Aku berlari tak tentu arah, aku tak tau di mana jalan keluarnya. Jalan ini bukan jalan ketika aku dan Arka pertama kali masuk ke penjara. Suara pedang betumbuk terdengar dari sini. Pasti Arka sedang berperang, aku harap dia baik baik saja. Aku berhenti, mengatur nafas sebentar. Suara seruan semakin kencang. Apakah mungkin Arka akan bertahan. Pasti, pasti dia bisa. Bukankah dia memiliki kekuatan yang akan muncul ketika terdesak. Ya, aku yakin kekuatannya akan menyelamatkannya.
Namun suara seruan tak kunjung berhenti. Aku berbalik kebelakang, tak ada apa-apa Arka masih bisa mengendalikan para penjaga dan prajurit kerajaan. Aku berbalik lagi, namun seorang bertubuh kekar berada di hadapanku yang sontak membuatku terkejut dan terjatuh. Aku tak berani melihatnya. Dia pasti orang kerajaan hitam yang akan menangkapku.
"Berdirilah," orang itu memberikan tangannya bermaksut menolongku. Suara itu seperti tak asing bagiku. Aku mengangkat kepala. Deg, ternyata Kara yang berada dihadapanku.
Aku mundur perlahan dengan posisi yang masih duduk. Tanganku kugunakan untuk mendorong badanku ke belakang.
"Aku di pihakmu," Kara berjalan perlahan mendekatiku. Aku menggeleng. Aku sudah tak percaya padanya lagi mengingat apa yang telah dilakukannya padaku waktu itu.
"Itu putri Sekar," teriak salah satu prajurit yang sedang berjaga. Mereka berlari menghampiriku.
"Cepat," Kara memberikan tangannya lagi. Aku tak punya pilihan aku tak mau tertangkap oleh prajurit dan menyia nyiakan pengorbanan Arka. Aku menerima tangan Kara dan berlari. Dia menarikku dan berlari, entah apa yang akan dilakukan Kara pada ku nanti. Entah akan memberikanku pada ayahnya untuk membals dendam dan mengambil kekuatannku. Atau akan menyelamatkanku.
Dia membawaku ke taman belakang kerajaan. Tempat pertama yang kuinjak di dunia sihir ini. Dia membawaku ke sebuah temat berbentuk balok dengan satu ruangan. Kami memasukinya. Tak selang lama, ruangan itu bergemuruh seperti gempa. Aku ingin keluar untuk menyelamatkan diri dari gempa. Namun tangan Kara mencegahku.
"Ini bukan gempa," ucap Kara dengan tenang seperti tau ini akan terjadi. Aku menurutinya. Tak selang lama ruangan itu mulai tenang.
Kara menarikku keluar dari pintu. Dan terkejutnya aku, kami sudah tidak berada di halaman belakang istana. Aku mengenali ruangan ini. Kami berada di ruangan serba hitam di rumah Kara. Aku mematung, masih tak percaya bahwa Kara telah membawaku kabur, pikirku.
"Jangan geer, aku hanya ingin menebus kesalahanku karena sudah menyakiti hatimu," Kara keluar dari ruangan.
Aku tambah mematung karena perkataan Kara tadi. Apa, dia mau menebus kesalahan. Benar saja, dulu dia membentakku dan bilang jika dia hanya berpura-pura mencintaiku. Tapi tadi apa dia bilang. Mungkin hanya perasaanku yang masih berharap padanya. Aku sadar dari lamunanku, pikiranku langsung menuju Arka di seberang sana. Aku harap aku masih bisa bertemu dengannya lagi.
Aku keluar dari ruangan ini. Rumah Kara masih sama seperti yang dulu. Entah sudah berapa hari aku meninggalkan bumi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Magic (Selesai)
FantasíaJudul awal: Si Kutu Buku Hidupku berubah setelah menemukan buku itu... Buku yang mengantarkanku pergi dari dunia yang selama ini ku anggap hanya satu-satunya didunia. Petualangan dimulai. Banyak korban berjatuhan. Akankah aku bisa menyelesaikan mas...