60

136 6 0
                                    

Big Ben

*
*
*
*
*

Pemandangan Big Ben malam ini terlihat sangat luar biasa bagi sepasang kekasih yang baru tiba. Mereka saling menautkan jemari melihat keindahan yang membuat mereka seolah terhipnotis.

“ Yeppeuda ” desah tzuyu kagum

“ Suka nggak? ”

“ Banget!! ” pekiknya dengan senyum lebar mengembang

Bongjae mengacak rambut tzuyu gemas.

“ BONGJAE, IH, KOK DIBERANTAKIN, SI?! ” teriak tzuyu kesal dan menepis tangan bongjae dari rambutnya

“ Capek tau nata ni rambut. Mana bisa sampek berjam-jam lagi, ish. ” gerutunya

Bongjae cuma ketawa denger ocehannya. Tangannya ia tautkan kembali dengan tzuyu lalu menarik gadis itu agar mau melanjutkan langkah ke arah jembatan agar bisa melihat menara london lebih dekat

“ Bongjae! Aku kan masi benerin rambut!! ” protes tzuyu tapi tetap mau-mau saja melanjutkan langkahnya mengikuti bongjae

“ Gausa dibenerin juga kamu masi cantik kok, tzu. Cantik banget malah ” ucap bongjae apa adanya tanpa menghentikan langkah kakinya

Blush

Pipi tzuyu panas. Jangan pikir tzuyu lebay karena digituin aja langsung merah pipinya. Liat dulu siapa yang ngomong baru komentar. Bongjae tuh tipikal cowo yang jarang muji orang, bahkan muji pacarnya cantik aja ga pernah. Makanya tzuyu bisa semerah ini wajahnya.

“ T-tumben muji ” ucapnya ketus meskipun gagal karena dia tiba-tiba saja gagap

Bongjae menghentikan langkahnya karena memang sudah sampai di tengah jembatan dan kini dia menyandar pada pembatas jembatan. Ia membalik tubuhnya memunggungi tzuyu agar bisa melihat danau.

“ Aku nggak muji. Aku cuma ngomong apa adanya ” ucapnya lalu menoleh menatap Tzuyu

Bongjae menepuk pegangan pembatas jalan di sebelah tangannya mendarat.

“ Sini. Aku mau ngasih tau kamu sesuatu. ”

Tzuyu menurut saja meskipun agak keki mendengar jawaban sederhana bongjae yang mampu membuatnya seperti dialiri listrik ribuan volt dari kepala hingga kaki

“ Tzu, ” panggil bongjae lembut

Si empunya noleh kaku. Gatau kenapa. Ga biasa aja dia tuh diromantisin bongjae.

“ I-ya? ”

Bongjae tersenyum kecil lalu menyampirkan tangannya pada kedua pundak tzuyu, merengkuh gadisnya

“ Dulu, waktu aku masih kecil, aku pernah kesini sama mama dan papa. Rasanya seneng banget karena itu pertama kali dan mungkin terakhir kalinya keluargaku bisa kumpul dengan kehangatan luar biasa. ” Bongjae berdehem sebentar

“ Waktu itu mama bilang kalo suatu saat nanti aku punya pacar yang sangat disayang, aku bisa ngajak dia kesini. Dan setaun lalu rencananya mau ngajak Nayeon kesini. Tapi ternyata emang takdir kami cuma bersama untuk sementara. Sekarang aku punya kamu. Punya tzuyu. Dan aku berhasil ngajak kamu kesini buat liat saksi mati kebahagiaan keluargaku dulu ” ucap Bongjae lalu menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher tzuyu

Tzuyu menatap danau di depannya dalam diam sambil tersenyum kecut

“ Kamu beruntung bong, pernah ngerasain kasih sayang mereka. Aku sendiri sedari kecil diajari untuk mandiri dan nggak ngerepotin mereka. Mama sama papa nggak pernah mau ngeluangin waktu buatku. Mungkin mereka baru akan ngeluangin waktu begitu aku mati. ”

Fault || ft.Son Youngtaek 🔞✔ #wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang