru bawaan pengen berdua terus ya" goda mom nya yang membuat pipi Ratasya memerah malu dan juga dia meringis mendengarnya mengingat perlakuan Alex kepadanya
"Bukan begitu mom.. yasudah kalau memang mom ingin membawanya tidak masalah" "tuhkan Ra suami kamu setuju. Uda kamu siap-siap gih"
Mendengar kata-kata mertuanya mau tidak mau Ratasya mengikutunya. Dia pergi keruang tamu dimana kopernya diletakkan oleh Alex. "Alex nyusul Rara ya ma" sepeninggal Alex Manda hanya memainkan ponselnya tanpa melihat kearah mana anak dan menantunya itu pergi.

CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang