내 마음
*
*
*
*
*Bongjae beberapa kali menendang kerikil di sepanjang jalan di taman mini rumahnya. Dia beberapa kali menghela napas panjang. Dia bingung sama hatinya sendiri
“ Na... ” lirihnya menyentuh bunga pemberian nana saat ulang tahunnya ke enam belas. Saat mereka belum menjadi sepasang kekasih
Ya. Daritadi dia memikirkan perasaannya pada nayeon. Dia sungguh bingung. Dua bulan terakhir dia sudah berhasil menjauh dan menghindari tzuyu. Tapi lama kelamaan dia juga merasakan merindukan kehadiran tzuyu
Dia sudah berulang kali mendekati nayeon dan direspon dengan baik. Tapi hatinya nggak merasakan getaran apa pun selain rasa gembira berlebihan setiap berada di dekat nayeon. Dia tau dia sudah terobsesi dengan gadis itu. Dan dia juga tau kalo dia harus berhenti sekarang juga atau kalo nggak sekarang ya secepatnya.
Hufftt....
Obsesi.
Kata itu terus berputar di otaknya bersamaan dengan sekelebat bayangan tentang nayeon yang tertawa lepas saat bersama dengannya
Tapi tak pelak hatinya teremas sakit setiap mengacuhkan keberadaan tzuyu yang selalu duduk di depannya bersama chae. Melihat tawa lepas tzuyu. Melihat senyum manis tzuyu. Itu uda bikin dia sedih karena senyum dan tawa itu ditujukan untuk orang lain
Dia sempat melihat interaksi mereka berempat tadi siang. Melihat keromantisan nayeon dan tag memang membuatnya benci. Tapi rasa cemburunya melihat tzuyu yang senang diajak pulang oleh namja lain lebih mengusik pikirannya
Dia sempat menyangkal kalo dia cemburu, tapi saat dia tadi mengalihkan perhatiannya pada nayeon dan tag, dia nggak ngerasa apa-apa lagi
Obsesi.
Dan sekarang dia tau kalo itu cuma obsesi sementara. Mungkin efek karena lama nggak skinship sama lawan jenis. Dia sama tzuyu bahkan cuma skinship seperlunya
Dia bodoh
Bongjae tau kalo dia bodoh. Bodoh banget dia ngejauhin tzuyu cuma karena obsesinya
Drrtt. Drrtt.
Ponsel di sakunya bergetar membuatnya tersentak dari lamunannya. Tanpa melihat siapa yang menelpon, dia segera mengangkat telepon itu
“ Yoboseyo? ”
“ Bong... Can we meet now? ”
“ ... ” bongjae enggan menjawab. Suara lembut itu membuat pikirannya semakin berantakkan
“ Bong? ”
“ Eung? Oh, iya. Mau ketemu dimana... Tzu? ”
“ Cafe biasanya. Will you? ”
Bongjae terdiam mendengar suara di sebrang sana yang sedikit bergetar. Pikirannya kalut. Tanpa menjawab pertanyaan itu, bongjae segera mematikan sambungan telepon lalu meraih jaket dan kunci mobilnya
Pikiran negatif terus menghujami pikirannya selama perjalanannya ke cafe yang dimaksud. Hatinya kacau.
Bongjae mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi lalu memarkirkan mobilnya sesegera yang ia bisa lalu berlari keluar untuk memasuki cafe
Pandangannya menyapu sekitar lalu terpaku pada sesosok gadis yang sedang menelungkupkan wajahnya di antara lengannya. Kakinya melangkah dengan pasti dan cepat menuju gadis itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Fault || ft.Son Youngtaek 🔞✔ #wattys2020
FanfictionAwal yang pahit bukan berarti akhirnya akan pahit juga. Bisa jadi awal yang pahit adalah pintu menuju sesuatu yang manis Begitu pun awal yang manis tak harus berakhir dengan manis. Kalau memang hilang rasanya makan hanya akan menyisakan rasa hambar ...