RLC
Happy Reading ^^
Seorang tahanan dibawa polisi melalui lorong yang gelap, dengan tangan terborgol dan badan diikat dengan tali. Tuan Oh Jungsoo berjalan sambil menengok ke arah belakang dengan wajah kebingungan. Kakinya sempat terhenti melihat papan nama didepanya, menahan agar tak dibawa keluar ruangan, tapi dia polisi terus menariknya sampai pintu gerbang dibuka. Oh Sehun duduk melihat Tuan Oh sudah masuk ruangan dan siap menerima hukuman gantung. Tuan Oh terlihat kebinggungan, matanya melihat Sehun didepan kaca langsung berteriak agar memberitahu orang-orang kalau ia bukan seorang kriminal. Sehun dengan mata berkaca-kaca mendekati Tuan Oh
“Sehun! Kau mengatakan bahwa akan membuatku keluar dari sini! Tolong selamatkan aku, Sehun! Keluarkan aku dari sini!” teriak Tuan Oh
“Aku mohon selamatkan ayahku! Aku Mohon!” jerit Sehun, berlutut didepan petinggi polisi. Polisi menarik Ayah Sehun duduk kembali dan siap menutup bagian kepalanya, Sehun berteriak histeris meminta agar tak melakukan itu pada ayahnya. Tali sudah dimasukan dibagian leher, lalu petugas menekan tombol dan Tuan Oh langsung jatuh kebawah. Sehun terus berteriak histeris melihat ayahnya mendapat hukuman mati dengan cara digantung.
Sehun berteriak dengan mata melotot terbangun dari mimpinya, lalu mulai menyadari kalau hanya mimpi dan ia masih ada diruangan kerjanya. Matanya melirik kalender, tanggal 9 desember diberi tanda lingkaran berwarna merah.
Ayahnya menemui sang anak yang menunggunya diruang kunjungan, Tuan Oh tersenyum mengaku tak mengingatnya lalu meminta maaf apabila ini bukan pertama kali mereka bertemu.“Aku Oh Sehun, Tuan Oh Jungsoo, aku pengacara Anda. Sebagai Naik banding, kasus ini dibuka lagi setelah empat tahun. Aku akan membela anda” jelas Sehun
“Aku mengerti, Jika Anda seorang pengacara maka mungkin sudah tahu bahwa aku seorang pasien mental, dan mengetahui tentang penyakit saya.” Ucap Tuan Oh
“Iya. Aku tahu itu. Besok, sidang banding akan dimulai. Hal-hal yang Anda harus mempersiapkan adalah....” kata Sehun mengeluarkan semua berkas diatas meja, Tuan Oh menyela dengan tatapan kosong ke arah meja.
“Apa yang tersisa dalam hidup, bukan uang, bukan nama anda, itu akan menjadi memory. Tapi Bagiku, ingatan takkan bertahan Orang-orang di sini mengatakan, bahwa aku benar-benar orang yang mengerikan. Aku membunuh seorang mahasiswa muda berusia lebih dari 20 tahun. Aku tidak memiliki ingatan tindakan ini.” jelas Tuan Oh, Sehun mendengarnya dengan wajah serius
“Pengacara, aku punya sesuatu yang harus diberitahukan. Untuk sidang yang membuka lagi setelah empat tahun, Aku tidak akan melakukannya.” Kata Tuan Oh
“Apakah Anda khawatir karena saya terlihat muda dan berpengalaman? Anda dapat memberitahuku sejujurnya, karena Saya memiliki kepercayaan diri untuk menang.” Kata Sehun dengan mata berkaca-kaca menatap ayahnya.
“Anda terlihat seperti orang yang baik baik, Namun karena saya tidak memiliki ingatan tidak berarti bahwa kejahatanku berkomitmen akan dihapus. Saya akan menerima hukuman membunuh orang lain dan akan tinggal di sini untuk merenungkan tindakanku” ucap Tuan Oh terlihat pasrah. Sehun memalingkan wajahnya seperti tak ingin ayahnya melihat matanya yang berkaca-kaca. Tuan Oh merasa Sehun kaget mendengarnya, lalu bertanya Berapa kali mereka harus melakukan percakapan seperti sekarang. Sehun memberitahu kalau Tuan Oh sudah mengatakan
“Aku tidak akan melakukan banding” sebanyak 7 kali, "Aku hanya akan menerima hukuman", sebanyak 9 kali Dan kalimat "Saya belum pernah bertemu sebelumnya tapi sepertinya Anda akan melakukannya dengan baik." Sebanyak 10 kali" Tuan Oh tersenyum karena Sehun bisa mengingat semuanya, Sehun mengaku memang memiliki daya ingatan yang baik, lalu keduanya sama-sama tertawa, setelah itu suasana kembali hening dan Sehun menutup berkasnya lalu menatap sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
FanfictionJika aku menyerah pada diriku, dunia akan menyerah padaku. Update setiap hari Sabtu