RLC
Happy Reading ^^
Sehun bertanya apa berarti ayahnya akan dibebaskan? Heechul menjawab, “Percayalah padaku. Ayahmu akan segera bebas.”
Di rumah, Presdir Im Donghae tersenyum melihat putrinya, Sooyoung membeli buku biografinya dan memujinya. Tapi begitu melihat kemunculan putranya, ia meminta Sooyoung untuk keluar sebentar.
Jaebum berlutut dan ingin minta maaf. Tapi Donghae mengambil topeng kendo, menyuruh Jaebum memakainya. Ia sudah siap dengan pedang kayunya.
Sooyoung yang ada di luar bersama Sek Ha dan mendengar suara pukulan kendo, bertanya apakah kakaknya membuat masalah lagi? Sek Ha menjawab hanya kesalahan kecil.
Setelah puas memukuli putranya, Donghae minta Jaebum untuk menceritakan semuanya dari awal hingga akhir.
Flashback
Jaebum merapikan bajunya sementara Sana menangis di lantai dengan baju yang berantakan. Jaebum mengeluarkan dompet untuk memberikan tips pada Sana. Selembar (1 juta won) untuk nyanyian Sana, selembar untuk transpor dan selembar lagi karena Sana bisa membuatnya senang.
Teman Jaebum membuka pintu dan sadar kalau ia ‘salah’ kamar. Ia pun tutup pintu lagi. Sana menangis dan marah. Ia mengambil gelas wine dan memecahkannya. Jaebum tak takut dan mempersilahkan Sana melakukannya.
Dan Sana pun menamparnya dengan gelas itu. Jaebum tak sempat mengelak, dan pipinya tergores. Jaebum marah balik menamparnya. Sana berlari, mencoba kabur lewat dapur. Tapi Jaebum yang mengenal vila itu dengan baik dengan mudah menemukannya.
Ia mengeluarkan pisau lipat. Seperti serigala yang ingin mempermainkan korbannya, ia mempersilakan Sana untuk kabur, karena ia akan membunuh Sana jika berhasil menangkapnya.
Sana lari, maka Jaebum pun lari mengejarnya hingga keluar hutan. Jaebum akhirnya menemukan Sana bersembunyi di balik balok-balok kayu. Jaebum merasa pusing dan seperti kesurupan, ia menghujamkan pisau lipatnya ke tubuh Sana. Setelah itu ia berbaring di samping Sana.
Pagi tiba dan Jaebum bangun. Ia kaget dan segera memanggil Sek Ha. Sek Ha panik melihat tubuh Sana dan akan menelepon 911 karena mungkin saja Sana masih bisa diselamatkan. Tapi mendapat Jaebum malah menghardiknya. “Jangan khawatirkan orang lain. Khawatirkan diriku ini!” Jaebum juga menyuruh Sek Ha untuk menyembunyikan pisau lipat itu.
Flashback end
Dengan mata berkaca-kaca Jaebum mengaku tak tahu kalau membunuh orang itu sebegitu mudahnya. Donghae berkata, “Dia hanya satu wanita. Di masa depan, keputusanmu akan mempengaruhi ribuan jiwa. Jika kau mudah takut dan menangis hanya karena seorang wanita mati, bagaimana kau bisa menangangi usaha ini?”
****
Sehun keluar rumah karena dipanggil Hayoung yang sedang membersihkan temboknya yang penuh coretan hujatan pada ayahnya. Hayoung ingin membersihkan semua ini agar Ayah Sehun tak melihatnya saat pulang ke rumah nanti. Sehun merasa bersyukur karena Heechul mau membantunnya.
Donghae mencari kelemahan Heechul dan Sek Ha memberi informasi tentang Kim Jungwoon, pria yang sudah seperti ayah bagi Heechul, yang juga seorang pemimpin mafia yang ingin melebarkan usahanya ke Seoul.
Heechul sudah bersiap-siap. Hari itu adalah hari pengadilan Ayah Sehun. Ia bahkan sudah memakai bajunya yang kali ini jauh lebih standar. Jas hitam bergaris, beda dengan warna-warna gonjreng yang biasa ia pakai.
Sehun menemui ayahnya di penjara dengan senyum lebar. Ia meminta ayahnya bersabar "Sebentar lagi ayah akan bebas. Pengacara kita akan segera membebaskan Ayah" Jungsoo tertawa lega. Ia sudah ketakutan setengah mati karena membayangkan akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara.
Sehun membesarkan hati ayahnya. "Ayah tak berbuat salah, kenapa juga harus tinggal selamanya di penjara?" Jungsoo mengangguk-angguk dan memuji Sehun yang sudah berusaha keras.
Heechul dan Jaksa Tak Shindong sekarang berteman baik dan mereka makan pagi bersama. Tapi nafsu makan Shindong hilang melihat berita kedermawanan Donghae di televisi karena tahu hanya pencitraan saja. Rekannya, Jaksa Kwon Jiyong, sudah 8 tahun mencoba menangkap Donghae tapi selalu gagal.
Shindong tahu kalau siang ini Heechul akan bersidang dan menggoda, jangan-jangan jargon 100%-nya akan turun setelah ini. Heechul mengutip sebuah ungkapan di baseball. Belum berakhir hingga saat terakhir. Mereka berdua tertawa.
Heechul pergi ke pengadilan dengan mood gembira. Di sana, ia bertemu dengan Jungwoon yang mengajaknya merokok di atap. Tapi Jungwoon tak benar-benar ingin merokok, karena di sana Jungwoon memintanya untuk kalah di kasus ini. Jika Heechul menang, karir Heechul akan mandeg di sini.
Benar-benar logika yang terbalik. Heechul segera menangkap kalau Jungwoon pasti sudah bertemu dengan Donghae untuk membujuknya. Tapi ia tak mau melakukannya.
Saat Heechul datang, Sehun tersenyum lega. Heechul juga tersenyum kecil. Semua sudah siap di tempat dan pengadilan pun dimulai.
Dokter dipanggil untuk memberi kesaksian. Tak disangka, Dokter tersebut malah menyangkal kalau Jungsoo mengidap Alzheimer. Jungsoo memang terlihat cemas, tapi tak ada perbedaan dengan orang normal lainnya. Ia juga mengatakan kalau anak terdakwa menanyakan apa ayahnya memiliki penyakit alzheimer.
Sehun kaget karena ia mendengar jelas dokter itu menyatakan hal itu. Heechul mencoba menyudutkannya, tapi dokter itu bersikukuh dengan pernyataannya. Heechul melihat Jungwoon yang menatap dan mengangguk padanya.
Jaksa Lee Sungmin tak berniat menanyai dokter, melainkan ingin menghadirkan Sehun sebagai saksi. Heechul keberatan, tapi hakim mengabulkan. Persidangan dengan saksi Sehun dilanjutkan setelah istirahat.
Jungwoon menggunakan kesempatan ini untuk bicara dengan Heechul lagi. Ia mengatakan kalau persidangan ini tak mungkin bisa dimenangkan oleh Heechul. Menyebarkan video itu malah akan membuat masalah balik ke Heechul sendiri.
Heechul sudah menduga kalau Donghae menjanjikan sesuatu pada Jungwoon. Ia minta Jungwoon blak-blakan. "Apa imbalan yang didapat Presdir?" Jungwoon akhirnya menjawab kalau Grup Ilho akan memberikan pekerjaan pembangunan mal di Myeongdong padanya.
Jungwoon memohon pada Heechul untuk melakukannya sekali ini saja. “Sampai kapan aku harus menariki duit dari klub dan restoran? Kau juga tahu betapa kotor dan murahnya uang-uang itu. Karena itulah aku menjadikanmu pengacara. Jika kita memiliki beking Ilho Grup, impianku akan jadi nyata.”
Heechul benar-benar mengalami dilema. Apalagi Jungwoon mengeluarkan kartu dialah pengganti ayahnya.
Flashback
Saat itu ia dan ayahnya sedang pergi mengantar barang. Tapi saat ada razia lalu lintas, tiba-tiba ayahnya memutar balik, membuat para polisi mengejarnya. Ayahnya memberikan tiket satu arah ke Amerika dan minta Heechul menganggap Jungwoon ahjussi sebagai ayahnya. Heechul bingung, tapi ayahnya tak memberi penjelaan dan terus ngebut. Foto mereka yang tergantung di spion bergoyang-goyang.
Karena ingin lepas dari kejaran, ia melanggar lampu lalu lintas. Tapi truknya menyambar sebuah mobil yang melaju dari arah samping.
Flashback end
Persidangan dilanjutkan dan Sungmin bertanya apakah Sehun minta Dokter berbohong tentang penyakit Jungsoo. Sehun mulai menjelaskan panjang lebar untuk membantahnya, tapi Sungmin hanya minta jawaban iya atau tidak. Sehun menjawab tidak. Sungmin berkata "Kalau kau dan dokter memiliki pernyataan yang berbeda, padahal dokter tersebut tak memiliki kepentingan apapun. Jadi seseorang pasti berbeda. Kira-kira siapa, ya?"
Heechul menyatakan keberatan karena Sungmin menarik kesimpulan sendiri. Mereka berdua saling menyatakan keberatan, membuat Sehun tak sabar dan akhirnya berdiri dan berseru, “Ada orang lain yang membunuh Sana noona! Im Jaebum dari grup Ilho yang melakukannya!”
Semua kaget, termasuk Sooyoung yang mendengar nama kakaknya disebut. Sungmin bertanya "Apa kau memiliki buktinya?" Sehun menjawab punya, dan minta Heechul untuk memutar video itu sekarang. Heechul hanya diam, membuat Sehun terus mendesaknya. Hakim pun ikut bertanya "Apa kau memiliki video yang dinyatakan oleh saksi?"
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
FanfictionJika aku menyerah pada diriku, dunia akan menyerah padaku. Update setiap hari Sabtu