RLC
Happy Reading ^^
Dengan langkah gontai, Sehun memasuki ruangan dimana abu ibu dan kakaknya diletakkan. Sehun meminta maaf kepada ibu dan kakaknya karena dia tidak bisa pergi bersama dengan ayahnya. Ingatan Sehun kembali di hari itu. Hari di saat dia.. kakak ayah serta ibunya menghabiskan waktu bersama. Mereka mengobrol…bercanda…serta tertawa. Ada kalimat dari ibunya yang sampau saat ini masih diingat jelas oleh Sehun
”Kau adalah seseorang yang kaya jika kau memiliki banyak kenangan yang bagus…” . Dan kecelakaan itupun terjadi. Mobil kecil mereka ditabrak oleh truk pembawa air. Mobil air itu menabrak mobil mereka di sisi dimana ibu dan kakak Sehun berada. Tak ayal, nyawa mereka tak terselamatkan. Kejadian itu benar – benar masih teringat jelas di benak Sehun.
”Ibu…Hyung…jangan khawatir….aku akan menyelamatkan ayah.” kata Sehun sambil memegang erat kalung cincin yang pernah digunakan oleh ibunya. Abu ayah Heechul ternyata juga disimpan di tempat yang sama dengan abu Ibu dan kakak Sehun
”Hari ini juga hari peringatan untuk keluargamu?” sapa Heechul. Sehun mengangguk. Lalu Sehun bertanya apakah Heechul seorang pengacara. Heechul tersipu malu karena dia merasa sudah terkenal. Lalu Sehun menceritakan saat pertama kali dia melihat Heechul. Dengan detail tanpa ada yang terlewat sekalipun. Kala itu Heechul baru saja mendapatkan sertifikat pengacaranya. Dia memamerkan itu di depan ayahnya. Saat itu Heechul dalam keadaan mabuk.
”Uang yang kau hasilkan berhari–hari, aku bisa mendapatkannya dalam waktu satu hari….tapi….mengapa aku merasa sedih?” tiba – tiba Heechul menangis dengan keras. Sehun yang pada saat itu datang bersama ayahnya menyaksikan itu semua. Dia pun menceritakannya kepada Heechul. Heechul tampak sedikit terkejut dengan kemampuan Sehun.
”Ingatanmu cukup bagus…” kata Heechul. Sehun lalu mengatakan bahwa ayahnya terkena tuduhan. Dan dia meminta Heechul untuk membantunya.
”Aku tahu kau pengacara hebat. Dengan trik ataupun cara ilegal kau bisa menyelamatkan klienmu walaupun dia bersalah. Akan lebih mudah bagimu jika membela ayahku yang jelas- jelas tidak bersalah bukan?” kata Sehun
”Aku lebih memilih kasus kriminal. Jika si klient mengakui kesalahannya, kau harus membayar biaya double. Apa kau punya uang di rumahmu?” tanya Heechul. Sehun tak menjawab. Karena dia memang tak memiliki uang sama sekali. Lalu Heechul bertanya, ayah Sehun terkena kasus apa
”Laki – laki yang kau selamatkan di pengadilan tempo lalu adalah ayahku” kata Sehun lagi.
“Wah…sungguh kebetulan yang menyenangkan. Oke..senang berbicara denganmu…” kata Heechul sambil melangkah pergi. Namun Sehun tetap memohon pada Heechul agar dia bisa membela ayahnya. Tapi dia tak memiliki uang untuk membayar jasa Heechul
”Tidak ada alasan untuk kita bertemu lagi…” kata Heechul sambil melepaskan pegangan tangan Sehun di lengannya.
”Ayahku tidak bersalah!! Aku tidak bisa membiarkannya hidup di penjara seperti ini..!!!” tiba – tiba Sehun menghadang mobil Heechul. Heechul pun teringat dirinya pernah melakukan hal yang sama dulu. Heechul pun keluar dari mobilnya.
”Uang…apa kau punya uang untuk membayarku?” tanya Heechul. Sehun pun terdiam.
”Katakan pada ayahmu. Jika dia tak memiliki uang untuk membayar jasa pengacara yang bagus, dia tak seharusnya mengakui perbuatannya.” Heechul kembali memasuki mobilnya dan meninggalkan Sehun yang hanya bisa terdiam menahan tangis.
Sehun melihat tetangga sedang merusak tempelan di depan rumahnya. Sehun pun meneriaki mereka. Tapi yang di dapat Sehun adalah makian dan perkataan yang kasar dari tetangganya.
”Bagaimana kau bisa berjalan seperti itu?” tanya seseorang ibu tetangganya. Sehun pun di dorong hingga terjatuh.
”Apa Yang kalian lakukan?” teriak Hayoung. Hayoung langsung berlari menghampiri Sehun
”Apakah dia melakukan kesalahan? Kalian semua…aku akan melaporkan kalian dengan tuduhan penyerangan berkelompok. Aku akan mengambil gambar kalian.” Hayoung berkata sambil mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar tetangga Sehun.
Tetangga Jinwoo merasa terganggu dan akhirnya pulang ke rumahnya masing-masing. Hayoung mencoba membantu Sehun berdiri. Namun Sehun menolaknya. Dia berdiri dengan susah payah dan masuk ke dalam rumah.Di dalam rumahnya, Sehun berlutut di depan pintu dan menahan tangisnya. Dia menatap di sekeliling rumahnya. Gelap. Sepi. Sehun terlihat berusaha keras menahan tangisnya. Sementara Hayoung tiba–tiba teringat akan Sehun.
Keesokan harinya Sehun keluar dari rumah. Dinding depan rumahnya penuh dengab tulisan kasar yang memaki-maki Jungsoo. Sehun melihat ada sekotak pizza di depan rumahnya. Mungkin itu dari Hayoung. Sehun sedang berusaha memberhentikan taksi di pinggir jalan. Hayoung melihat Sehun pagi itu. Sehun dengan dandannya yang tak biasa menarik perhatian Hayoung. Hayoung langsung berlari ke arah Sehun. Hayoung berusaha melarang Sehun untuk masuk ke dalam taksi.
”Ini tidak ada urusannya denganmu!” kata Sehun. Hayoung menutup pintu taksi dan meminta supir taksi tersebut pergi. Sehun marah pada Hayoung. Sehun bertanya apakah Hayoung akan memberikannya uang. Hayoung tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Sehun soal uang. Sehun menjelaskan bahwa dirinya membutuhkan uang untuk menyelamatkan ayahnya.
”Apa kau pernah merasakan rasa sakit kehilangan seseorang yang paling kau cintai? Kau melihatnya pergi meninggalkanmu tanpa bisa melakukan apapun. Apa kau tahu rasa sakitnya?” Sehun bertanya pada Hayoung. Hayoung tak menjawab.
”Kecelakaan itu masih teringat jelas di kepalaku seperti baru saja terjadi. Dan itu…tak akan pernah ada yang tahu, sesakit apa yang kurasakan..Aku….aku akan melakukan hal apapun untuk menyelamatkan ayahku.” Sehun menghentikan taksi lain dan langsung menaikinya. Hayoung pun mencoba mengejar Sehun dengan menggunakan scooternya. Sehun menerobos masuk ke dalam kantor Heechul
”Kau lagi?” tanya Heechul. Sehun terus meminta agar Heechul membela ayahnya. Ayahnya tak bersalah. Heechul kembali menjelaskan bahwa dia butuh uang. Heechul meminta Sehum mengeluarkan semua isi dompetnya.
”Hanya itu yang kau punya?” kata Heechul setelah Sehun mengeluarkan semua isi dompetnya.
”Semua klien yang datang padaku, tidak mengatakan bahwa dia tak bersalah dengan menggunakan mulut. Mereka mengatakan itu semua dengan uang…” Heechul menjelaskan kepada Sehun. Heechul meminta anak buahnya untuk membawa Sehun keluar. Sehun pun menepis ajakan anak buah Heechul. Dia mengambi tas ranselnya dan menumpahkan semua isinya. Wow…uang berserakan di mejanya.
”Apakah ini cukup?” Sehun bertanya. Heechul pun menanyakan dari mana dia mendapatkan uang.
”Aku memiliki ingatan yang bagus. Mendapatkan uang seperti itu bukan hal yang sulit untukku.” kata Sehun. Namun sepertinya Heechul tak percaya. Sehun pun menjelaskan tentang asal usul uang tersebut. Sehun duduk di tempat main kartu. Di hadapannya ada yang sedang membagikan kartu. Dengan seksama Sehun memperhatikan dan mengingat kartu yang diberikan. Perlahan, Sehun mulai berhasil mengumpulkan banyak uang. Sementara itu Hayoung yang mengikuti kemana Sehun pergi pun bingung. Dia menunggu Sehun yang sudah 2 jam pergi namun tak tahu kemana. Terlihat 2 orang pria memasuki sebuah tempat yang mencurigakan dengan diam–diam. Hayoung pun memiliki pikiran bahwa Sehun ada di dalam. Sementara itu Sehun sudah berhasil memenangkan banyak uang. Para pejudi berkumpul untuk menyaksikan permainannya. Kemampuan Sehun ini pun menarik perhatian sang pemilik tempat perjudian. Mereka mengetahui cara yang digunakan Sehun sehingga dia bisa memenangkan banyak uang. Yaitu dengan menghitung kartu dan mengingatnya. Sehun pun dihadang ketika dia ingin keluar. Sehun tak bisa melarikan diri.
”Apakah ada orang yang memesan pizza?” teriak Hayoung tiba – tiba. Sehun benar–benar kaget dengan kedatangan Hayoung
”Kau kan yang memesan pizza?” tanya Hayoung sambil menghampiri Sehun. Hayoung pun memberikan kode kepada Sehun. Dengan gemetaran Hayoung langsung menyemprotkan cola di botol yang dibawanya kepada pemilik dan anak buahya . Kekacauan pun terjadi. Di saat pemilik dan anak buahnya sibuk menghindari serangan cola dari Hayoung. Sehun langsung melarikan diri dengan menggandeng tangan Hayoung. Mereka berdua lari keluar dari ruangan tersebut. Tak ayal, kejar–kejaran pun terjadi. Sehun dan Hayoung sampai di atap. Tak ada jalan keluar lagi bagi mereka.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
Hayran KurguJika aku menyerah pada diriku, dunia akan menyerah padaku. Update setiap hari Sabtu