26

441 14 0
                                    


Bel pertanda pulang sekolah bunyi
Para siswa membereskan perlengkapannya masing-masing
Rara pulang dnegan wajah yang sangat pucat, sedaritadi disekolah dia tidak bernafsu makan apapun
Yang ada dipikirannya hanya masalah yang datang terus menerus kepadanya

Dirumah Rara langsung menghempaskan tubuhnya dikasur mencoba untuk tidur namun tidak bisa, Rara kedapur untuk mencari makanan karna walauoun tidak nafsu makan tapi perutnya terus berdemo meminta diberikan makan

"Non mau makan?" Tanya Eka saat melihat Rara kedapur
"Iya bi"
"Yauda non duduk aja biar saya yang ambilkan"
"Mmm makasih ya bi"
"Iya non"

Eka datang kemeja makan sambil membawa sepiring nasi putih beserta dengan lauk pauknya dan segelas air putih
"Ini non silahkan"
"Makasih"

Rara makan dengan lesu berharap makanan yang ada dihadapannya dapat habis dimakan

Baru dua suap makanan masuk kedalam perut Rara suara mobil Alex terdengar didepan rumah

Alex memasuki rumah dan melihat Rara yang sedang menatapnya dengan dalam, Alex yang ingat akan kata-kata vildan sewaktu dikantor seketika memancing amarahnya

Dengan cepat Alex masuk kedalam kamarnya dan membersihkan dirinya
Hari ini dia ada janji dengan Qisha
Dia akan menemui Qisha di apartemen yang dibelinya untuk Qisha

Saat dia turun dia melihat meja makan sudah kosong
Alex memutar kepalanya dan melihat pintu kamar Rara terbuka sedikit
Dengan pasti Alex melangkahkan kakinya kearah kamar rara dan membuka pintu kamar itu

Ceklek

Pandangan pertama yang dilihat Alex adalah seorang wanita yang sedang berbaring yang hanya menggunakan celana pendek dan kaos pengen pendek

"Ekhem" mendengar suara yang tidak asing Rara seketika berbalik dan melihat Alex berdiri dipintu kamarnya

"Kak Alex" sahut Rara dan langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh mungilnya
"Saya hanya mau bilang kalau apa yang terjadi malam itu, itu hanya sebuah kesalahan dan ingat satu hal saya tidak mau kalo kamu sampe hamil karna saya tidak Sudi punya anak dari wanita murahan kayak kamu pastikan kamu tidak akan hamil" Rara meremas selimut karna mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh Alex

"Kakak tenang aja  aku pastikan aku tidak akan hamil dan kalo pun aku hamil aku gak akan pernah meminta pertanggungjawaban kakak.. kakak gak.oerlu khawatir" ucap Rara bergetar karna menahan tangis

Alex yang melihat Rara ingin menangis merasa tidak tega namun dengan cepat dia menghilangkan rasa kasihan dirinya terhadap Rara

"Bagusla kalo gitu dan ingat jangan pernah ganggu Qisha " setelah mengatakan itu Alex pergi
Dan tak lama kemudian terdengar suara mobil Alex yang semakin jauh dari rumah

Hiksss

"Jahat... Kamu jahat banget kak..."
Hiksss

"Bagaimana kalo aku hamil, apa yang harus aku lakukan"

Dringgggg

Rara mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelepon
Dengan cepat Rara menghapus air matanya dan mebghelas nafasnya dan mengatur suaranya

"Halo mah" sapa Rara kepada Tina
"Halo sayang, gimana kabar kalian?"
"Baik mah.. mamah papah gimana?"
"Baik sayang, kalian kok gak pernah sih main kerumah"
"Mmm maaf ya mah aku sama kak Alex masih sama-sama sibuk" bohong Rara

"Mck kalian ini"
"Maklum la mah Rara kan uda kelas tiga trus kak Alex akhir-akhir ini sibuk banget"
"Iya deh mama percaya" Rara mebghelas nafas lega mendengar ucapan Tina

"Oya mah ada apa kok mama tiba-tiba nelfon Rara"
"Mck emang gak bisa mama belfon putri mama sendiri?"
"Ya bukan gitu mah.."
"Haha itu tadi mama tiba-tiba kepikiran kamu, kamu baik-baik aja kan gak ada masalah sama suami kamu" Rara gugup mendengar omongan Tina
"E-enggak kok mahh.. semua baik-baik aja"
"Bener?"
"Iss mamah ini ya bener dong mah masa iya aku bohong"
"Bagusla kalo gitu. Ingat kalo ada apa-apa langsung hubungi mamah.. oke?"
"Iya mamaku bawel"
"Kamu ini yah.."
"Hahah maaf mahh"
"Yauda deh kalo gitu mama matiin dulu ya"
"Iya mahh.. lopyu mahh"
"Lovyou to sayang"

Rara menghela nafasnya dengan berat
"Mulai hari ini aku harus terbiasa hidup sendiri, aku juga harus mulai berfikir untuk jauh dari kak Alex, dan ketiga sahabatku hufttt " "kalo sampai aku hamil Aku yakin kak Alex sama Qisha pasti makin benci sama aku ditambah lagi Akila sama mika... Aku harus bisa berfikir untuk kedepan karna gak mungkin seterusnya hidup diantara kak Alex dan Qisha , karna aku yakin suatu saat pasti kak Alex bakalan nyeraiin aku.. aku harus kuat"
Rara menguatkan dirinya sendiri

-
-
-

Rara sudah siap dengan seragamnya

Ting Ting
Ting Tong

Bel rumah berbunyi dengan cepat Rara membukanya

"Loh mom ada apa pagi-pagi?"
"Oh kamu ini mom datang bukannya disuruh masuk malah disuguhi pertanyaan" canda Manda dengan memayunkan bibirnya seperti anak remaja yang sedang kesal kepada kekasihnya
"Hahaha mom wajah mom lucu banget sih kekgitu"
"Iss kamu ini ya durhaka sama mom"
"Haha maaf mom. Baikla ayo masuk mom"
"Tidak perlu. Mom kesal sama kamu, uda ahh mom mau nitip ini.. tadi Alex nelfon Daddy katanya file ini penting untuk meeting nanti"
"Oh baikla mom. Mom bener gak mau masuk.. mom marah ya? Maaf ya mom" Rara menyesal sudah membuat ibu mertuanya itu marah pasti kalo Alex tau dia sudah membuat mom nya marah sudah dipastikan dia akan kena masalah

"Hahahaha kamu ini, mom tadi hanya bercanda. Sebenarnya mom buru-buru karna mau reuni sama temen-temen mom makanya mom titip sama kamu kebetulan kan kalian searah.. gpp kan sayang?"
"Gak papa kok mom nanti Rara antar kekantor kak Alex"
"Ahh baiknya mantu mom"
"Astaga mom"
"Yasudah mom pergi dulu ya. Kamu bisa pergi sendiri kan?"
"Bisa mom. Yauda mom hati-hati ya"
"Iya sayang"

Setelah Manda pergi Rara melihat kertas yang sedang dipegangnya
Dia bingung bagaimana cara memberikannya kepada Alex kalau dia memberikan sendiri sudah pasti dia akan berjumpa dengan Alex, Rara belum siap kalau harus mendapatkan makian dipagi hari
Tapi mau tidak mau dia harus mengantarkan file itu
Rara melihat jam yang melingkar ditangnya

"Ahh masih sempat yauda aku antar aja" Rara memasuki mobilnya
"Pak kekantor kak Alex ya"
"Baik non"

Dikantor Rara bertemu dengan sekretaris Alex dan menanyakan ruangan Alex

Didepan ruangan Alex, Rara tidak langsung masuk karna dia masih bingung apa harus masuk atau tidak

Dengan perlahan Rara mengetuk pintu Alex namun tidak ada jawaban dari dalam, karna Rara takut terlambat ke sekolah mau tidak mau tanpa menunggu persetujuan Alex Rara masuk kedalam ruangan Alex

Rara mematung ditempat karna melihat suatu pemandangan yang membuat dadanya nyeri
Dia melihat Rara dan Alex sedang berpelukan seperti lama tidak berjumpa, Alex melepas pelukannya kepada Qisha dengan pelan setelah menyadari keberadaan Rara

"Menikmati pertunjukannya?" Tanya Alex yang melihat Rara mematung
"Maaf menggangu kalian, aku cuman mau ngasih ini" Rara meletakkan file yang tadi dipegangnya di meja kerja alex

"Sekali lagi maaf" setelah mengucapkan itu Rara keluar dari ruangan Alex dengan air mata yang bercucuran
Rara berlari kemobil "jalan pak " supir hanya mengangguk tanpa banyak tanya karna melihat Rara menangis.

"Kamu harus sadar diri Ratasya , kamu bukan siapa-siapa untuk kak Alex. Kamu hanya benalu dalam hidupnya, kamu mengharapkan apa dari kak alex, kamu harus sadar Ra sebentar lagi kamu akan segera pisah dari kak Alex, kamu harus siap melihat mereka berdua bahagia tanpa kamu. Walaupun sekarang kamu istrinya tapi kamu tidak punya hak untuk cemburu karna melihatnya bermesraan dengan wanita lain yang tak lain adalah kekasih yang dicintainya dan sekaligus sahabat dekatmu sendiri Rara, sadarlah jangan terlalu berharap banyak" batin Rara

CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang