Alex keluar dai kamar yang sudah lengkap dengan stelan jasnya
Alex menoleh ke meja makan namun tidak melihat Rara, Alex fikir mungkin Rara sudah berangkat ke sekolahLangkahnya terhenti saat melihat pak jajang yang sedang mengelap mobil yang biasa dipakai untuk mengantar Rara ke sekolah
"Pak jajang, jam segini kok belom ngantar Ratasya"
"Nyonya belum seleai tuan.. mungkin bentar lagi"
"Ouhhh yasudah nanti hati-hati nyetir nya ya"
"Iya tuan" Alex menganggukkan kepalanya
"Saya berangkat duluan ya pak"
"Iya tuan"-
-
-Seharian ini pikiran Alex tidak tenang
Dia selalu memikirkan Ratasya
"Sh*t.. kenapa aku hanya memikirkan Ratasya.. aaarrgggggghhhh" teriak Alex sambil mengacak-acak rambutnya "setelah kejadian itu aku tidak ada melihat dia lagi ya? Apa dia menghindari ku karna takut kuhukum? Atau dia marah karna aku tidak menceraikannya? Sh*t kenapa aku jadi kayak gini sih ?"Saat sedang menjambak rambutnya sendiri tiba-tiba dia melihat vildan dan Reksi masuk kedalam ruangannya
"Lagi kacau hm?" Tanya Reksi sambil menyunggingkan senyum mengejeknya
"Mau apa kalian ?" Tanya Alex tidak suka dengan kehadiran kedua sahabatnya itu
"Ingin melihatmu dan memberimu sedikit pelajaran mungkin"
Sahut Reksi dengan sesantai mungkin
"Cihhh ... Kalau tidak ada yang penting gue harap lo berdua keluar.. saya banyak kerjaan"
"Upsss santai broo .. kita cuman pengen ngobrol-ngobrol doang kok"
ucap vildan sambil mendudukkan bokongnya disofa yang ada di ruangan AlexReksi yang melihat vildan santai menajamkan matanya kepada vildan, vildan yang merasa ditatap tajam oleh Reksi hanya bisa mengeluarkan cengirannya
" Ada apa cepet.. gue gak banyak waktu" sahut Alex yang tak sabar melihat kelakuan kedua sahabatnya itu
"lo hebat ya Lex, udah punya bini tapi masih bisa punya wanita lain"
Pancing vildan
"Apa maksud lo" Alex tidak trima dengan perkataan vildan walaupun apa yang dikatakan oleh vildan benar adanya
"Lo gak ngerti Lex ? Maksud vildan itu, lo uda nikah sama ratasya tapi masih bisa punya wanita lain.. dan mck si Rara itu hanya diam aja lagi diselingkuhi"
"Gue gak selingkuh.. gue ingatkan sekali lagi, gue sama Qisha uda menjalin hubungan sebelum gue nikah sama ratasya dan gue nik-" belum selesai Alex melanjutkan kata-katanya Reksi lebih dulu menyela ucapan Alex
"Nikahin dia cuman buat balas dendam ? Dengan menyiksanya setiap hari?" Alex terkejut mendengar ucapan Reksi, belum selesai dia terkejut vildan membuat Alex semakin terkejut " dan menghinanya juga setiap hari bukan? Mengatakan kalau dia wanita jalang, wanita murahan.. mck.mck ternyata selama ini gue sama Reksi punya Sabahat brengsekk ya.. lo bener bener keterlaluan lex" ucap vildan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya sambil berjalan kearah Alex"Dari mana kalian tau.. dan bukankah dia memang pantas mendapatkannya?"
Mendengar itu Reksi langsung menghajar wajah alex,
Bugggg
"Brengsekk lo lex, lo bener bener brengsekk, dan lebih sialnya gue bisa bersahabat sama lo"
"Sialan lo"Bugggg
Alex balas memukul Reksi
Melihat itu vildan hanya diam membiarkan Reksi dan Alex saling menghajar, dia hanya mau Reksi mengeluarkan semua emosional nya.
Sebenarnya dia juga sangat ingin menghajar Alex namun dia ingin melihat Sampai dimana mereka akan saling menghajarBuggg
Bugggg
BuggggMereka berdua terus saling memukul
Vildan yang melihat mereka tidak mau saling berhenti seketika melemparkan vas bunga yang berada diatas mejaPrangggggg
Alex dan Reksi yang mendengar itu menghentikan perkelahian mereka
" Belum puas saling menghajarnya hm? Atau kalian ingin saling membunuh ? Kalau iya tuh pecahan vas bunga ambil trus tancapkan kelawan masing-masing atau kalain mau gue yang nancapin ketubuh kalian berdua hm? Kalian pilih aja gue dengan senang hati melakukannya" Alex dan Reksi hanya diam mendengar perkataan vildan. Dia memang selalu bisa membuat kedua sahabatnya itu diam tanpa bisa menjawab "kenapa diam? Ayo lakukan ? Bukannya kalian tadi saling menghajar kayak binat*ng? lo rek, kenapa lo selalu menyelesaikan masalah hanya dengan otot ha?? Dan lo Lex apa menurut lo apa yang uda lo lakuin itu bener? Lo nyiksa Ratasya dengan kejam, bahkan lo terus menerus ngehina dia seolah-olah dia gak punya hati sama sekali. Dia manusia biasa lex, dia wanita polos. Apa menurut lo dia mampu dan Setega itu ngelakuin semuanya sama lo dan Qisha ? Gue tau lo cinta banget sama Qisha tapi tolong lihat kebenarannya.. kalo emang dia ngelakuin ini semua apa pernah dia ngegoda lo? Gak kan? Jangan melihat seseorang dengan sebelah mata lex, kalo lo lebih bahagia sama Qisha, lepas Rara secepatnya.. jangan mengikat dia dengan ketidakpastian lex" Alex hanya diam mendengarkan ucapan vildan, dia semakain merasa bersalah kepada Rara.." Gue cuman berharap suatu saat lo gak nyesal lex, dan secepatnya urus surat perpisahan kalian, itukan yang lo mau. Pisah dari Ratasya dan menikah dengan Qisha.. dan itu udah disetujui Rara bukan? Jadi tunggu apalagi ? Dia ngelepas lo Lex, dan gue ingatkan sekali lagi kalo dia emang ngelakuin hal seperti apa yang lo pikirin selama ini apa mungkin dia menyetujui perpisahan kalian ?" "Pikirin baik-baik semuanya Lex.. gue yakin lo cukup pintar untuk menghadapi masalah ini" vildan menepuk bahu Alex sambil melangkah keluar ruangan.
Reksi menatap Alex dengan tajam " cihh menyesal ?" Ucap Reksi sambil melangkahkan kakinya keluar dari ruangan AlexPrangggggg
Alex membanting barang-barang yang ada di ruangan nya
"Aaarrgggggghhhh" teriak Alex
Pikirannya melayang kepada Rara, dia semakin merasa bersalah kepada Ratasya
Alex mengambil jas nya dan melangkah keluar dari ruangannya
Dengan cepat Alex memasuki mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggiSetelah memasuki gerbang rumah Alex langsng memasuki pintu utama dan mencari keberadaan Ratasya di kamar namun tidak ada..
Dengan cepat dia melangkah ke dapur tapi tetap tidak menemukannya"Biii" teriak Alex memanggil Eka
Dengan cepat Eka menghampiri Alex "iya tuan ada apa ?" Tanya Eka
"Ra-ratasya ada dimana ?" Tanya Alex,
Eka yang mendengar itu terkejut karna wajah Alex yang terlihat sangat frustasi
"Saya tidak tau tuan"
"Bagaimana mungkin tidak tau.. kaundirumah satu harian "
"Bener tuan tapi dari kemarin saya tidak melihat nyonya, saya pikir mungkin menginap ditempat sahabatnya atau dirumah orangtuanya"Karna belum puas mendengar perkataan Eka, Alex memanggil pak jajang
"Pak jajang" teriak Alex
Dengan tergesa-gesa pak jajang menghampiri Alex
"Iya tuan?"
"Kemana Ratasya ? Apa dia menyuruhmu pulang terlebih dahulu?"
Pak jajang ynah mendengar itu menjadi bingung karna hati ini Ratasya tidak ada berangkat ke sekolah
"Maaf tuan tapi hari ini nyonya tidak ada berangkat ke sekolah"
Mendengar perkataan pak jajang, Alex seketika emosi karna tidak memberitahukan kepadanya kalau Rara tidak masuk sekolah."Kenapa tidak memberitahu aku?"
"Maaf tuan tapi saya sudah menghubungi tuan tapi tuan tidak mengangkatnya" pak jajang berusaha untuk menjelaskan
"Sh*t" dia baru ingat kalau ponselnya di silent"Sekarang kalian cari Ratasya.. cepat periksa disetiap sudut rumah.. manatau Rara pingsan atau apalah itu" semua bergegas mencari Rara, Alex pergi kedalam kamar Rara dan memeriksan di kamar mandi namun Alex tidak menemukannya
Perasaan Alex semakin tidak enak, entah kenapa dia merasa Rara tidak ada di sekitarnya.. tapi Alex masih terus mencoba untuk mencari Rara berharap kalau apa yang ditakutkannya tidak terjadi
Alex membaringkan tubuhnya di ranjang Rara dan tidak terasa kalau dia tertidur di ranjang milik Ratasya
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL MAN
RomanceRATASYA ANGELINA GLUXIA~ Gadis yang cantik, dan periang yang disukai oleh banyak orang. Namun sayang sekali dia harus menikah dengan seorang pria yang hanya akan membuat hidupnya menderita dengan seiringnya waktu. Penderitaan yang tiada henti dirasa...