Ruangan pengap dan gelap ini membuatku tak tahan berlama lama disini.
"Kamu, bisa bawa aku keluar dari sini?" Tanyaku pada laki laki yang menarikku tadi.
"Sut pelan pelan," bisiknya padaku. "Sini ikut aku," tambahnya. Dia menarikku, aku hanya diam. Aku tidak bisa melihat apa apa. Kaca mataku telah jatuh, mungkin sudah hilang.
Akhirnya aku melihat cahaya. Kami keluar dari gudang pengap itu.
"Eh aku dimana?" Tanyaku pada laki laki itu."Kamu ada di istana sihir hitam," aku terkejut mendengar jawaban itu.
"Kamu nggak usah takut, aku orang baik yang akan menolongmu" kami terus berjalan, entah kemana tujuannya. Aku tak bisa melihat apa apa.
"Apa kamu bisa membantuku berjalan? Kaca mataku hilang," ucapku meminta.
"Oh sini," dia memegang tanganku, menuntunku seperti anak kecil yang baru saja berlatih berjalan.
"Kamu duduk dulu," ucapnya padaku. Aku meraba-raba tanah yang ku pijak, kemudian aku mendudukinya.
Dia mengambil tanganku, dan menggenggamnya erat. Aku tidak tau apa yang dia lakukan. Dia membaca mantra-mantra yang menurutku sangat aneh.
"Coba kedipkan matamu tiga kali." Aku menurutinya kukedipkan mataku, pandangan mulai jelas. ku kedipkan mataku dua kali lagi dan penglihatanku menjadi jelas.
"Kamu, nyembuhin mata aku," aku menoleh ke arah orang itu, tapi dia sudah tidak ada. Padahal belum sempat aku berterimakasih. Dan aku juga belum tau siapa laki-laki itu.
Aku kembali menyusuri taman itu. Kali ini aku akan lebih berhati-hati. Samar-samar aku mendengar sebuah teriakan. Aku bersembunyi di balik pohon yang cukup besar sehingga bisa menyembunyikanku.
"Sekar, kamu dimana," teriakan itu, suara Kara. Dia memanggilku, tapi aku takut untuk menghampirinya. Hingga salah satu prajurit menghampiri Kara.
Samar-samar aku mendengar percakapan mereka. "Pangeran, tadi ada putri Sekar, dia kabur," lapor salah satu prajurit.
"Pasti nanti ayah handa akan marah padaku. Sekarang kalian cari dia lagi." Ucap Kara frustasi kepada para prajurit yang ada di depannya.
Mendengar percakapan itu aku mengerti. Mereka akan mencariku di mana saja. Apalagi ini adalah wilayah mereka. Pasti dengan mudah mereka akan menemukanku. Aku kembali memutar otak. Berfikir, bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari sini.
Aku pergi ke sebelah pagar dinding berharap ada celah untuk aku kabur dari sana. Aku terus menyusuri pagar itu, sekali kali melihat ke sekitar untuk memastikan tempatku berpijak aman dari pantauan para prajurit.
Sudah lama sekali aku menyusurinya. Namun nihil tak ada celah seperti yang aku harapkan. Aku memutuskan untuk duduk bersandar pada dinding itu. Aku lapar, tenagaku sudah terkuras habis.
Tak terasa aku sudah terlelap. Tidur dibawah teriknya matahari. Tiba-tiba suara teriakan menembus alam bawah sadarku. "Itu putri Sekar," teriakan itu membuatku terbangun.
Aku sudah di kepung. Satu persatu dari mereka mulai mendekatiku. Aku menyerah, sudah tak ada lagi peluangku untuk kabur. Namun disaat saat terdesak. Tiba tiba ada tangan yang menembus di pagar. Dia menarikku, aku dan semua orang yang ada terkejut. Aku menembus pagar dinding itu. Setelah menembus dinding perutku terasa mual. Pusing dan aku pun tak sadarkan diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Magic (Selesai)
FantasyJudul awal: Si Kutu Buku Hidupku berubah setelah menemukan buku itu... Buku yang mengantarkanku pergi dari dunia yang selama ini ku anggap hanya satu-satunya didunia. Petualangan dimulai. Banyak korban berjatuhan. Akankah aku bisa menyelesaikan mas...