RLC
Happy Reading ^^
“Walaupun itu dengan uang atau yang lain, apa kau bisa menyakinkan dia?” tanya Yesung. Pengacara Shindong, pernah diberikan uang dalam kardus tapi langsung di buang didepan orang yang memberinya, seperti tak akan pernah mau menerima uang untuk berdamai.
“Dia bukanlah orang yang gila uang dan sangat terkenal dikalangan pengacara.” Jelas Heechul. Yesung menyarankan menggodanya dengan wanita, karena tak ada pria yang membenci wanita. Seseorang pernah mengajak bermain golf dan sengaja membawakan seorang wanita untuk mengoda, tapi Shindong tetap tak tergoda malah pergi begitu saja.
“Wanita juga percuma. Jika kita tak mendekatinya dengan cara yang halus, maka Kita bisa kalah.” Jelas Heechul. Yesung mengumpat pengacara itu sangat menyebalkan.
“Heechul, jika kau ingin memegang sebuah bintang, kau tak boleh tanggung-tanggung. Bagaimana bisa aku dipenjara begini hanya karena meneriakinya saja? Bagaimana dengan image garangku di depan anak buahku? Jika kau tak menolongku, aku bisa kena hukuman yang lebih parah lagi!”teriak Yesung panik
“Hyungnim. Tenanglah. Memangnya aku bilang tidak bisa? Pengacara yang baik itu harus menolong orang yang tak bersalah dan Pengacara yang hebat itu tidak membawa kliennya ke pengadilan.” Jelas Heechul lalu keduanya langsung high five dengan kepalan tanganya.
****
Di sebuah ruangan, sedang dilakuan persiapan dengan bunga ditata diatas meja. Tuan Oh mengelap bagian kursi agar terlihat bersih, lalu menerima video call dari anaknya menanyakan apakah ia akan pergi siaran sekarang. Sehun mengangguk memberitahu sedang menunggu bus sekarang.
“Anakku sudah mau siaran, tapi aku ayahmu ini tidak bisa menemanimu.” Komentar Tuan Oh sedih
“Tidak apa-apa. Ayah kan juga punya kerjaan lain.” Kata Sehun maklum
“Iya, tapi kerjaanku juga tidak banyak, Sehun. Naikkan ponselmu. Aku ingin melihat penampilan tampanmu itu.” Pinta ayahnya
“Ayah ada-ada saja. Kau kan sudah melihatku tadi pagi.” Kata Sehun malu-malu lalu menaikan kamera ponselnya agar terlihat jelas oleh ayahnya. Oh Hayoung yang sedang menunggu bus melihat Sehun yang berbicara ditelpon sambil mengangkat ponsenya tinggi-tinggi. Seorang bibi menegur Tuan Oh yang menaruh botol wine diluar. Sehun menyapa bibi yang dikenalnya, Bibinya membalas sapaan Sehun sambil memberitahu ayahnya itu jadi sangat pelupa hari ini. Tuan Oh meminta maaf karena lupa dengan tugasnya, lalu berjanji pada anaknya akan menelponnya lagi nanti dan memuji anaknya sangat tampan.
Bus akan sampai di halte, Sehun tak sengaja menjatuhkan tas milik Hayoung sambil meminta maaf mengambilkanya. Ketika pintu terbuka Hayoung berteriak menyuruh semua tak boleh turun termasuk Sehun karena melihat tasnya yang sudah sobek dibagian bawahnya.
“Ahjusshi! Tutup pintunya! Aku harus menangkap pencuri yang mengambil dompetku! Cepat!” teriak Hayoung
“Aku mengerti keadaan anda, tapi anda tak bisa menghalangi orang lain.” Keluh si sopir bus
“KUHAP pasal 4 ayat 5. TKP yang memiliki bukti penting harus dijaga untuk memastikan keadaan aslinya tidak berubah. Aku tahu kalian semua pasti sibuk, tapi bus ini adalah TKP yang memiliki bukti penting. Ahjussi, kita harus pergi ke kantor polisi! Cepat! Cepat!” teriak Hayoung yang memegang buku hukumnya. Semua penumpang mengeluh, sopir bus menutup kembali pintunya, Sehun hanya bisa mengerutkan dahinya melihat wanita yang aneh didepannya dan membuat semua penumpang tak boleh turun.
Di kantor polisi
Semua penumpang mengeluh meminta mereka segera dipulangkan, Polisi bertanya pada Hayoung apakah pencurinya ada di sini. Hayoung merasa yakin pencurinya ada didalam bus, Polisi memberitahu mereka tak bisa memeriksa CCTV bus, lalu bertanya apakah ia mencurigai seseorang.
Hayoung melihat semua penumpang, lalu teringat dengan wajah Sehun yang menjatuhkan tasnya sebelum turun dari bus dan membantu mengambilnya. Dengan tatapan sinis mendekati Sehun dengan wajah yakin kalau pelajar itu yang mencurinya. Sehun terlihat binggung dan tatapan semua penumpang mengarah padanya, akhirnya ia berusaha membela diri kalau bukan dia pencurinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
FanfictionJika aku menyerah pada diriku, dunia akan menyerah padaku. Update setiap hari Sabtu