RLC
Happy Reading ^^
Pengacara Tak Shindong merasa melemaskan otot lehernya yang lelah dan masuk ke toilet. Heechul melihatnya dengan sengaja membawa papan peringatan kalau lantai licin, agar tak ada orang yang masuk ke dalam toilet. Ia berdiri disamping Shindong sedang buang air kecil memberikan kartu nama dan memperkenalkan diri sebagai pengacara dari Kim Yesung. Shindong meihat kartu nama Heechul dengan tagline “Pengacara kriminal dengan kemungkinan kemenangan 100%.”
“Sayang sekali, sepertinya kinerjamu tidak begitu bagus.” Ejek Shindong
“Jika kau memang sudah tahu itu, apa sebaiknya kau tidak membuat kinerjaku makin turun saja, Pengacara?” komentar Heechul. Keduanya lalu sama-sama tertawa.
“Kita sudahi saja leluconmu itu.” Tegas Shindong lalu berjalan ke wastafel untuk mencuci tanganya. Heechul kembali mengambil kartu namanya yang tak diambil Shindong
“Direktur Eksekutif Im Jaebum, Im Donghae Asuransi Jiwa, kau tahu siapa dia, 'kan? Jangan bermimpi untuk bisa lari dari mereka. Minimal, dia akan berakhir dipenjara dan makan nasi kacang selama 3 tahun.” Jelas Shindong merapihkan kemeja didepan kaca.
“Saat ini penjara tidak menyediakan menu itu karena harga kacang mahal. Hanya ada nasi saja.” Balas Heechul
“Kau! Apa kau sedang ingin bermain kata denganku sekarang?” Keluh Shindong menahan amarahnya.
“Tapi, Pengacara, Sebelum harga kacang naik, transaksi narkotika merosot di Busan. Jika kau bisa menangani kasus itu, statusmu akan langsung meroket naik. Dan lagi, aku dengar kau baru saja mendapat promosi bulan lalu.” Kata Heechul sambil memegang kartu namanya. Shindong melihat Heechul sengaja menaruh tanda peringatan agar tak ada orang yang masuk. Heechul mengakui Shindong itu memang pengacara yang terbaik tapi menurutnya satu-satunya kekurangan yang dimilikinya adalah menghadapi kasus kejahatan yang besar, karena seorang pengacara pasti juga ingin melebarkan sayapnya. Akhirnya Shindong bertanya apa yang diinginkan Heechul sekarang. Heechul menegaskan meminta agar Menarik tuntutan untuk kliennya, menurutnya Shindong sangat lambat, dan kebenaran yang diperlukan adalah dengan mengunakan kesempatan untuk menilainya dan memulai koneksi baru, lalu menaruh kartu nama ditangan Shindong dan pamit pergi sambil mengucapakan mereka akan bertemu lagi. Shindong melihat kartu nama Heechul sambil tersenyum.
****
Slogan di depan kantor polisi [Polisi Yang Terpercaya, Negara yang Aman] Semua penumpang keluar sambil memuji Sehun sebagai anak yang hebat karena bisa mengingat semuanya. Hayoung menarik Sehun, bertanya kenapa pelajar sepertinya bisa bersikap seperti orang dewasa.
“Aku sudah mengemis-ngemis memohon permintaan maafmu, dan kau harusnya menerima permintaan maafku.” Ucap Hayoung tak enak hati
“Memangnya kau mau apa jika aku sudah memaafkanmu?” balas Sehun sinis dan ingin berjalan tapi Hayoung kembali menahannya
“Ah, Hei. Aku kan sudah minta maaf dan Manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Inikan hanya kesalahpahaman yang begitu tiba-tiba.” Kata Hayoung
“Menurutmu Kesalahpahaman? Aku hanya ingin membantumu mengambilkan tas, dan kau malah menuduhku sebagai pencuri. Jika bukan karena ingatanku, aku masih diselidiki oleh polisi Dan mereka semua pasti akan mencemoohku. Mulai sekarang, jika kau tak tahu apa-apa. Jangan hanya berspekulasi Karena spekulasimu menentukan hidup seseorang.” Tegas Sehun memperingatinya. Sehun berjalan meninggalkan Hayoung yang merasa malu, lalu kembali memberitahu karena sebelumnya Hayoung mengaku sebagai mahasiswa jurusan hukum yang mengatakan tentang KUHAP pasal 4 ayat 5.
“Pasal 4 KUHAP adalah tentang yurisdiksi territorial Dan hanya ada 3 ayat.” Tegas Sehun kesal, Hayoung hanya diam karena ternyata ingatannya salah tentang KUHP.

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
FanfictionJika aku menyerah pada diriku, dunia akan menyerah padaku. Update setiap hari Sabtu