RLC
Happy Reading ^^
”Apa kau ingin bertaruh? ” tanya Sooyoung yang menjadi salah satu Juri di sidang tersebut kepada Hayoung. Dirinya dan Hayoung melihat kejadian Sehun mengejar bus ayahnya tersebut. Sooyoung mengatakan bahwa Tuan Oh bersalah karena semua bukti sudah ada disana.
”Aku tidak tertarik untuk bertaruh.” jawab Hayoung
”Park Sooyoung…..” Hayoung memanggil Sooyoung
”Jika kau memutuskan bahwa tersangka bersalah tanpa mendengar pendapat dari dirinya, kau tak seharusnya tak pantas menjadi juri. Tersangka pun memiliki hak yang adil untuk bertaruh di pengadilan" Sooyoung membenarkan kata Hayoung. Dengan sinis dia juga mengatakan bahwa Hayoung membuat permainan menjadi semakin menarik. Sooyoung kemudian pergi dengan menggunakan mobil berwarna putih yang sudah menjemputnya.
Sehun melihat kartu nama Kim Heechul yang tadi ditinggalkan olehnya. Sehun mencari tahu tentang siapa Kim Heechul sebenarnya di internet. Kemudian dia melihat artikel – artikel yang menjelaskan kehebatan Kim Heechul sebagai seorang pengacara.
Di dalam Bus dia melihat berita tentang ayahnya. Kini seolah seluruh Kota Seoul tahu bahwa ayahnya adalah seorang pembunuh. Ini semakin membuat Sehun semakin tertekan. Hayoung kemudian melihat sosok Sehun yang duduk di depannya. Hayoung berpindah tempat di samping Sehun. Hayoung meletakkan sapu tangan di kaki Sehun
"Aku tidak butuh simpatimu.” kata Sehun begitu menyadari bahwa Hayoung yang memberinya sapu tangan. Hayoung mengatakan bahwa mungkin Sehun tak akan mengerti karena dia masih anak sekolah. Persidangan dan putusan adalah sama halnya dengan fakta dan kebenaran.
”Kebenaran akan terungkap dengan sendirinya.” kata Hayoung. Sehun malah mengatakan bahwa dia juga tak butuh kata – kata penghiburan dari Hayoung
”Aku saat ini juga tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Namun ayahku mengatakan bahwa ayahmu tak akan pernah melakukan hal tersebut” Baru setelah Hayoung mengucapkan kata- kata tersebut. Sehun menoleh ke arah Hayoung
”Ini belum berakhir. Ini baru awal dari segalanya.” Hayoung mengucapkan kata tersebut sambil terus menatap Sehun. Sehun pun terlihat mengangguk perlahan. Dia makin terisak. Setelah keduanya turun dari bus, Hayoung menunjukkan toko pizza keluarganya. Dia pun meminta Sehun untuk mengingat nomor telepon restorannya dengan ingatannya yg cemerlang.
”Hey anak sekolah…..kau belum makan kan? Bagaimana jika kuantarkan pizza untukmu? ” tanya Hayoung. Sehun yang sudah berjalan meninggalkan Hayoung pun menghentikan langkahnya.
”Aku mempunyai nama. Oh Sehun…” kata Sehun yang tak ingin dipanggil ‘anak sekolah‘ lagi oleh Hayoung
”Baiklah Sehun….bertahanlah…kebenaran akan menunjukkan dirinya sendiri…” kata Hayoung .
****
Jaebum sedang menyaksikan berita soal pembunuhan Seo Sana di saat dia menerima panggilan telepon. Telepon itu memintanya untuk pergi. Jaebum pun pergi ke suatu tempat dengan para anak buahnya. Tanpa dia sadari, Heechul mengikutinya.
”Apa kau sudah bertemu dengan Im Jaebum?” tanya Jongwoon. Heechul mengatakan bahwa dia sedang dalam perjalanan untuk mengatasi masalah tersebut
”Kau bisa bersiap untuk keluar Hyungnim…” kata Heechul. Tak melepaskan pandangannya dari mobil Jaebum. Jaebum menemui seorang sahabatnya di sebuah atap gedung yang sedang dalam proses pembangunan
"Buat mereka pergi…” kata sahabatnya. Dia meminta Jaebum untuk mengusir anak buahnya dari atap gedung tersebut. Sahabatnya itupun berbicara tentang pesta yang mereka adakan malam itu. Dia juga membicarakan tentang Sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
FanficJika aku menyerah pada diriku, dunia akan menyerah padaku. Update setiap hari Sabtu