"Deka ayok udah siap?". Tanya fika yang berada di ambang pintu kamar deka, dimana sekarang deka tengah duduk di pinggiran ranjang kamarnya sambil menatap foto yang ia pajang bersama lisa dulu.
"Deka?". Panggil fika lagi.
Deka menoleh malas ke arah fika.
"Iya ma?". Sahutnya."Ayokk kita udah terlambat nih!". Ajak fika.
Deka menghembuskan nafas kasar, ia pun mengangguk dan beranjak siap akan pergi bersama fika ke rumah sakit untuk melakukan kemoterapy. Seperti biasanya, setiap kali deka harus rutin melakukan kemoterapy itu untuk mencegah lebih banyak sel kanker yang mengendap di tubuhnya.
Sebenarnya, deka nampak risau untuk melakukan ini namun karena mamanya yang terus memaksa, membuat ia mau tidak mau harus nurut dan mengikuti semua perintah fika.
Sampai di rumah sakit, deka langsung di arahkan oleh suster untuk masuk ke ruang khusus kemoterapy. Deka berbaring di ranjang, sedangkan suster mulai memasang beberapa alat alat medis di tubuhnya.
Awalnya deka merasa risau, namun lama semakin lama ia mulai terbiasa. Bahkan sekarang, ia terlihat santai saat sinar kemoterapy yang menyinari tubuhnya.Setelah selesai, deka sejenak istirahat saat suster akan melepas alat alat medis itu. Pada saat ini lah deka, menjadi semakin curiga sebenarnya apa pemyakit yang di deritanya.
"Suster?". Panggil deka ke suster yang tengah mencopot selang infus di tangan kiri deka.
Suster menoleh.
"Iya mas deka? Kenapa? Ada yang di perlukan?". Tanya suster itu sambil terus sibuk."Sebenarnya, deka ini sakit apa sih? Kok deka harus di periksa periksa begini?".
Suster itu mengerutkan dahinya. Kenapa deka bertanya demikian?. Apa deka belum tau sebenarnya kalo dia terkena penyakit leukimia?.
"Loh mas deka belum tau? Mas deka ini terkena penyakit leu~".
"Deka udah selesai?". Ucapan suster itu langsung terpotong saat fika yang tiba tiba masuk menghampiri deka.
Deka menoleh, senyum dan mengangguk pelan.
"Udah ma!". Jawab deka."Ya udah sekarang kita pulang ya.. oh ya suster udah semua kan?". Tanya fika ke suster.
Suster itu tersenyum dan mengangguk.
"Iya bu sudah! Oh ya mas dekanya sementara jangan capek capek dulu ya, istirahat yang cukup dan obatnya di minum dengan teratur..". Saran suster ke deka."Iya suster!". Jawab deka.
Deka di bantu suster dan fika untuk beranjak dari tidurnya dan turun dari ranjang. Sebenarnya, deka masih merasa lelah dan lemas namun ia memilih untuk nanti istirahat saja di rumah.
***
Semenjak kejadian kemarin malam, lisa menjadi sangat pemurung akhir akhir ini. Otaknya selalu di penuhi dengan memori indah dulu bersama dengan deka. Ya.. lisa merindukan deka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic (Donghyuk-Lisa)
FantasyGue bertahan, karena gue masih sangat menyanyangi Lo