20

357 13 0
                                    

Setelah keprgian vildan dan Reksi Rara pergi ke kamar Alex untuk melihat keadaan suaminya

Ceklek

Rara melihat Alex tidur sambil sesekali memanggil nama Qisha

"Qisha sayang kamu dimana ? Aku kangen sama kamu?" Alex terus memanggil nama Qisha yang membuat Rara semakin bersalah kepada Alex karna menurutnya dialah penyebab hancurnya hubungan alex dengan Qisha seoerti yang dikatakan oleh Alex

"Sha aku janji sama kamu aku bakalan membalas wanita itu, dia uda buat kamu pergi dari aku sayang. Aku janji" perkataan Alex yang tanpa sadar itu membuat dada Rara semakin sesak

"Maaf kak karna aku kalian jadi kayak gini, aku akan berusaha mengembalikan kebahagiaan kakak" batin Rara sambil terus memukul-mukul dadanya yang terasa sesak melihat kesedihan diwajah Alex
sambil menangis Rara menghampiri Alex dan melepaskan sepatu yang masih melekat dikaki Alex setelah selasai Rara melap keringat yang ada di dahi Alex terlihat jelas bahwa Alex memikul beban yang begitu berat terlihat dari begitu banyak kerutan-kerutan yang ada di dahi suaminya itu

"Secepatnya aku akan mengembalikan kebahagiaanmu kak dan setelah Qisha kembali aku janji aku akan pergi sejauh mungkin dari kehidupan kakak" Rara terus saja menangis mengingat secepatnya dia harus pergi dari kehidupan Alex
Walaupun sebenarnya dia tidak mau meninggalkan suami yang dicintainya itu namun kebahagiaan Alex adalah satu-satunya untuk Rara

Setelah selesai Rara menyelimuti Alex lalu keluar dari kamar Alex dan pergi menuju kamarnya dan mengeluarkan suara tangis yang ditahannya sedaritadi

Hiksss

"Maaafff kak maaf hiksss"
Rara terus saja menangis sampai dia tidak sadar kalau dia sudah tertidur

-
-
-

Pagi harinya Alex bangun dengan kepala yang sangat sakit dia melihat sekeliling dan pergi kekamar mandi untuk membersihkan badannya
Setelah berendam selama tiga puluh menit Alex keluar dari kamar yang sudah lengkap dengan pakaian kantornya

Saat akan keluar rumah dia ingat kalau Rara sekolah dia tidak mau kalau Rara bertemu dengan Rama

Alex berjalan kearah meja makan yang saat itu Rara sedang sberdiri menunggu Alex

Rara yang melihat Alex berjalan menuju kearahnya seketika Rara menegang sambil meremas tangannya ketakutan dan itu tak luput dari penglihatan Alex namun Alex tak peduli dengan ketakutan Rara dia tetap berjalan sambil menatap tajam ke arah Rara

Alex mengeluarkan ATM yang sudah di isi oleh Alex dan sebuah kunci mobil
Hal itu membuat Rara kebingungan
"Ini ATM gunakan untuk kebutuhan mu sehari-hari aku akan mengirim kalau kurang dan juga ini kunci mobil kau akan menggunakan mobil kesekolah bukan naik taksi dan ingat satu hal setelah pulang sekolah pastikan dirimu langsung jangan pergi kemanapun kalau sampai kau pergi kau akan mengaggung akibatnya.. paham?" Tanya Alex yang langsng dibalas anggukan oleh Rara
Dia tau akibat apa yang akan diterima kalau dia sampai melanggarnya

"Dan satu lagi kau akan menggunakan supir, didepan sudah ada supir yang akan mengantarmu" setelah mengatakan itu Alex benar-benar pergi kekantor

Rara yang sudah melihat Alex pergi langsung bergegas keluar rumah
"Pak bapak yang akan jadi supir saya ya? " Tanya Rara melihat seseorang yang jauh diatas umurnya

"Iya nya saya yang akan mengantarkan nyonya kesekolah " sahut supir yang bernama pak jajang
"Ohh mmm pak bapak manggil saya Rara aja ya gak usah pake embel-embel nyonya.." kata-kata Rara langsung ditolak oleh pak jajang
"Jangan nya saya takut sama tuan, bisa-bisa saya dimarahin atau. Bahkan dipecat oleh tuan"
Rara tertawa mendengar perkataan pak jajang "hahaha bapak ada-ada saja, kak Alex gak akan marah bapak tenang aja"
" Gimana kalo non Rara aja" tawar pak jajang yang tak mau memanggil istri majikannya itu hanya dengan nama saja
"Iss pak jajang gimana sih.. yauda deh terserah bapak aja.. yauda yukk kita berangkat nanti Rara terlambat" sahut Rara yang langsung memasuki mobil

Sedangkan dikantor Alex langsung disuguhkan pertanyaan-pertanyaan oleh Reksi dan vildan

" Lex sebenarnya Lo ada masalah apa sih dengan bini Lo ?" Tanya Reksi to the point tanpa memperdulikan tatapan Alex yang tajam

"Lo gausa ikut campur sama urusan gue" sahut Alex
"Kita sahabat Lo tapi kita gak tau Lo ada masalha apa sebenarnya"
"Kalian gak perlu tau. Jadi mending kalian sekarang pergi dari seni. Gue banyak kerjaan"

"Serah Lo deh" sahut Reksi sambil menarik vildan keluar
Percuma bertanya sama Alex karna dia gak akan menjelaskan semuanya

-
-
-

Jam sudah menunjukkan pulang sekolah semuanya bubar dari kelas dan menuju rumah masing-masing

"Ra kita pergi jalan yokk .. mmm gimana kalo kita makan dulu" ajak Akila yang disetujui oleh mika

"Mmm maaf ya guys aku gak bisa aku ada urusan dadakan.. mungkin lain kali" sahut Rara penuh sesal karna tak bisa pergi bersama sahabat-sahabat nya itu

"Yahhh padahal kita masih kangen sama lo"

"Lain kali ya"

"Yauda deh"

"Yauda aku pulang dulu ya bayyy"

"Bayyy" sahut akila dan mika

Rara langsung masuk kedalam mobil yang sudah datang lima menit tadi

"Maaf ya pak nunggu lama"
"Gk apa-apa non"

Mobil yang dinaiki oleh Rara melaju dengan sedang

Ditengah jalan Rara melihat seorang wanita awal Rara hanya cuek saja tidak terlalu ambil pusing namun sedetik kemudian Rara menoleh dan melihat punggung wanita yang tidak asing untuknya
Dengan cepat Rara menyuruh mobil untuk berhenti
"Pak berhenti bentar" begitu mobil menepi dnegan cepat Rara berlari menuju wanita itu namun sayang wanita yang dilihat oleh Rara sudah tidak ada padahal Rara yakin bahawa itu orang yang sangat dikenal olehnya

Dengan lesu Rara kembali memasuki mobilnya
"Jalan pak" sahut rara dan langsung diangguki oleh pak jajang

Pak jajang yang melihat wajah kusut Rara langsung bertanya "ada apa non?" Tanya pak jajang
"Gak ada apa-apa kok pak" pak jajang hanya mengangguk mendengar perkataan Rara

Dirumah Rara hanya memikirkan wanita yang dilihatnya tadi
"Apa benar itu Qisha?" Pertanyaan itu selalu berputar dikepala Rara

Ya wanita yang punggungnya sangat menggangu pikiran Rara adalah Qisha sahabatnya yang sudah kembali

"Aku yakin itu Qisha tapi kenapa dia gak ngehubungi aku ya? Trus kenapa ponselnya belum aktif juga?" Banyak pertanyaan yang berkeliaran di otak Ratasya

Hal yang sama juga dirasakan oleh Alex saat di perjalanan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan kliennya dia melihat seperti Qisha
Dengan cepat Alex mengejarnya namu nihil Alex tidak menemukan Qisha

Dengan cepat Alex pulang kerumah dan ingain mempertanyakan kepada Rara

"RATASYA" teriak Alex tepat setelah Alex memasuki pintu utama

"Kak Alex ada apa ?" Tanya Rara yang bingufng dengan raut wajah Alex

"Kemana Qisha hah?"
"Apa maksud kak Alex aku gak ngerti"
"Gak usah banyak bicara kamu tadi saya lihat sendiri Qisha ada disekitar kota ini.. saya tau kamu pasti sudah menangkap nya kembali kan.. iyakan?"
"Aku benar-benar gak ngerti maksud perkataan kakak"

"Aku kasih waktu sampai besok kalau Qisha tidak kembali maka siapkan dirimu untuk mendapatkan siksaan yang lebih sakit lagi"
Setelah mengucapkan itu Alex pergi mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi

CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang