24

363 14 0
                                    

Rara turun dari mobil yang dibawa oleh reksi
"Makasih ya kak"
"Sama-sama adik kecil"
"Isss Rara uda hesar tau" Reksi tertawa melihat raut wajah kesal Rara

"Yauda masuk gih"
"Iya kak.. bayyy kak"
Reksi melajukan mobilnya keluar dari pekarangan rumah Rara

Baru saja Rara melewati pintu utama sebuah suara menghentikan langkah Rara
"Bagus"
"Kak Alex" sahut Rara yang melihat Alex duduk di sofa

"Mmm kamu makin berani saja jalang, menyuruh supir pulang terlebih dahulu dan diantar oleh sahabatku sendiri.. kencan yang baik.."
Rara hanya bisa menggeleng

"Kenapa? Tidak setuju dnegan ucapan ku?" Alex berjalan menghampiri Rara

"Kakak salah paham"

Plakkkk

"Salah paham katamu? Kau berani membantah kata-kata ku dnegan menyuru supir pulang terlebih dahulu dan kau berani berkencan dengan sahabatku dan juga kau.. kau berani-beraninya menyentuh qisha"
Mendengar tuduhan yang diberikan Alex seketika Rara mendongak melihat Alex karna sedaritadi Rara hanya bisa menunduk

"Apa maksud kak Alex?"
"Maksudku? Kau masih mampu bertanya? Sepulang sekolah kau membawa Qisha kesebuah cafe dan kau mengancamnya bukan?"

"Ti-tidak.. aku smaa sekali gak ada mengancam Qisha.. memang benar kami pergi ke cafe berdua tali aku hanya bertanya kemana dia selama ini bukan mengancamnya"

Plakkkk

"Kau Masih berani membohongi ku jalang.. dan maksud mu Qisha membohongiku begitu ?"
Rara benar-benar tidak tau harus berkata apa kalau dia membela diri sudah pasti dia akan mendapatkan siksaan yang lebih besar, namun dia juga tidak bisa mendapatkan tuduhan yang menyakitkan terus menerus

"Tapi memang benar begitu kak, aku sama sekali tidak ada mengancam Qisha" Rara berusaha membela dirinya
"Ternyata selain kau wanita murahan kau juga sahabat yang buruk, menculik sahabatmu hanya untuk mendapatkan sesuatu yang tak mungkin bisa kau miliki dan sekarang karna sahabatmu kembali menemui kekasihnya kau malah mengancamnya.. dasar murahan sekali kamu Ratasya.. menghalalkan segala cara untuk mendapatkan semua yang kamu mau, tidak mendapatkan cinta dari ku kau malah mencari cinta dan mengobral tubuhmu kepada pria lain, ckckck kau terlihat murahan bukan?"

"Kak Reksi hanya mengantarku pulang saja tidak ada hal yang lain seperti yang kak Alex tuduhkan" Rara mengucapkan kata-katanya dengan terbata-bata dan dengan suara yang bergetar pertanda bahwa dia sedang menahan tangisnya
"Oya? Haruskan aku lebih percaya kepadamu daripada Qisha ? Begitu? Hahah jangan mimpi Ratasya samaoai kapanmu aku tidak akan pernah percaya sama kata-kata mu. Kau tau karna apa? Hm? KARNA KAU PENYEBAB HANCURNYA HUBUNGAN KAMI BRENGSEKK" teriak Alex tepat diwajah Rara
Rara yang mendengar teriakan Alex seketika langsng menutup erat-erat matanya
"Dan kuperingatkan kau sekali lagi, jangan pernah mengancam Qisha kalau kau sampai berani mengancamnya kau akan habis ditangan ku aku tidak akan segan-segan menghabisimu saat itu juga. Mengerti??"
Dengan cepat Rara menganggukkan kepalanya

Alex yang melihat Rara mengangguk dengan cepat pergi dari tempat itu dan pergi kesebuah club untuk melampiaskan rasa marahnya

Rara bolak balik berjalan diruang tamu menunggu Alex pulang namun sampai larut malam Alex belum muncul, membuat Rara semakin ketakutan takut terjadi sesuatu kepada Alex karna dia pergi dari rumah dalam keadaan marah

Jam terus berjalan namun tetapnsaja tidak ada tanda-tanda Alex akan pulang. Dengan cepat Rara mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang

Dringgggg

"Halo kak" sapa Rara begitu pria itu mengangkat telfonnya
"Halo Ra, ada apa?"
"Kakak lagu sama kak Alex gak?"
"Ah iya suamimu sedang bersamaku, kau tak perlu khawatir Ra, dia aman"
"Ah syukurlah kalau begitu, titip kak Alex ya kak"
"Siap adik kecil" ucap Reksi sambil di iringi kekehannya
"Iss"
"Yasudah tidur gih"
"Iya kak, selamat malam kak"
"Malam Ra"

CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang