RLC
Happy Reading ^^
Heechul ingin berbicara, Sehun berteriak kalau atasannya itu sudah menjelaskannya dan ia pun tak punya urusan dengan Heechul, jadi memintanya agar segera keluar. Heechul hanya bisa tertunduk dengan menghela nafas.
“Saat itu, aku memang tak bisa memenangkannya. Tapi, aku harap kau bisa menang. Aku serius, Sehun.” Ungkap Heechul penuh harapan lalu meninggalkan kantor. Sehun masuk keruang rahasianya, masih terlihat bentuk bagan keluarga Im yang sangat detail di dinding, matanya melihat Jaebum yang sangat licik, serta Heechul, mantan pengacara ayahnya yang sekarang berpihak pada keluarga Im, ada dendam yang tersisa dan ingin membebaskan ayahnya dari penjara.
Jaksa Chungha mengenali Sehun saat berjalan dilorong, dengan percaya diri menyapa dan mengenalkan diri sebagai jaksa di pesidangan nanti. Sehun pun memperkenalkan dirinya, Jaksa Chungha mengungkapkan rasa penasaran karena Sehun adalah pengacara termuda di korea, ternyata memang terlihat masih sangat muda.
“Sidang ini sangat penting bagiku jadi, aku tak akan kalah.” Tegas Sehun
“Aku sudah tahu kondisi ayahmu, jadi Aku harap kau bisa menang.” Balas Jaksa Lee lalu pergi lebih dulu masuk ruang sidang. Sehun masuk ruang sidang dari pintu depan dan duduk dikursi tepat disamping terdakwa, didepan sudah duduk Jaksa Chungha yang siap dilawanya. Keduanya saling melirik sinis, Sehun menatap kursi kosong untuk Hayoung sebagai jaksa pembantu. Heechul masuk ruang sidang, saling menatap pada Sehun seperti memberikan harapan agar bisa memenangkan sidang lalu duduk dibangku penonton.
Hayoung berjalan dilorong dengan jubah jaksanya, wajahnya galau memikirkan ucapan Jaksa Sungmin “Apa kau ingin membantu Jaksa Chungha dalam persidangan? Kau tahu kan aku lah yang bertugas pada sidang pertamanya? Bagaimana pun juga kau harus memenangkan kasus ini.”
Hayoung masuk ruang sidang, Sehun dan Hakim Kang melihatnya, Jaksa Chungha tersenyum melihat Hayoung yang datang untuk menemaninya sidang. Sehun terlihat sedih karena harus melawan Hayoung. Lalu Hayoung memilih untuk duduk dibangku penonton, senyuman Jaksa Chungha menghilang. Sehun yang melihatnya memberikan senyuman karena Hayoung menolak untuk jadi Jaksa di sidang ayahnya. Jaksa Chungha pun menelpon untuk meminta jaksa lain membantunya.
Sidang pertama, diputar ulang video Nyonya Kim yang memberikan pengakuan
“4 tahun yang lalu, dalam siding pembunuhan mahasiswi Seochon, aku telah memberikan kesaksian palsu. Aku tak pernah melihat Oh Jungsoo, menyembunyikan sesuatu di ruang pegawai pada tanggal 2 Desember, Hari itu, Oh Jungsoo bahkan tak masuk bekerja. Yang telah aku katakan ini adalah kebenarannya. Maafkan aku. Aku sungguh minta maaf.” Sehun berdiri berkata pada Hakim, Nyonya Kim yang sebelumnya memberikan kesaksian sudah berbicara bohong, kalau ayahnya tak ada didalam villa. Hakim Kang meminta Jaksa membuat pernyatanya. Jaksa Chungha berdiri dengan mengucapkan belasungkawa lebih dulu ternyata Nyonya Kim yang sudah meninggal.“Pernyataan saksi tak dapat diterima sebagai bukti.” Kata Jaksa Chungha, Hakim Kang menanyakan alasanya.
“Karena dia menyatakan ini di bawah tekanan setelah diancam. Dan karena itu, kita tak begitu saja percaya pada pernyataan itu. Saya memiliki saksi sendiri.” Tegas Jaksa Chungha. Sehun terlihat sangat tegang, sementara Jungsoo seperti berusaha untuk mengingat semuanya. Seorang pria keluar dari ruang sidang sambil menelpon, Sek Ha yang menerimanya langsung mengangguk mengerti, setelah itu melaporkan pada Jaebum bahwa Jaksa Chungha sangat hebat. Jaebum tersenyum bahagia dan sangat yakin bisa menang dalam sidang.
Jaksa Chungha membawa saksi seorang petugas supermarket lalu mulai bertanya apakah ia pernah melihat wanita yang ada dalam video itu di supermarket. Pria itu mengangguk, Jaksa Chungha bertanya siapa yang wanita itu temui, Pria itu menunjuk ke arah Sehun

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
FanfictionJika aku menyerah pada diriku, dunia akan menyerah padaku. Update setiap hari Sabtu