22

355 13 0
                                    

Saat Alex mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi tiba-tiba seorang wanita menyebrang dan hampir saja ditabrak oleh Alex

Cittt

(Anggap aja kayak gitu suara mobilnya sewaktu di rem dadadakan ya teman-teman.. hehe)

Qisha sengaja ingin menabrakkan dirinya kearah mobil Alex

"Aaaaaa" teriak Qisha sambil berjongkok yang seolah-olah dia memang benar-benar akan tertabrak

"Sh*t" Alex keluar dengan emosi dan memaki wanita itu
"Kalo lo mau mati, mati aja sendiri brengsekk" teriak Alex tanpa melihat siapa yang dimakinya

Qisha yang mendengar makian Alex seketika merinding, dia belum pernah melihat Alex semarah ini
Qisha mendongak melihat Alex yang tepat didepannya
Alex yang melihat Qisha menegang ditempat melihat qishanya telah kembali, Alex belum percaya dia masih mencerna ini semua

"A-alex" sahut Qisha dengan pelan
Saat Qisha ingin lari saat itu juga Alex kangsung memeluk Qisha dengan erat

"Qisha ini benar kamu? Aku gak mimpi kan sayang? Kamu nyata kan"
Hiksss

Aelx menangis ya dia menangis karena yelah menemukan Qisha kembali

"Maaf aku harus pergi" saat Qisha akan melepaskan pelukan Alex
Alex malah mempererat pelukannya
"Tidak.. kamu tidak boleh pergi lagi.. tetapla disisiku hm?"
"Ta-tapi"
"Ssstt Cukup tetap berada di sampingku aku akan menyelesaikan semuanya"
"Tapi aku takut"
"Kamu harus ceritakan semuanya hm? Aku janji aku akan melindungi kamu.. aku janji"
Alex terus memeluk Qisha tanpa mau melepaskan
"Berjanjila sayang" Qisha tersenyum karna dia menang kali ini. Dia berhasil membohongi Alex utnuk kesekian kalinya

Dengan pasti Rara mengangguk "aku janji Lex"
Mendengar perkataan Qisha saat itu juga Alex tersenyum smabil sesekali mencium kepala Qisha dengan sayang

"Ayokk kita pulang"
Mendengar perkataan Alex Qisha menggeleng "kenapa?"
"Pulang kemana ?"
"Kamu tenang aja, aku akan membeli apartemen untukmu sementara sebelum kita menikah dan kamu sudah janji bukan untuk menceritakan semuanya kepadaku?"
Qisha lagi lagi mengangguk tanda setuju

Setelah sampai di apartemen yang dikatakan Alex
Mereka memasuki ruangan yang cukup luas untuk satu orang dan Alex terus saja menggenggam tangan Qisha

Mereka menghabiskan waktu bersama..
Seperti memasak, makan dll

Setelah Qisha selsai membersihkan badan Qisha menghampiri Alex yang sedang memainkan ponselnya

"Lex kamu gak pulang?" Tanya qisha
Alex menjawab pertanyaan Qisha dengan gelengan

"Sekarang cerita sama aku kamu kemana aja?"
"Sebenarnya aku selama ini ada diluar negeri"
Alex yang bingung dengan perkataan Rara pun langsung memotong kata-katanya
"Tunggu, luar negeri? Tapi kenapa nama kamu gak ada tercatat sebagai salah satu penumpang kemanapun selama beberapa lama ini"
"Aku mengganti nama ku dan lainnya suapaya tidak ketahuan oleh orang lain"
"Maksud kamu?"
"Iya aku sengaja menggantinya karna aku tau Ratasya pasti akan tau aku dimana kalo aku gak menggantinya dan aku tidak mau itu terjadi. Aku gak mau dia menyakiti aku atau kamu dan aku gak mau kalo kamu sampai terluka makanya aku sengaja pergi jauh dari kehidupan kamu Lex.. kamu sangat berharga untukku, aku juga sangat menderita Lex saat berjauhan denganmu"
Hiksss

Alex yang tidak tega melihat air mata Qisha pun langsung memeluknya dengan sayang "maaf seandainya aja aku bisa dengan cepat menyelesaikannya pasti ini semua tidak akan terjadi"
Qisha menganggukkan kepalanya

"Aku janji aku akan membereskan Ratasya dan kita akan bersatu lagi
Dan secepatnya aku akan menceraikannya" perkataan Alex membuat Qisha terkejut seolah-olah itu adalah berita yang masih baru ditelinganya
"Me-menikah?"

"Iya sayang maaf karna aku menikahinya, tapi aku punya alasan aku menikahinya supaya aku lebih mudah mencari tau keberadaan kamu dan dapat lebih puas untuk menyiksanya, aku janji akan segera menceraikannya"
Qisha mengganguk
"Baiklahh aku percaya.. tadi aku terkejut mendengar pernikahanmu tapi mendengar alasanmu aku jadi lega"
Mereka sama-sama tersenyum

"Yaudah kita tidur ya"Qisha mengangguk menyetujui perkataan Alex

Dilain tempat Rara sedang kebingungan menunggu suaminya tak kunjung pulang
Sudah pukul satu pagi namun Alex tak kunjung pulang membuat Rara tak tenang
Rara ingat dengan kartu nama yang diberikan oleh Reksi
Dengan cepat Rara menelepon Reksi

Dringgggg

"Halo" sapa seseorang dari seberang
"Halo kak ini Ratasya"
"Oh ada apa Ra? Ada yang bisa kakak bantu?"
" Itu kak apa kakak sedang bersama kak Alex?"
"Alex ? Tidak, aku gak ada sama Alex satu hari ini"
"Oh baikla kak"
"Tunggu Ra ada apa sebenarnya?"
"Mm bukan apa-apa kak"
"Kamu gak bisa bohong Ra"
"Rara janji suatu saat Rara akan cerita sama kakak tanpa kecuali"
"Sungguh?" Tanya Reksi memastikan perkataan Rara."iya kak Rara janji"
"Baikla kalau begitu adik kecil"
"Iss"  Reksi tertawa mendengar kekesalan Rara
"Yaudah kamu tidur.. nanti kalau kakak dapat kabar mengenai suamimu pasti langsung kakak hubungi ya"
"Iya kak makasih ya kak dan maaf uda ngerepotin kakak"
"Mck kamu ini.. kan kakak uda bilang kalau kamu Uda kakak anggap sebagai adik kakak sendiri
"Hehe oke kak"
"Bayy adik kecil"
"Bayy kakak crewet"

"Kemana ya kak Alex" batin Rara

-
-
-

Semalaman Rara tidak bisa tidur karna terus memikirkan keberadaan Alex

Masih tetap memikirkan Alex namun Rara harus tetap berangkat ke sekolah karna dia sudah banyak absen jadi tidak mungkin kalau dia tidak masuk lagi

Belum juga Rara masuk kedalam kelas namun dia sudah mendapatkan satu kejutan besar untuknya
Rara menegang ditempat melihat seseorang sedang tertawa bersama kedua sahabatnya
Sampai teriakan yang diberikan mika tidak dihiraukan oleh Rara
Mika menghampiri dan menarik Rara mauak kedalam kelasnya

"Lo kenapa sih Ra bengong Mulu" sahut mika yang bingung melihat sikap Rara yang hanya diam sedaritadi

"Ra.. husstt Yee ditanya malah tetap bengong" sahut mika lagi yang melihat sahabatnya itu masih bengong tanpat bergerak dari tempatnya
"Lo gak mau nyamperin dia.. Lo gak kangen atau kaena kangennya Lo sampe bengong gitu ya?" Lagi lagi ucapan mika tidak dijawab oleh Rara

Rara masih bingung dengan yang dilihatnya dia masih mencoba untuk mencerna
Qisha kembali dan tersenyum kearahnya namun dengan senyum yang beda
"Qi-qisha?" Tanya Rara setelah dia bisa mengembalikan kesadarannya
"Iya itu Qisha Lo gak kangen? Yok kita samperin"
Mika kangsung menarik tangan Rara untuk duduk

"Apa kabar Ra?" Tanya qisha dengan senyumannya Rara hanya diam tanpa niat membalasnya
Banyak pertanyaan didalam otak Rara mengenai masalah yang dihadapinya

"Ra lo kenapa kenapa sih? Dari tadi diam Mulu.. lo gak kangen sama Qisha?"
"Ohh hai sha ? Kabar gue baik.. ada bisa Lo ceritain?" Tanya Rara langsung karna dia ingin tau kemana Qisha dan kenapa dia pergi selama ini dan kenapa dengan perginya Qisha dia yang harus menanggung sakit dari suaminya
"Ohh gue abis dari rumah nenek gue"
"Oya? Bisa kita nanti bicara abis pulang sekolah?" Tanya Rara kepada Qisha yang dijawab anggukan oleh Qisha

Pelajaran telah dimulai tanpa mika dan Akila sadari tatapan Rara beda terhadap Qisha begitu juga tatapan Qisha kepada rara seolah mereka berdua adalah orang yang tidak boleh dipertemuan

Sepanjang pelajaran mika dan Akila selalu membuat candaan yang membuat suasana semakin hidup yang membuat mereka tertawa lepas Rara yang tak mau membuat kedua sahabatnya itu curiga dengan masalah yang dihadapinya seolah-olah ikut nyambung dalam pembicaraan mereka namun mata nya selalu menatap Qisha seolah mencari jawaban dari pertanyaan yang ada didalam kepalanya saat itu

CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang