12.

1.7K 246 16
                                    

Aku berteriak kembali tidak tahan melihat penyiksaan yang sangat tidak manusiawi. Dan penyiksaan itu dilakukan ke keluargaku sendiri.

"Kara, apa maksut kamu, apa yang kamu inginkan ha," ucapku membentak aku menuju gambar yang ada di dinding menatap keluargaku yang kini sudah lemah.

"Apa yang aku inginkan, kamu ingin tau. Tadikan sudah diberitahu ayah handa."

Tanganku bergemetar, "Jadi laki laki itu ayahmu. Ayahmu yang melukai orang tuaku." Aku meneteskan air mata, sudah tak tahan lagi untuk ku bendung.

"Betul, sekarang kamu pilih mana orang tuamu atau kekuatanmu." Ucap  Kara sambil mengelus pipiku kasar.

"Memangnya kekuatanku apa? Apa yang harus aku berikan." Tanyaku pada Kara.

"Nggak usah sok bego deh, jangan pura-pura gak tau."

"Tapi emang aku nggak tau apa kekuatanku." Ucapku bingung. "Kamu tau?" Ucapku. Kini aku sudah tak sehisteris tadi. "Dimana kalian bawa ayah dan ibuku pergi," bentakku pada Kara.

"Ibu dan ayahmu ada di dunia sihir," ucap Kara datar. "Aku pergi dulu, jangan coba-coba untuk kabur, atau kamu akan merasakan akibatnya." Kara pergi meninggalkan ruangan serba hitam itu.

Aku berfikir keras. Sebenarnya apa kekuatanku? Kenapa tidak ada yang tau. Tiba-tiba perutku sakit. Ingin rasanya pergi ke toilet. Tapi aku takut jika aku malah dikira kabur.

Mataku pun tertuju pada salah satu pintu yang ada di ruangan itu. Tempat muculnya Kara tadi. Aku berjalan mendekatinya. Dan membuka pintu itu. Gelap, tak ada sedikitpun pencahayaan yang ada di ruangan itu. Ketika aku memasuki ruangan itu, tiba tiba tarjadi goncangan. Sepertinya terjadi gempa bumi. Aku ingin keluar dari ruangan itu tapi goncangan itu terlalu kuat sehingga membuatku sulit untuk berdiri. Aku hanya bisa pasrah.
Yang aku heran, kenapa atap rumah ini tidak roboh karena goncangan yang kuat?

Setelah beberapa menit terjadi goncangan, akhirnya goncangan itu berhenti aku segera keluar dari ruangan itu. Tapi setelah aku keluar dari ruangan itu, yang kudapati bukanlah ruangan serba hitam lagi. Namun sebuah taman yang luas nan indah.

Ternyata Kara benar, dia membawaku ke sebuah taman. Tapi tunggu, diakan hanya berpura-pura menyukaiku, sedangkan aku sudah terlanjur suka sama dia. Sudahlah. Aku kembali melihat lihat taman. Berjalan menyusuri taman itu. Di salah satu sisi taman terdapat tembok pagar. Mungkin taman ini berada di sebuah rumah.

Aku berbalik ke belakang, melihat ruangan yang membawaku ke sini. Hilang, kini berubah menjadi sebuah istana yang besar. Aku melihatnya dengan seksama dan mulai berfikir dimana aku sekarang.

"Penyusub," teriak seseorang kepadaku. Aku terkejut dan langsung berlari ke sembarang arah. Aku tak tau dimana aku bisa bersembunyi. Akhirnya aku menemukan sebuah gudang besar yang sudah tak terpakai aku memasukinya berharap bisa bersembuyi dari orang orang tadi. Namun yang aku perkirakan salah. Orang orang tadi membuntutiku sampai sini. Aku bingung akan bersembunyi dimana. Aku berkeliling gudang mencari tempat bersembunyi.

"Itu dia," salah satu orang itu melihat ku, aku gemetar. Tapi aku memutuskan untuk tetap berlari.

Ketika aku sampai disebuah lorong dengan banyak pintu. Tiba tiba ada sesuatu yang menarik tanganku ke sebuah ruangan gelap. Dia membekap mulutku aku meronta takut kalau dia salah satu dari mereka. Kaca mataku terlepas. Aku tidak bisa melihat apa apa.

"Kamu diam dulu, aku akan menyelamatkanmu," mendengar suara itu aku berhenti meronta. Mungkin dia orang baik yang akan membantuku.

***













Jangan lupa vote dan komennya ya 😄😄😄

My Mysterious Magic (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang