Epilog

222 7 1
                                    

Family

*
*
*
*
*

“ Na... Yountae udah siap belum? ”

Tag masuk ke dalam kamar dan melihat istrinya tengah memakaikan anak laki-laki mereka baju.

“ Bentar lagi, oppa. Yountae agak rewel tadi. ” ujar Nayeon lalu membantu Yountae berdiri.

“ Papah Papah kitha mawu kemana? ” tanya Yountae agak cadel.

“ Kita mau ke rumah Harabeoji dan Halmeoni. Yountae kangen sama mereka kan? ”

“ Iya Pah!! Younie kangennnnn banget tsama Halabeotji dan Halmeoni! ” pekik bayi berusia empat tahun itu. Tag terkekeh begitu pula Nayeon.

“ Makanya Younie harus cepet siap-siap biar bisa langsung ke rumah harabeoji ”

“ Siap Pah!! ”

Nayeon terkekeh. Dia sudah siap dengan dress warna peach selututnya dan tas selempang dengan warna senada. Nayeon menggendong Yountae sementara Tag memasukkan tas kecil berisi keperluan Yountae selama di rumah Mama dan Papa.

“ Nanti mampir ke rumah Bunda juga ya, oppa? Aku kangen sama Bunda dan Pyo. ”

“ Iya sayang... ”

“ Yaay!! Younie nanti bakal ketemu sama Pyo samchon juga, loh! Younie seneng nggak? ” tanya Nayeon yang dijawab gelengan oleh putranya.

“ Kenapa? ”

“ Pyo tsamchon tsuka nyiumin Younie padahal Younie kan udah betsal! ” adunya dengan wajah kesal. Nayeon tertawa mendengarnya begitu juga Tag yang sedang mengemudi.

“ Yahh kasian Pyo samchon donk. Dia sayang banget sama Younie loh. Masa Younie tega sama Pyo samchon? Nanti kalo Pyo samchon gak sayang sama Younie lagi gimana? ” tanya Nayeon menggoda. Tapi jawaban anaknya malah membuatnya diam seribu bahasa.

“ Ya gapapa kalo Pyo tsamchon mau gak tsayang tsama Younie. Younie kan bitsa bikin Pyo tsamchon tsayang tsama Younie lagi. ” ucapnya pede. Tag tertawa mendengar sahutan anaknya.

“ Duhh anak Papah Pinter banget jawabnya haha... ”

Nayeon mencubit pinggang Tag gemas.

“ AW!! Kok dicubit sih, Na?! ” protes Tag.

“ Ya oppa ngajarin anaknya ga bener! Kalo nanti malah jadi kepedean gimana?! ”

“ Bukannya malah bagus kalo dia jadi pede? Kan jadi gak suka direndahin ”

“ Ishh tapi kan— ah udahlah! ” kesal Nayeon. Dia memutuskan menimang putranya yang terlihat mengantuk sampai pada akhirnya lelap dalam mimpi.

“ Oppa kangen sama yang lain nggak? ” tanya Nayeon memecah keheningan.

“ Kangen, tapi ya mau gimana lagi? Toh udah pada sibuk sendiri. Apalagi Bongjae yang lanjut S2 di Amrik. ”

Nayeon mengangguk paham. Dia sendiri juga sibuk mengurus kedua bayinya. Satu putranya dan satu lagi suaminya. Tag itu benar-benar manja, bahkan dia akan merajuk kalau tak mendapatkan hal yang sama seperti Yountae. Nayeon sendiri suka sebal sendiri melihat suaminya yang selalu ingin dimanja olehnya. Ckck. Memang dasar tak ingat umur!

Dua jam perjalanan yang diisi percakapan random keduanya pun terhenti ketika tiba di depan rumah Bunda. Tag turun dengan tas di tangannya sementara Nayeon menggendong Yountae.

Tok. Tok. Tok.

“ Bunda... ” panggil Tag dan tak lama kemudian muncullah sosok wanita paruh baya dengan pria berusia dua puluh dua tahun berdiri di belakangnya.

Fault || ft.Son Youngtaek 🔞✔ #wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang