RLC
Happy Reading ^^
Heechul membolak-balikan daging panggang, menyuruh Sehun makan karena pasti saat ayahnya bebas tak ingin anaknya terlihat kurus. Sehun makan walaupun terlihat tak berselera. Heechul menanyakan apakah Sehun masih mengingat perkataanya saat ada dirumah duka.
"Entah bersalah atau tidak, kau akan tetap memenangkannya." Ucap Sehun
"Jika kau adalah dokter, seorang pembunuh datang menemuimu, dengan luka sayatan dan memintamu mengoperasinya, apa kau akan menolongnya atau membiarkannya mati saja?" tanya Heechul
"Kita harus menyelamatkan dia." Ucap Sehun. Heechul menanyakan alasanya. Sehun mengataka karena ia adalah dokter
"Sama seperti Pengacara. Bukan kami yang memutuskan salah atau tidaknya. Tapi, Hakim. Karena itulah aku tak pernah meminta klienku mengatakan yang sebenarnya. Tapi, beda dengan kasus ayahmu. Aku sangat ingin melindungi ayahmu yang memang tidak bersalah. Dan juga, karena kau telah memberiku uang 50.000 won." Kata Heechul sambil memberika sepotong daging, Sehun sampai tersenyum.
"Sehun, aku sangat iri padamu. Bahwa kau berusaha untuk melindungi ayahmu." Ucap Heechul sedih lalu menyuruh Sehun makan yang banyak.
****
Hayoung baru turun dari bus melihat Sehun diseberang jalan juga baru turun dari mobil Heechul, tatapan seperti curiga. Pelahan mengikuti Sehun lalu memberanikan diri meminta agar Sehun tak terlalu mempercayai pengacara itu dan ia sudah menyelidikinya, ternyata reputasinya tidak begitu bagus.
"Orang yang paling kubutuhkan sekarang adalah Ahjussi itu. Orang yang akan membuktikan ayahku tidak bersalah." Kata Sehun
"Aku juga berharap bahwa ayahmu bukanlah pelakunya. Tapi, dia terus mengatakan bahwa dia tak mengingatnya. Menurutmu bagaimana pendapat orang lain? Apa dia sungguh tak mengingatnya? Mereka pasti meragukan ayahmu." Komentar Hayoung
"Ayahku... mengidap Alzheimer. Bukannya dia berpura-pura lupa, tapi dia sungguh tak mengingatnya." Kata Sehun dengan mata berkaca-kaca, Hayoung terlihat shock dan tak bisa berkata apa-apa.
****
Di depan dinding rumah Sehun, bertuliskan kata umpatan [Dasar monster! Bunuh saja dia!] dengan pilox merah menyala.
****
Heechul berlatih tinju, setelah selesai Kibum memberikan minum dan juga handuk memberitahu kalau semua sudah siap. Heechul berteriak mereka harus segera berangkat. Kibum merasa yang mereka perbuat ilegal, Heechul menegaskan kalau yang melakukan itu dirinya akan menjadi legal.
****
Jaebum sudah duduk diruangan dengan beberapa wanita sexy didepanya, lalu menawarkan apakah ada dari mereka yang menginginkan kunci mobilnya, yang baru dibeli satu minggu lalu. Wanita berbaju merah maju, Jaebum berdiri meminta wanita itu menggonggong seperti anjing.
"Jika kau menggonggong dan meminum Wine ini, aku akan memberikanmu mobilku." Ucap Jaebum sengaja menuangkan wine ke atas piring, si wanita terlihat mundur tapi Jaebum berteriak menyuruhnya untuk mendekat. Seorang wanita yang sedari tadi melirik sinis berjalan mendekat, Jaebum merasa baru melihat wanita itu. Si wanita menegaskan dirinya untuk cari uang, sambil mengeluarkan suara gonggongan lalu membungkuk meminum wine seperti anjing. Jaebum tertawa terbahak-bahak melihatnya, Wanita pun meminta bayaran kunci mobilnya. Jaebum mengatakan kalau wanita itu gagal karena ia ingin wanita itu merangkak seperti anjing dan mengoyangkan ekornya, lalu dengan kasar menoyor kepala si wanita sambil mengumpat, lalu menyuruh keluar karena tak bisa mendapatkan mobilnya.
Teman Jaebum datang langsung memeluk dua wanita yang sangat cantik, Si wanita berbaju putih melirik sinis dan ketika Jaebum menyuruhnya keluar tanganya menyentuh sebuah kotak rokok berisi kamera. Si Wanita langsung berlari ke dalam mobil yang bertuliskan sopir bayaran, didalam sudah ada Heechul dan Kibum. Si wanita mengadu Jaebum itu orang gila yang sangat kejam. Heechul memeluk teman wanitanya berjanji akan membalasnya 1000 kali lipat penghinaan yang telah diterimanya. Kibum yang mengunakan earphone memberitahu mereka sudah mulai, Heechul melepaskan pelukanya mengambil earphonenya.“Hei, kenapa kau melakukan itu pada Seo Sana?” tanya teman Jaebum
“Seo Sana, dia membuatku terlihat seperti sampah! Aku sudah lembut padanya, tapi dia malah melawanku. Kau tahu aku tak suka ditolak, 'kan?” kata Jaebum
“Jadi, kau membunuhnya?” tanya teman Jaebum
“Dia duluan yang bersikap kasar.Menurutmu, bagaimana aku bias menahan emosiku pada wanita itu?” bisik Jaebum. Heechul terus mendengarnya dengan serius.
“Aigoo, kau memang gila.Hei, orang itu masuk penjara dan bukannya kau. Dia salah apa?” kata Temanya.
“Jadi Itu salahku, ya? Dia yang salah karena tak punya uang sebanyak aku. Apa aku yang memintanya masuk penjara menggantikanku? Dia seperti itu karena dia hanyalah rakyat biasa.” Kata Jaebum memandang remeh. Temannya sambil mencari rokok diatas meja membahas tentang pengacara yang membela terdakwa adalah yang berurusan denganya kemarin. Jaebum membenarkan sambil meminum kembali winenya. Temanya mengeluh pengacara itu menyebalkan dan melihat bungkus rokok yang ditemukan berisi kamera. Akhirnya rekaman pun diputus, Kibum mengumpat pada bocah orang kaya yang membuatnya ketahuan. Heechul merasa tak masalah karena mereka sudah sudah mendapatkan rekaman yang tak terbantahkan dan pasti akan segera menemuinya. Kibum seperti tak yakin, Heechul yakin karena Jaebum akan kehilangan banyak hal untuk menutupi kesalahannya, lalu kembali memeluk teman wanitanya.
****
Hayoung datang kerumah Sehun melihat dinding yang bertuliskan [Mati saja kau, pembunuh!] Sehun membuka pintu melihat Hayoung yang datang lalu keduanya duduk ditaman. Hayoung meminta maaf karena sudah meragukan ayahnya yang berpura-pura lupa.
“Jika dia bukan ayahku, Aku juga pasti akan curiga seperti itu, karena dia terus berkata kalau dia tak mengingatnya. Aku pasti curiga. Tapi, mereka tak semestinya terus menyebut ayahku pembunuh.” Kata Sehun menahan tangisnya.
“Kebenarannya masih tersembunyi di luar sana. Aku ingin percaya apa yang sekarang aku lihat. Kebenarannya. Aku ingin tahu itu.” Tegas Hayoung. Sehun menatapnya dengan senyuman.
Kantor Pengacara Kim Heechul
Jaebum langsung masuk saja, Kibum ingin menahan tapi Sek Ha sudah menghadangnya. Heechul menyindir Jaebum yang jauh-jauh datang ke kantornya yang lusuh, lalu bertanya apakah sudah tahu bahwa sidang akan diadakan esok lalu memberitahu sedang mempersiapkan bukti untuk pengadilan besok.
“Aku baru saja menemukan bukti penting. Apa Kau mau mendengarnya? Dalam Matius 10:26, tertulis bahwa, "Tak ada sesuatu pun yang tertutup yang tak akan dibuka dan tak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tak akan diketahui."” Kata Heechul sambil memasang CD dalam laptopnya. Rekaman Video Jaebum diputar, saat temanya bertanya apakah ia membunuh Sana. Jaebum berkata Sana duluan yang bersikap kasar dan ia tak bisa menahan emosinya, lalu temanya mengumpat Jaebum sudah gila.
“Bagaimana rasanya membuat orang tak bersalah menjadi pembunuh?” kata Heechul.
Jaebum mengambil laptop mendengar suara rekamanya sendiri “Jadi Itu salahku, ya? Dia yang salah karena tak punya uang. Apa aku yang memintanya masuk penjara menggantikanku?” lalu melempar laptop sampai memecahkan vas bunga. Kibum berteriak kesal. Heechul memperlihatkan ada satu CD lagi ditanganya, Jaebum tahu Heechul suka uang dan memberikan tawaran menambahkan dua angka nol lagi sebagai bayaranya, Heechul pikir Jaebum pasti akan terkejut mengetahui berapa banyak yang didapat untuk kasus ini. Jaebum melotot dan akhirnya Heechul berdiri dari tempat duduknya.
“Apa kau ingin bertaruh sesuatu denganku? Dulu, aku memang sangat suka berjudi tapi, Setelah aku menjadi pengacara, aku sudah berhenti. Apa kau tak ingin tahu apa alasannya? Karena pengadilan adalah panggung judi kehidupan. Mereka bisa membusuk di penjara selamanya atau Mereka bisa kehilangan uang yang selama ini disimpannya. Tergantung pengacaranya.” Tegas Heechul menunjuk ke dadanya. Jaebum melotot tajam.
“Kau mungkin tak tahu seberapa besar peran seorang pengacara. Kau tahu, hidup siapa yang dipertaruhkan? Jadi, kau pilih yang mana? Dan aku tetap akan menjadi pihak yang menang.” Kata Heechul sengaja berdiri didepan Jaebum. Jaebum tak bisa menahan emosi langsung mencengkramnya, Jaebum langsung mencengkramnya, Kibum langsung mendorongnya dan Sek Ha berusaha menghalangi agar Jaebum tak memberikan serangan. Jaebum melotot tajam melihat senyuman yang terlihat dari wajah Heechul.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
FanfictionJika aku menyerah pada diriku, dunia akan menyerah padaku. Update setiap hari Sabtu