15.Perusuh

232 30 38
                                    

Somi berjalan mendekati deka dan ia dengan segera memeluk deka yang masih terbaring di brangkar. Fika yang melihat lisa dengan wajah cemburunya ia mengusap pundak lisa.

"Sabar!". Kata fika sambil senyum.

Lisa menoleh dan mengangguk kecil.
"Iya ma!". Jawab lisa sesantai mungkin.

"Aduhh ka lo lok bisa masuk rumah sakit gini lagi sih? Ya Ampun, lo kurang makan ya akhir akhir ini makanya lo bisa kurus kering begini.. lo jarang makan ya gara gara mikirin cewek yang mutusin lo tanpa denger penjelasan lo dulu ka?". Ucap somi khawatir dengan deka, namun ucapannya begitu terasa sangat menyinggung cewek di samping deka berbaring.

Deka ngelirik lisa, di lihatnya lisa memasang wajah kesal.

"Som lepasin dong gue gak bisa nafas ini!". Kata deka melepaskan tangan somi yang terus memeluknya.

"Gue kan khawatir ka sama lo, masa gue gak boleh sih peluk lo? Tante fika aja gak keberatan kan tan?". Tanya somi ke fika.

Fika cuman senyum aja.
"Tante sih gak keberatan som! Cuman lisa lah yang keberatan, kan lisa pacarnya deka!". Jawab fika yang membuat somi terkejut, begitu juga dengan lisa.

"Loh bukannya deka sama lisa udah putus ya? Mereka udah gak pacaran lagi tan!". Kaget somi.

"Huss kamu ini ngomong apa sih som? Mereka gak putus, mereka baik baik aja! Liat aja sekarang lisa nemenin deka di sini!". Elak fika tak percay dengan ucapan somi.

Lisa sesekali melirik deka, di lihatnya deka yang juga meneguk salivanya sangat susah, somi ini memang benar apa kata lisa, dia tidak begitu bisa menjaga mulutnya.

"Gak tante!!". Kekeh somi. "Mereka udah putus! Tante inget gak pas terakhir aku ke rumah tante pas aku bilang minta di anterin deka beli baju?".

Fika mengerutkan dahinya, ia juga mencoba mengingat ingatnya.
"Oh iya tante inget! 2 minggu yang lalu kan?". Tanya fika memastikan.

Somi mengangguk mantap.
"Iya tan! Nah pas hari itu tuh, lisa dateng terus mutusin deka!". Ujar somi, yang membuat fika terkejut.

Fika langsung natap deka dan lisa bergantian, ia mencari jawaban atas itu semua. Namun, lisa hanya menundukkan kepalanya dalam dalam ia merasa malu karena sudah membohongi fika yang selama ini sangat baik padanya.

"Bener deka kamu putus sama lisa?". Kini fika yang bertanya serius dengan deka.

Deka melirik lisa sebentar sebelum menjawab, yang di lihatnya masih sama lisa tetap menunduk.

Deka hela nafas panjang.
"Iya ma deka sebenarnya udah putus sama lisa!". Lirih deka.

"Tuh kan tante fika, somi gak bohong orang somi sendiri kok yang lihat!". Sambar somi dengan senyum liciknya.

"Lisa mutusin gue juga kan gara gara salah paham som, dia salah paham waktu gue meluk lo! Andai aja waktu itu lo gak nangis dan minta gue mutusin lisa, jelas lisa pasti gak mutusin gue! Karena gue dan lisa masih saling sayang!". Balas deka dengan tekanannya.

Somi misuh misuh, kesal sama deka yang sekarang lebih membela lisa dari pada dirinya. Dia berpikir, deka selalu ada untuknya sebelum lisa datang dan menjadi kekasih dari deka, namun kini semuanya berbanding terbalik, somi merasa sudah sangat di jauhi deka.

"Ya udah sih somi! Kalo deka sama lisa putus, kenapa kamu yang jadi heboh sendiri sih? Kalo mereka berjodoh juga pastinya ada jalan buat mereka kembali balikkan!". Sahut fika, yang lagi lagi membuat somi terkejut.

Lisa juga ikut terkejut, lantaran fika tidak marah dengannya karena sudah memutuskan deka yang tidak salah, justru lisa sendiri yang menyesal karena tidak mau mendengar penjelasan deka hari itu..

Romantic (Donghyuk-Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang