Lisa berdiri di depan rumahnya menunggu deka yang akan menjemputnya untuk pergi mengerjakan tugas sekolahnya di rumah rosie, tapi biasanya deka akan menyuruh lisa untuk menunggu di dalam saja dan untuk deka sekedar basa basi bertemu dengan ibunya lisa atau berpapasan dengan jinan temannya. Namun, tidak untuk kali ini ia justru meminta lisa untuk menunggu di depan.
Setelah di lihatnya mobil deka sudah berhenti di depannya, lisa pun segera masuk ke dalam mobil deka dan duduk tepat di samping deka.
"Kok tumben yang gak mampir dulu? Padahal tadi ibu nanyain loh?". Tanya lisa berbasa basi, tapi deka tak menjawab justru tatapannya dingin dan sepertinya lisa tau kalau mood deka sedang tidak bagus.Lisa pun hanya mengangguk pelan, kemudian deka langsung melajukan mobilnya segera berangkat. Lisa tersenyum ke arah deka, sedangkan deka hanya membalas senyuman lisa itu dengan senyum yang di paksakan.
Lisa sabar.
"Deka kenapa sih? Lagi marah ya?". Tanya lisa penasaran dengan sikap kekasihnya yang tiba-tiba cuek gini.
"Nggak! Perasaan lo aja kali!". Jawab deka tanpa melihat lisa, ia masih terus fokus melajukan mobilnya tenang.
Lagi-lagi lisa hanya mengangguk, ia tak mau memperpanjang masalah karena hal ini. Dia pun ikut memilih fokus menatap jalan raya. Tapi, lisa menjadi tidak nyaman dengan suasana diam seperti ini, ia terus melirik deka yang masih diam tak mengajaknya bicara.
"Deka!". Panggil lisa.
"Hmmm". Deka hanya berdehem sebagai jawaban.
"Pinjem hpnya dong?". Pinta lisa pada deka.
"Buat?". Lisa langsung terdiam, saat deka menanyakan hal itu, biasanya deka akan segera memberikan ponselnya pada lisa tanpa bertanya untuk apa lisa meminjam ponsel miliknya.
Lisa tersenyum.
"Ya mau cek aja sih! Takutnya kamu chattingan sama cewek lain, terus kamu baper jadi gini cuekin aku!". Cibir lisa sambil terkekeh.Deka meliriknya sekilas.
"Hehe.. gak kok canda deka! Lisa tau kalo deka sayang sama lisa! Mana mungkin deka gitu kan?". Lanjut lisa meledek deka, sedangkan yang di ledek hanya menghela nafasnya kasar.
Deka merogoh saku celananya dan di ambilnya benda pipih itu kemudian di berikannya pada lisa. Lisa kembali tersenyum dan ia pun segera menerima lalu menekan tombol on-off ponsel deka untuk menyalakan layarnya.
Dahi lisa berkerut saat melihat wallpaper ponsel deka, yang biasanya foto mereka berdua kini berganti dengan foto deka sendiri.
"Deka kok wallpapernya ganti sih? Perasaan kemarin foto kita berdua deh?". Tanya lisa penasaran."Emangnya kenapa kalo gue ganti? Kemarin hp gue eror! Terus di perbarui lagi! Foto-foto kita juga ilang! Makanya wallpapernya foto gue!". Jawab deka yang entah mengapa menjadi sensitif pada lisa.
"Ya gak usah ngegas kali!! Kan gue cuman nanya??". Kesal balik lisa dan melanjutkan lagi menggeser layar ponsel deka untuk membuka kuncinya.
"Deka lo ganti pin?". Tanya lisa lagi, dengan sorot mata penuh tanda tanya mengapa deka berbeda dengan deka yang kemarin sweet padanya.
Deka melirik lisa, kemudian merebut ponselnya dari tangan lisa lalu ia membuka kunci layar ponselnya dan memberikannya lagi pada lisa.
Dahi lisa kembali bergelombang, ia semakin yakin kalo sedang ada yang tidak beres pada deka.
"Kenapa gue gak boleh tau pin lo yang baru?". Tanya lisa terus."Kan privasi gue! Lo gak berhak tau!!". Jawab deka dengan dinginnya lagi.
Lisa yang tak mau memperpanjang masalah, ia pun hanya menghela nafasnya kasar, kemudian ia memilih untuk mengecek lagi ponsel milik deka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic (Donghyuk-Lisa)
FantasyGue bertahan, karena gue masih sangat menyanyangi Lo