Chapter 9

46 5 0
                                    

RLC

Happy Reading ^^

Sementara itu anak buah pemilik masih saja mengikuti mereka. ”Jika kau melompat dari sana, kau akan menggunakan kursi roda seumur hidupmu, jadi kemarilah…” kata pemilik terengah–engah karena mengejar Hayoung dan Sehun. Sehun tak ingin menyerahkan uang yang sudah susah payah didapatkannya. Dia melihat ada tru yang mengangkut pasir lewat.

"Aku membutuhkan uang ini…” kata Sehun

”Lalu apa yang akan kau lakukan?” tanya Hayoung. Sehun langsung meraih tangan Hayoung dan mengajaknya melompat bersama. YAP!! Keduanya jatuh di truk pasir dan selamat dari kejaran pemilik dan anak buahnya.

Heechul menyaksikan cerita tersebut dengan seksama. Tak banyak komentar keluar dari mulutnya. Heechul bertanya berapa banyak uang yang ia hasilkan.

”100 juta…” kata Sehun

”Kalau begitu aku butuh 10 juta lagi…” kata Heechul. Sehun meminta Heechul untuk menunggu. Dia akan mencari uangnya.

”Oke..kalau begitu aku butuh 120 juta…” kata Heechul lagi. Kali Ini Sehun terdiam. Tak mengerti maksud dari Heechul

”Game Over….apa kau tak mengerti?” tanya Heechul. Sepertinya memang dirinya tak ingin menolong Sehun. Jadi percuma saja jika Sehun ingin mencarikannya tambahan uang. Sehun menahan tangisnya. Dia merasa kecewa. Dia sudah mempertaruhkan nyawanya untuk mencari uang yang Heechul minta namun malah tak bisa membuat Heechul membela ayahnya.

Heechul sedang termenung di tepi jendela. Anak buahnya masuk dan menanyakan mengapa Heechul menolak Sehun padahal dia memiliki banyak uang.

”Kau tidak akan memasangkan keretamu pada kuda yang hilang….Apakah kau sudah melakukan apa yang ku minta?” tanya Heechul

”Ah…tentang perjalanan liburan Im Jaebum? Sesuatu akan muncul nantinya….” kata anak buah Heechul.

****

Persidangan kedua Oh Jungsoo kembali digelar. Pengacara publik yang membela mereka tampak mulai gugup. Satu persatu Juri mulai memasuki ruang sidang. Sehun melihat ayahnya mulai memasuki ruang sidang. Sehun tak dapat menahan kesedihannya. Sidang dimulai. Hakim menanyakan mengapa Siwon tidak menghadirkan saksi satupun. Siwon mengatakan bahwa pihaknya tak memiliki saksi satupun kali ini.

Tiba – tiba pintu ruang sidang terbuka dan Heechul memasuki ruangan tersebut. Semua yang ada di ruang sidang terbelalak kaget. Mereka menerka siapa yang datang.

”Aku datang….Kau telah lama menunggu kan?” Heechul menoleh ke arah Sehun dan mengedipkan sebelah matanya. Entah apa yang saat ini dirasakan Sehun. Lega…bahagia…terharu menjadi satu. Setidaknya ayahnya memiliki kesempatan untuk membuktikan ke semua orang bahwa ayahnya tak bersalah melalui bantuan Heechul.

”Aku adalah pembela Oh Jungsoo yang baru….dimulai dari sekarang….”

Flashback

Hayoung berjalan menyusuri lorong melihat papan nama dibagian atas bertuliskan  Pengacara Kim Heechul. Sehun mengeluarkan semua uang pecahan 50ribu Won dalam tasnya, Heechul mengatakan kalau mau menyewanya Sehun harus menambahnya sebanyak 10juta lagi. Sehun setuju akan segera kembali membawa uang yang dinginkanya.

“Kalau begitu, aku mau uang sebanyak 120jt.” Kata Heechul memegang gepokan uang ditanganya, Sehun berhenti melangkah dan Hayoung mendengar dan melihat dari depan pintu

“Apa kau mengerti apa yang aku maksud? Permainan sudah berakhir, jadi Pulanglah.” Ucap Heechul mengusir. Hayoung langsung masuk karena tak ingin Sehun diseret padahal tak melakukan salah apapun. Heechul dengan ketus menyuruh Hayoung saja yang membawa Sehun pulang segera, karena tak mau berurusan dengan anak SMA seperti Sehun. Hayoung menarik Swhun untuk pulang saja. Sehun dengan mata berkaca-kaca langsung berlari ke depan Heechul.

“Bukannya yang kau butuhkan itu uang? Sekarang aku sudah membawanya. Kenapa kau tak mau menerima uangku? Kenapa?!” teriak Sehun histeris

“Manajer Kim, seret dia keluar.” Perintah Heechul tak peduli. Keduanya akhirnya di dorong keluar dari gedung oleh anak buah Heechul, menyuruh keduanya pulang saja. Siwon kembali berlari berteriak memanggil Kibum kalau ia punya uang. Anak buah Heechul menahanya. Kibum mengeluh Sehun itu anak yang keras kepala

“Aku punya uang. Ahjussi, aku mohon!” teriak Sehun

“Kenapa kau diam saja? Cepat Bawa dia pulang.” Perintah Kibum pada Hayoung.
Akhirnya keduanya berjalan lewati pinggir jembatan, Hayoung menghadangnya menanyakan alasan Sehun ingin menyewa Heechul, seperti tak yakin pria dengan wajah gangster itu seorang pengacara. Sehun berteriak tak ada urusan dengan Hayoung apakah ia mau menyewa pengacara atau tidak lalu pergi meninggalkanya.

Heechul duduk sendirian diruangan sambil merenung, mengingatkan dirinya saat memberhentikan mobil Jongwoon ketika ayahnya meninggal sebagai petinju dan tak ada yang datang, lalu Sehun melakukan hal yang sama memberhentikan mobil ketika ingin meminta pembelaan. Kibum datang membawa makanan, menanyakan apa yang sedang dipikirkan atasnya. Heechul membuka matanya dan hanya diam, matanya seperti menerawang jauh menyamakan dirinya saat masih remaja dengan Sehun.

Di ruang pengadilan

Hakim akan melanjutkan sidang kemarin, memulai dengan pemeriksaan silang penuntutan saksi, lalu bertanya pada Siwon, apakah ia masih belum menemui saksi. Siwon gugup menjawab pertanyaan, mengatakan ia tak menemukan saksi. Sehun hanya bisa menatap ayahnya dengan sedih, sementara didepanya, Jaksa Lee Sungmin tersenyum karena tuntunan bisa dengan cepat selesai. Hakim menghela nafas karena tak ada satu pun saksi yang melihat kejadian berlangsung. Siwon membenarkan dengan suara gugup. Sehun hanya bisa tertunduk menahan sedih.

Video pegerebakan di ponsel, terlihat seorang pria sedang tidur dengan wanita cantik disebuah hotel. Heechul memotong steaknya terlihat sangat menikmatinya, Wanita kaya mengembalikan ponsel milik Heechul setelah melihat rekaman video.

“Terdapat 20 bangunan di wilayah Gangnam... Setelah sidang, gedung itu akan terdaftar atas nama anda.” Jelas Heechul pada kliennya.

“Aku percaya pada anda. Apa yang harus kusiapkan untuk persidangan?” tanya Si wanita

“Aku akan memutar rekaman yang tadi anda lihat di pengadilan. Saat hakim mulai mengarahkan perhatiannya pada anda, maka Anda hanya perlu mengeluarkan air mata. Latihanlah.” Pesan Heechul. Ponsel Heechul bergetar, Kibum memberitahu kalau dugaan yang dikatakan Heechul benar. Heechul sudah yakin dengan dugaanya, Pasti ada alasan Jaebum pergi ke konstruksi bangunan itu. Kibum bertanya apakah Heechul mengenal  Seo Sana?

“Kenapa kau tiba-tiba membahasnya?” tanya Heechul serius

“Jika ada kata "Kenapa", kau pasti tahu jawabannya, 'kan?” ucap Kibum. Heechul sudah ada didalam mobil sambil menerima telpon Kibum, kalau di pesta mewah yang diadakan Jaebum dan Sana juga diundang, selain itu pada malam pembunuhan terjadi. Kibum dengan menaikan kaki ke atas meja menceritakan mata-mata mereka juga bilang Sana pergi ke Villa. Heechul sudah ada didepan pengadilan menanyakan apakah Kibum yakin dengan ucapanya. Kibum sangat yakin dan menanyakan keberadaan Seniornya sekarang.

Heechul memberitahu Beberapa langkah lagi akan masuk di pengadilan anak SMA itu. Kibum kaget karena awalanya Heechul tak mau mengambil kasusnya, Heechul seperti tak peduli lalu menutup telponnya.

Flashback End

TBC

RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang