Rara sedang mempersiapkan dirinya tiba-tiba clekkk pintu kamar terbuka dan menunjukkan wajah suaminya
"Ini kartu kredit yang bakalan kamu pakai belanja" kata Alex sambil memberikan kartu berwarna gold yang hanya dimiliki oleh orang-orang kalangan atas
Dengan tangan gemetar Rara menerimanya walaupun Alex tidak melakukan kekerasan namun Rara tetap harus waspada kepada suaminya itu
"Kamu beruntung bisa bernafas bebas beberapa jam tapi setelah itu saya tidak janji kalo kami bisa bernafas dengan tenang setelah ini" bisik Alex tepat ditelinga Rara yang membuat wanita itu menegang saat itu juga. Dia benar-benar ingin lenyap sekarang juga. Dia tidak tau harus bagaimana
"Sekarang keluar dan tamui mom jangan membuatnya menunggu lama Ratasya" dengan cepat Rara pergi meninggalkan Alex dikamar. Dia tidak mau mendapatkan amukan dari Alex "ayo mom"ajak Rara "ayo sayang" lalu tiba-tiba Manda teriak "alexx mom dan Ratasya pergi dulu ya"tanpa menunggu jawaban Alex Manda langsung menarik menantunya itu sedangkan Ratasya hanya bisa tersenyum melihat kelakuan MandaTiga puluh menit diperjalanan akhirnya mereka sampai disebuah tempat perbelanjaan terbesar dikota itu. Manda kangsng menarik Rara mencari gaun untuk menantu kesayangannya itu.
" Mbak tolong ambilin beberapa gaun yang terbaik ya" yang langsung di laksanakan oleh pegawai tersebut
" Bu ini beberapa gaun terbaik"
"Ra ini cantik sayang. Coba kamu pakai ya"
"Tapi mom-" "sudah tida apa-apa" langsng potong Manda karna dia tau menantunya itu pasti tidak mau memakai pakaian yang dipilihkan ituBebeapa menit Manda menunggu keluar Rara dengan menggunakan gaun yang dipilihnya tadi
"Wahhh sayang kamu cantik banget bajunya tambah mewah saat kamu yang make" puji Manda yang melihat sang menantu begitu cantik menggunakan gaun yang dipilih olehnya "ah mom bisa aja. Mom apa bajunya gak terlalu terbuka untuk dipakai. Lagian Rara gak tau harus dipakai kemana bajunya" keluh Rara dengan wajah sedikit cemberut
"Iss kamu ini gimana sih . Emangnya Alex gak bilang sama kamu kalau besok ada acara"
"Ha? Acara? Acara apa mom?"
" Itulo Ra acara ulang tahun pernikahan koleganya Alex sekaligus teman baik mom dan dad tapi kami tidak bisa menghadirinya karna mom sama Daddy ada urusan jadi kami mewakilkannya kepada kalian dua" kedua bola mata Rara terbuka lebar ndengar cerita polos mertuanya itu.
"Bagaimana ini? Mana mungkin Alex membawaku" batin Rara
"Sayang kenapa kok kamu melamun?"
"E-enggak mom. Yauda Rara ganti baju dulu ya" Manda menganggukkan kepalanya tanda setuju
"Sambil berlalu Rara mendengar Manda memesan beberapa baju untuk Rara
"Mbak saya ambil baju ini , ini dan ini ya.. "
"Baik Bu"Rara keluar dari ruang ganti terkejut melihat beberapa pakaian yang sudah dibungkus..
"Mom untuk apa baju sebanyak ini?"
"Untuk mom.."
"Oh untuk mom"
Manda geram melihat kepolosan mantunya itu Manda memukul lengan Manda dengan pelan sambil tertawa.. "is kamu ini ya untuk kamula. Masa untuk mom sih"
"Ohh untuk ra- apaa mom gaun sebanyak ini untuk Rara? Yang benar aja mom. Ini kebanyakan mom cukup 1 aja yang Rara coba tadi"
"Masalahnya gaunnya gak bisa dipulangkan lagi. Gimana dong sayang. Oya tadi mama uda bayar pake kartu kredit yang ada ditas kamu. Itu dari Alex kan. Ayok kita habiskan uang Alex" sahut Manda sambil menyuru supir untuk membawa belanjaannya kemobil setelah itu dia menggandeng Rara kearah pertokoan tas"Sayang pilih tas, sepatu yuk"
" Mom kita pulang aja yuk nanti uang alex abis"
"Kan tujuan kita emang buat itu . Uda ayuk ahh" tarik MandaMereka tiba disebuah toko tas Manda mengambil beberapa tas yang menurutnya bagus untuk digunakan oleh Rara
Rara yang nelihat mertuanya y mengambil beberapa tas hanya bisa menghela nafas sambil memikirkan bagaimana nasibnya nanti saat Alex tau kalau dia memakai banyak uangnya untuk belanjaSetelah puas dengan belanjaan nya akhirnya Manda selesai sambil membawa beberapa belanjaan ditangannya
"Ayok Ra.. mom uda capek kamu gak mau sih bantuin mom"
"Aku gak ngerti mom milihnya. Oiya mom itu kok kita tinggal?"
"Biar nanti orang suruhan mom yang bawa. Kita makan dulu yuk.. uda laper mom"
"Iya mom"Mereka menuju tempat makan yang ada di mall itu
Sambil menunggu pesanan nya datang manda mengajak Ratasya berbicara mengenai alex.
"Ra kamu bahagia kan menikah dengan Alex?" Kata-kata Manda spontan membuat Rara menegang ditempat Manda yang melihat raut wajah menantunya itu berubah pun langsung bingung "kenapa sayang? Mom ada salah ngomong ya?" Tanya Manda tak enak
"Bukan mom. Aku gak apa-apa kok mom. Tentu saja aku bahagia mom mana mungkin aku tidak bahagia dengan suamiku sendiri mom"
Manda bernafas lega mendapat jawaban dari menantunya itu "syukurla kalau begitu mom senang mendengarnya" mereka berdua tersenyum bersamaan"Permisi mbak,buk ini pesanannya" tiba-tiba pelayan datang mengantarkan pesanan mereka
"Terimakasih mbak"sahut Rara
Setelah pelayan pergi Manda langsung mengajak Rara untuk makan
"Yasudah ayok makan" "iya mom"Dari kajauhan ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka berdua sambil mengeluarkan ponselnya untuk memotret Manda dan Rara dan mengirim kepada tuannya
Orang itu adalah Alex . Ya dia menyuruh seseorang utnuk memata-matai mommy nya dan Ratasya..Alex yang mendapat kiriman Poto dari bawahannya itupun segera membukanya dan mengeluarkan senyum kelicikannya "cihh ternyata selain jalang kau juga seseorang yang suka memanfaatkan keadaan ya. Kau asik berbelanja dengan uangku bodoh.. kau memperalat ibu ku untuk kesenanganmu. Terimalah bagianmu nanti"Alex benar-benar Geram melihat Ratasya yang terlihat biasa saja sementara dia kelimpungan mencari Qisha.
"Aku harus benar-benar menyiksamu lebih keras lagi supaya kau tau tempatmu" ucap Alex penuh kebencian
Setelah selesai makan ternyata sudah hampir sore. Manda dan Ratasya menuju mobil mereka. Mereka akan pulang karna mengubgat ini yang sudah sore dan juga belanjaan merek yang sudah sangat banyak.. ahh lebih tepatnya belanjaan Ratasya. Ya walaupun Manda yang memilih dan membayar namun itu semua milik Ratasya. Manda benar-benar sayang menantu
Mereka kininsudah sampai digerbang rumah " mom ikut masuk?" "Tidak sayang. Mom harus pulang cepat. Daddy pasti sudah menunggu. Maaf ya. Mungkin lain kali mom akan mampir" "tidak apa-apa mom. YaSudah mom hati-hati ya dijalan" Manda menganggukkan kepalanya tanda mengerti
Rara memasuki rumahnya dengan degupan jantung yang tak dimengerti dia yakin pasti Alex akan memarahinya dan memukulnya
Sesampainya di pintu dia dikejutkan dengan kehadiran Alex
"Ekhemm" Rara yang mendengar itu seketika menegang ditempat "tamatla riwayat mu Ratasya" Rara membatin
"Puas belanjanya nyonya" Alex menekankan setiap kata-katanya
"Kak Alex"
"Kenapa ? Terkejut hm?" Rara hanya bisa menunduk takut kepada Alex
"Kenapa menunduk. Bukankah tadi kau kelihatan senang dengan mom ku. Dan uhhhh kau belanja begitu banyak. Berapa banyak uangku yang kau habiskan jalang? Ahh ternyata kau sangat pandai bertukar wajah ya. Saat didepanku kau seakan-akan ketakutan kepadaku tapi didepan mom ku kau kelihatan murahan yang meminta dibelikan ini itu" mendengar omongan Alex yang begitu menyakitkan Rara hanya meremas pakaian yang dipakainya. Dia benar-benar tidak punya harga diri lagi dihadapan Alex
"Jangan pernah tampilkan wajah sedihmu itu. Itu semakin membuatku jijik dan ingin muntah melihatnya. Kalau kau ingin keluar dari pernikahan atau penderitaan ini hanya satu yang perlu kau lakukan yaitu membebaskan kekasihku. Kembalikan dia kepadaku maka kau akan terbebas dari ini semua"
"Tapi kak aku benar-benar tidak tau diamana Qisha"Plakkkk
"Apa kamu bilang tidak tau?hah????" Alex mencengkram kuat pipi Rara
"Katakan sekali lagi kalau kau tidak tau dimana Qisha"
"Tapi aku benar-benar tidak tau kak"
Lagi dan lagi Alex menampar RaraPlakkkk
Plakkkk"Dasar wanita murahan, jalang... Berani-beraninya kamu mengatakan tidak tau sementara kamu yang menyembunyikan Qisha dasar brengsekk" Alex berteriak tepat diwajah Rara yang membuat Rara menutup matanya erat-erat seolah-olah dia hanya bermimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL MAN
RomanceRATASYA ANGELINA GLUXIA~ Gadis yang cantik, dan periang yang disukai oleh banyak orang. Namun sayang sekali dia harus menikah dengan seorang pria yang hanya akan membuat hidupnya menderita dengan seiringnya waktu. Penderitaan yang tiada henti dirasa...