6

279 11 0
                                    

Sudah sekitar satu bulan Rara mengenal Alexio pria tampan dan mapan itu. Dan sudah satu bulan juga Qisha membuat Rara merasa iri kepadanya dengan sesekali dia membawa Rara saat mereka berkencan dengan tujuan supaya Rara merasa iri dengan apa yang dipunya oleh Qisha.

"Mmmm Ra kita main kerumah kamu dong. Kita kangen sama mamah nih uda lama gak ketemu mama"
Ya mama Rara menyuru sahabat-sahabat Rara memanggilnya dengan sebutan mama

"Iya aku setuju tuh.. ya gak kil"tanya Qisha kepada akila yang sedaritadi diam dan hanya menyimak mereka saja
"Ahh iya aku setuju. Aku juga kangen mama papa. Yokkk sekarang aja ntar keburu sore.. jadi gak bisa berantakin kamarnya Rara dong" akila sambil cengengesan melihat sahabat-sahabat nya itu

"Yaitu benar.. ayokkkk"jawab mika
Dan Rara hanya bisa menghela nafasnya. Dia tidak habis pikir akan sahabatnya ini kenapa suka sekali menghancurkan kamarnya dan pastinya menghabiskan jajanan yang ada dikulkasnya.. dan dia akan bangkrut dalam sekejap oleh ketiga sahabatnya ini

"Mamaaaaaa" teriak mika dan Akila.
"Ahh hai sayanggg kalian datang.. astaga biasanya hanya satu manusia aja yang teriak setiap pulang sekolah dan sekarang sudah tambah. Baikla putri-putri Mama apa kalian sudah makan?" Ucap Tina sambil menarik mereka menuju meja makan

Dan keharmonisan inilah yang membuat Qisha membenci Rara . Dia merasa Rara mendapatkan semuanya sedangkan Qisha tidak sama sekali..

Orang tuanya pisah dan tidak pernah memberikan perhatian kepadanya seperti yang didapatkan Rara. Dia ingin berada diposisi Rara saat ini
Rara yang dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayanginya sedangkan dia tidak mendapatkannya sama sekali

"Sha sayang ayok makan nak"
Aja Tina yang bingung melihat Rara sedaritadi hanya diam dan berdiri didepan pintu saja
"Ehh iya mah"

Selesai makan mereka menuju kamar Rara sambil membawa makanan yang begitu banyak
"Astaga kalian ini untuk apa jajanan sebanyak itu dibawa kekamar hah??" Amuk Rara yang heran melihat ketiga sahabatnya itu membawa jajanan yang sangat banyak.. walau dia yakin pasti bisa dihabiskan. Tapikan pasti uangnya akan berkurang lagi untuk membeli jajanan untuk cemilannya malam hari.

"Ihh kamu ini pelit banget sih Ra. Uda ahh kita mau kekamar kamu aja. Mau makan jajan sambil nonton atau tidur kan enak. Daripada dengerin kamu ngoceh gak jelas . Yukk guys" aja akila sambil mengeluarkan tawa mengejeknya kepada Rara.

"Iss kalian ini membuatku bangkrut saja" " mahhhh jajanan Rara diabisin sama ketiga biang kerok ini. Rara gak mau tau uang jajan Rara harus ditambah lagi buat belik jajan nanti malam" teriak Rara dengan sangat kuat yang dapat membangunkan orang-orang yang sedang istirahat siang.

"Astaga sayang kamu ini gak boleh pelit-pelit ah sama temen sendiri"
"Ihh mama kok belain mereka sih. Kan anak mama aku"
"Loh bukannya kmaren kamu bilang kalau kamu itu anak tetangga ya" goda sang mama yang membuat Rara membulat kan matanya

"Mamaaaaa" mama Rara sudah ngacir kekamar terlebih dahulu sambil tertawa membayangkan wajah putrinya ituu


-
-
-

Saat semuanya tertidur Qisha merasa ponselnya berbunyi dan melihat ternyata Alex mengirimnya pesan.
Ahh Alex begitu romantis disaat dia sibuk dia masih sempat mengirimnya pesan.

Setelah selesai Rara tidak bisa tidur dia hanya memainkan ponselnya dan sambil melihat-lihat kamar Rara
Mata Qisha tertuju kesebuah buku yang menurutnya sangat unik
Qisha berjalan menuju buku itu dan dia mulai membukanya. Ternyata Rara begitu ceroboh . Dia lupa menyimpa buku diary nya itu
Qisha membacanya dengan hati-hati dan dia sangat terkejut melihat isinya
Yang dimana Rara mengutarakan isi hatinya mengenai Alex didalam buku itu

"Jadi Rara menyukai Alex?" Qisha benar-benar syok mengetahui hal itu
Dia hanya bisa membaca lembaran berikutnya dan dengan wajah kagetnya dia dibuat lebih kaget lagi dan lagi dengan semua perasaan Rara.
Qisha diam sejenak dia tidak tahu apa yang akan dilakukan olehnya.
Namun kemudian dia tersenyum licik membayangkan rencana yang akan dilakukannya. Dengan pelan-pelan dia memasukkan buku diary Rara kedalam tasnya dan mencoba untuk tidur lagi supaya tidak ada yang curiga dengan buku yang diambilnya

setelah sahabatnya pulang Rara membereskan kamarnya dengan dibantu oleh pembantu nya dia tidak akan sanggup kalau harus membereskan dengan sendiri karena kamarnya saat ini dapat dikatakan seperti habis perang besar-besaran.

"Aku akan membalas mereka suatu saat. Isss" keluh Rara yang didengar oleh pembantunya itu
"Sabar atuh non namanya temen ya pasti gitu suka ngehancurin" si bibi hanya bisa tertay melihat raut kesal majikannya itu

Setelah selesai beres-beres Rara mengistirahatkan badannya sejenak dan entah kenapa wajah Alex selalu terlintas diotak mungilnya itu
"Iss kenapa kak Alex lagi sih.. uda dong plisss jangan kak Alex lagi..aku capek nihh"

Tak terasa hari sudah gelap dan Rara ketiduran sampai jam 8 malam.. dia terbangun karena teriakan mamanya yang menyuruhnya untuk makan makan

"Ra ayokk makan"
"Mah Rara masih kenyang entar aja ya kalo Rara lapar"
"Yauda mama sama papa makan dulu ya"
"Iya mahh"

Rara mencari buku diary nya tapi tidak ketemu.
"Astaga dimana buku ku. Mampus aku gimana ini. Jangan samapai ditemukan orang lain bisa bahas kalau sampai dibaca sama orang lain. Astaga Rara kamu bodoh banget sihh"
"Bibiiiii" teriak Rara memanggil pembantu yang membantu nya membereskan kamar ya tadi
Dengan tergopoh-gopoh si bibi menghampiri nya
"Iya non ada apa ya?"
"Mmm bi.. bibi ada lihat buku Rara gak tadi warna biru"
"Gak ada non"
"Ahh baikla bi. Bibi boleh balik lagi"

Rara dibuat bingung dengan hilangnya bukunya itu. Ahh sudahlah mungkin aku hanya butuh istirahat sedikit lagi suapaya bisa lebih konsentrasi mencarinya.

CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang