"Aku tahu," ucap Arka singkat.
Malam telah datang aku bersama Arka duduk di kursi taman istana. Kini keadaan sudah terkendali, serangan itu telah di hentikan. Beberapa bagian istana yang hancur. Untungnya tak ada prajurit yang tewas namun ada beberapa yang terluka kecil.
Aku bersandar di pundak Arka entah bagaimana aku melakukannya. Terasa nyaman jika di dekat Arka. Kami menatap miliaran bintang yang bersinar indah. Arka ingin aku berbicara empat mata dengannya mengenai kekuatanku.
"Aku tadi kembali ke rumah," Aku menoleh pada Arka yang memulai pembicaraan.
"Kau tahu, tadi aku mencarimu," ucapku lirih. Belum bisa mengembalikan mood ku.
"Maaf," suasana sekejap lenggang. "Aku tadi membuka buah yang kita temukan saat di tengah tebing, mencari tau apa kekuatanmu, juga kekutanku. Kau tahu apa yang aku temui di dalam buah itu?"
Aku menggeleng.
"Aku menemukan sebuah tali berwarna putih." Arka merogoh sakunya dan memperlihatkan sebuah tali putih yang memiliki panjang sekitar 30cm.
Aku mengambilnya, "Apa maksutnya?"
"Awalnya aku juga belum mengerti, tapi setelah aku datang ke istana dan memelukmu aku menjadi tahu. Maksut dari seutas tali adalah kekuatanku dan kekuatanmu saling terhubung."
"Lalu apa kekuatan kita?" Aku masih belum mengerti.
"Aku pernah membaca buku, ada sepasang kekuatan yang saling terkait. Mungkin yang dimaksut keperti kekuatan kita. Namun kekuatan itu tak bisa dikendalikan. Kekuatan itu hanya datang disaat saat mendesak saja. Dan orang yamg memilikinya juga tidak bisa memilih kekuatan apa yang ingin mereka pergunakan."
Aku menatap keatas melihat bintang bintang yang bergemerlap. Mencoba mengingat sesuatu.
"Kau sudah temukan apa yang kamu cari, hanya saja kau belum menyadarinya,"
"Apa," sahut Arka.
"Itu, waktu itu aku menemukan buku di ruang rahasia di perpustakaan yang menuliskan 'Kau sudah temukan apa yang kamu cari, hanya saja kau belum menyadarinya,' apa yang dimaksut itu kekuatan kita? Sebenarnya kita sudah menemukannya dari dulu tapi kita tak menyadari kalau kita sudah menggunakannya,"
"Benar juga," sahut Arka.
'Bom' ledakan terjadi lagi. Dari luar istana terdengar suara teriakan orang yang ingin menyerang. Arka menyeretku pergi menjauh, menuju pegasusnya untuk bersama-sama kabur. Sepertiya kerajaan Sihir hitam menyerang lagi. Kami terbang menghindari kerusuhan ini.
"Sekar mulai sekarang kita harus sangat berhati hati. Dan nanti aku akan mengajakmu ke suatu tempat untuk membuat rencana. Kita harus mengalahkan kerajaan sihir hitam." Mata Arka tetap menatap ke depan.
"Ta tapi kita kan cuma berdua? Bagaimana bisa kita mengalahkan mereka," aku berteriak supaya suaraku terdengar oleh Arka mengalahkan angin.
"Besok kita kembali ke istana, melihat apa yang tersisa,"
Suasana kembali lenggang, kami sudah meninggalkan istana beberapa kilo meter. Aku menoleh ke belakang, kepulan asap hitam, sepertinya istana dibakar. Pasti dengan mudahnya mereka membakar istana apalagi Kara. Hanya beberapa menit saja dia sudah bisa memporak peranda sekolah, yang mungkin sekarang sudah kembali buka dan mengecap diriku sebagai orang hilang.
Kami terbang diatas tebing, mungkin Arka menhajakku ke tengah tebing, karena disanalah tempat yang aman utuk menyusun rencana. Tak ada orang selain kita yang tau tempat ini, mungkin.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Magic (Selesai)
FantasyJudul awal: Si Kutu Buku Hidupku berubah setelah menemukan buku itu... Buku yang mengantarkanku pergi dari dunia yang selama ini ku anggap hanya satu-satunya didunia. Petualangan dimulai. Banyak korban berjatuhan. Akankah aku bisa menyelesaikan mas...