Chapter 16

42 2 0
                                    

RLC

Happy Reading ^^

Heechul terdiam sejenak dan berkata, “Tidak. Video itu tak pernah ada.”

Sehun dan Hayoung kaget mendengarnya. Apalagi saat Heechul berkata kalau saksi mungkin salah paham. Sehun bangkit dari kursi saksi dan berlari menghampiri Heechul, memohonnya untuk menunjukkan video itu. Tapi Heechul tak bergerak.

Hakim menyuruh penjaga untuk membawa Sehun pergi. Sehun terus berteriak-teriak meminta Heechul menyerahkan video itu. “Katamu kau akan menyelamatkan ayahku! Kau minta aku percaya padamu! Aku percaya padamu! Aku sudah percaya padamu!!”

Jungsoo mencoba mendekati anaknya, tapi ia ditahan oleh penjaga lainnya dan hanya bisa menatap Sehun yang diseret pergi. Hayoung menatap Heechul tak percaya.

Hayoung menghadang Sooyoung dan menyuruh Sooyoung meminta kakaknya, Im Jaebum, untuk menyerahkan diri. Ia sudah melihat video itu dan melihat kakaknya mengaku sebagai pembunuh Sana. Sooyoung tak menggubris dan masuk ke dalam mobil.

Berita tentang nama pewaris grup Ilho disebut dalam persidangan menjadi berita nasional. Sooyoung langsung menemui kakaknya untuk mengkonfirmasi berita itu. Mengapa nama Jaebum bisa disebut-sebut?

Dengan kalem Jaebum menjawab kalau mungkin saja anak itu hanya asal sebut karena terdakwa bekerja di vilanya. “Aku memang biang onar. Tapi apa kau pikir aku mampu membunuh seseorang?”

Sehun merasa pasti sesuatu terjadi dan ingin bertanya langsung pada Heechul. Tapi kantor Heechul terkunci. Telepon Heechul pun tak aktif. Semua jalan buntu.

Ayah Sana menonton rekaman saat Sana masih kecil. Merayakan ulang tahun sambil minum-minum dan terus menangis. Kesedihannya masih sangat nyata. Ia membuka-buka buku harian Sana dan menemukan kartu nama Sek Ha di dalamnya.

Ayah Sana pun menelepon Jaksa Lee Sungmin untuk memberitahu tentang kemungkinan pernyataan Sehun itu benar dan minta Sungmin untuk menyelidiki lebih lanjut. Ia menemukan kartu nama grup Ilho dan yakin kalau Sana menyanyi di acara yang diadakan grup Ilho.

Ia mungkin tak pintar, tapi ia yakin kalau ini bukan kebetulan semata. “Saya benar-benar tak ingin melihat orang tak bersalah dipenjara karena pembunuhan Sana. Begitu juga almarhum anak saya. Jadi saya mohon agar Pak Jaksa menangkap pelaku sebenarnya.”

Sungmin mengiyakan. Ia menutup telepon dan meneruskan makan bersama Presdir Im Donghae.

Keesokan harinya, muncul berita tentang kematian ayah Sana yang bunuh diri dan meninggalkan surat wasiat.

Posisi Jungsoo semakin tidak menguntungkan karena pisau lipat yang ditemukan di vila tempat Jungsoo bekerja. Tak disebutkan tentang siapa pemilik vila itu. Muncul satu saksi lagi yang memberatkan Jungsoo, rekan kerja Jungsoo.

Sehun ingat ahjumma itu yang menyapanya hangat saat teleponan dengan ayahnya. Tapi ahjumma itu malah bersaksi kalau ia melihat Jungsoo seperti menyembunyikan sesuatu di ruang istirahat. Heechul hanya diam dan tak berniat menanyai saksi. Sehun memandang marah pada pengacara itu.

Sungmin memberi pernyataan terakhir dengan menyertakan bukti dan saksi yang menguatkan Jungsoo sebagai pembunuh. Apalagi satu orang meninggal pagi ini. Ia menutup pernyataannya dengan membacakan surat wasiat Ayah Sana. “Kuharap Oh Jungsoo mendapat hukuman berat karena telah membunuh anakku.”

Dan ketika giliran Heechul, ia hanya minta hakim untuk memberi hukuman yang ringan pada terdakwa. Sudah, begitu saja. Sehun menatap Heechul marah, tapi lagi-lagi Heechul tak menghiraukannya.

Hakim pun memutuskan terdakwa Oh Jungsoo bersalah telah membunuh korban dengan darah dingin dan tak memiliki itikad baik dalam persidangan. Hakim menjatuhkan hukuman mati.

RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang