RLC
Happy Reading ^^
Heechul turun dari mobil didepan Lobby, melihat ada demo pegawai dengan mulut tertutup masker dan diberi tanda silang hitam. Seseorang membawa papan bertuliskan (KAMI MEMPERCAYAI GRUP ILHO, TAPI SEKARANG KAMI MENANGIS DALAM SESAL.) seorang Pria tua mengangkat papan bertuliskan (UNGKAPKAN KEBENARAN) Heechul memilih untuk masuk tanpa menghiraukan mereka. Jaebum masuk keruangan melihat Heechul sudah ada didalam padahal tak memanggilnya. Heechul berdiri menyambutnya. Jaebum bertanya apakah Sek Ha memanggil Heechul untuk datang. Heechul tersenyum mengatakan sengaja datang untuk melaporkan tentang persidangan.
“Kami menyelamatkan uang yang seharusnya dibayar untuk penalti.” Jelas Heechul bangga, Jaebum tak memberikan ekspresi datar lalu menyuruh Heechul segera duduk.
“Aku mendengar kalau kau sudah melakukan pekerjaan yang bagus. Persidangan itu membuatku sakit kepala. Tapi apa kau masih menemui... Oh Sehun?” tanya Jaebum penasaran
“Aiggooo... Sejak kau bergabung dengan grup secara keseluruhan, tim hukum perusahaan menjadi sangat sibuk. Dalam sebulan, aku secara pribadi mengalahkan lebih dari 20 jaksa... dan pengacara di pengadilan. Selama aku masih disini, kau bisa fokus pada hal-hal besar.” Jelas Heechul kalau sangat sibuk jadi tak mungkin bertemu dengan Sehun. Jaebum mengangguk mengerti lalu menyuruh Heechul untuk pergi saja. Heechul pun membungkuk memberikan hormat lalu meninggalkan ruangan.
Sek Ha melihat Heechul itu telah berubah. Jaebum berpikir Heechul sedang melakukan bagiannya, tapi ia ingat Heechul pernah mengkhianati sekali jadi selalu bisa melakukannya lagi dan memerintahkan untuk mengawasinya. Sek Ha berkomentar kalau itu untuk kembaikan atasanya, Jaebum melirik sinis lalu menyuruh Sek Ha untuk mendekat.
Sek Ha membungkukan badannya agar lebih mendekat. Jaebum meminta agar Sek Ha mengulangi perkataannya lagi. Sek Ha mengatakan kalau itu dilakukan untuk kebaikan Jaebum jadi harus membiarkannya saja.“Aku bahkan tidak percaya... pada diriku sendiri. Kau tidak akan pernah bisa mempercayai orang lain. Mengerti?” tegas Jaebum, Sek Ha hanya bisa mengangguk mengerti.
Ayah Hayoung memberikan termometer untuk adonan roti pizzanya sementara istrinya sedang menyusun isi dari pizza agar tersusun rapi. Ayah Hayoung bertanya Berapa lama istrinya menolak untuk berbicara dengan Hayoung. Ibu Hayoung mengatakan Hayoung berhenti menjadi jaksa dan pindah dengan keinginan sendiri jadi tak ada alasan harus berbicara dengannya.
“Aku yakin dia berpikir panjang dan keras tentang hal itu. Biarkan saja dia.” Pinta Ayah Hayoung
“Aku melakukan ini demi dia. Orang tua macam apa yang ingin keburukan pada anak mereka sendiri?” tegas Ibu Hayoung dengan mata melotot, Ayah Hayoung akhirnya berjalan mendekati istrinya.
“Sayang.... Dia sudah meninggalkan rumah selama sebulan. Apa kau bahkan tidak khawatir?” tanya Ayah Hayoung. Ibu Hayoung mengaku merasa senang Hayoung pergi karena hanya mengacau saja lalu mengeluh sudah membersihkan meja tapi tak ada bedanya.
Jaebum sampai didepan lobby melihat Demo dengan tulisan (PERSIDANGAN ILEGAL BISA MERUSAK PERUSAHAANMU.) Pria tua membawakan tulisan (POLISI HARUS MENYELIDIKI ILHO GRUP.) dengan wajah sombong, Jaebum mengejek orang demo itu Orang bodoh yang menyedihkan.
Mobil sedan warna hitam datang, beberapa petinggi langsung menyambutnya. Jaebum pun berdiri menyambut ayahnya turun dari mobil. Donghae hanya melirik lalu akan berjalan masuk, Pria tua melihat Donghae langsung menurunkan papan dan berlari menghampiri Donghae lalu menjatuhkan semua bohlam, sang anak berteriak memanggil ayahnya. Petugas langsung menahan pria itu agar tak menyerang, Sek Ha meminta agar Pria itu dilepaskan saja.“Apa kau mengatakan kalau ledakan itu ... karena lampu kami? Karena gugatanmu, perusahaanku harus tutup.” Teriak Pria itu tak terima
“Kita akan melihat salah siapa itu di pengadilan.” Tegas Jaebum membela diri

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
FanfictionJika aku menyerah pada diriku, dunia akan menyerah padaku. Update setiap hari Sabtu