25

560 13 0
                                    

Pagi hari Ratasya bangun sambil menangis memunguti pakaiannya
Dia kembali kekamr miliknya dan membersihkan tubuhnya

Dikamar dia hanya bisa menangis memikirkan semua yang terjadi kepadanya

Dengan mata bengkak dan wajah yang sedikit pucat Rara memakai seragam sekolahnya

Rara kedapur dan menyiapkan sarapan seperti biasanya
Alex turun dan pergi begitu saja tanpa menatap atau meminta maaf kepada Rara
Rara yang melihat Alex pergi dengan cepat air matanya turun, Rara menangis sambil memukul dadanya yang terasa sesak.

Tadi Rara berharap Alex akan meminta maaf kepadanya namun Alex sama sekali tidak menatapnya
Dengan mata bengkak Rara berangkat ke sekolah diantar oleh supir
"Non kelihatan pucat . Sebaiknya non dirumah aja nanti saya panggilkan dokter untuk non" sahut sang supir yang melihat wajah Rara pucat
"Gak usah pak.. aku gak papa kok.. yauda jalan pak ntar Rara telat"
"Ohiya non"

Mobil Rara sampai didepan gerbang sekolah, dengan pelan Rara turun dan berjalan menuju kelasnya.
Diruangan dia sendirian karena siswa lain belum pada datang
Rara menundukkan kepala dimeja sambil memijat minat pangkal hidungnya

Dia merasa siswa siswi sudah pada berdatangan, Rara mendongak dan melihat Akila yang berdiri tepat disampingnya
"Kil lo kok bengong?" Tanya Rara yang merasa aneh dengan sikap Akila

Akila memanggil teman wanita yang lain untuk bertukar tempat duduk
Rara bingung melihat sikap Akila yang menurutnya aneh
"Loh kok lo pindah kil?"
"Gue gak Sudi sebangku sama orang pembohong dan pelakor kayak lo"
"Maksud lo apa sih?"
"Gausa munafik lo. Gue udah tau apa yang lo sembunyiin dan apa kelakuan lo ternyata lo kejam ya Ra kita gak nyangka"
"Aku bener gak ngerti"
"Qisha uda cerita semuanya"

Deggg
Deggg

Rara terkejut mendengar perkataan Akila, dia tidak menyangka Qisha menepati kata-katanya
Dia berhasil menghasut kedua sahabatnya

"Jadi kamu percaya?"
"Hahah hanya orang bodoh yang gak percaya. Sekarang jawab pertanyaan gue, apa bener lo nikah sama kak Alex ?" Bisik Akila ditelinga Rara
Akila masih memikirkan resiko kalau dia tidak memelankan suaranya mengenai pernikahan Rara maka pernikahan Rara akan terbongkar dan bisa dipastikan Rara akan dikeluarkan dari sekolah (anggap aja akila sedikit baik ya.. hahah)

"JAWAB???" suara Akila yang begitu kuat membuat siswa lain yang saat itu  sibuk dengan dirinya sendiri menoleh kepada mereka berdua

"I-iya" mendengar jawaban Rara Akila teluk tangan

Prokkkk
Prokkkk
Prokkkk

"Waw... lo hebat Ra dan gue cuman mau bilang gue gak mau sahabatan sama orang kayak lo, egois.. yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang lo mau, lo jahat tau gak, lo suka sama pacar sahabat lo sendiri" para siswa yang mendengar perkataan Akila ada yang berbisik-bisik dan ada yang menghujat Rara

"Tapi apa yang lo denger itu gak kayak apa yang terjadi. Semua salah paham"

Hiksss

"Salah paham? gue lebih percaya dengan omongan Qisha daripada lo"

Setelah mengucapkan itu Akila pergi ketempat duduknya yang baru

Hiksss

Saat Akila mendudukkan dirinya saat itu pula mika dan Qisha masuk disaat bersamaan sambil tertawa

Mereka berdua terdiam melihat Rara dnegan tatapan benci dan kangsung duduk ditempat mereka berdua

Rara hanya diam selama pelajaran dia tidak bisa menjelaskan apapun kepada kedua sahabatnya itu karna dia tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk membuktikan dirinya tidak bersalah

CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang