Sepulang sekolah hari ini, lisa tidak begitu semangat untuk kembali belajar mobil bersama juki. Perasaanya kalut mengingat bagaimana deka kemarin bersikap sangat acuh padanya. Rasanya sangat rindu, lisa ingin bersama kembali dengan deka.
Sekarang lisa berdiri koridor kelas, tepat di depan kelas seseorang yang kini ia rindukan. Berharap deka, keluar dari kelasnya dan lisa akan segera mengajaknya berbicara empat mata. Namun, kelas deka belum juga bubar membuat lisa bosan dan ia pun memilih untuk melihat ponselnya.
Juki
Lis gue jemput sekarang ya?
Emm.. gue sebenarnya lagi badmood juk, rasanya males banget buat belajar hari ini, gimana kalo besok aja?
Tak ada jawaban dari juki, saat lisa membalas pesannya. Lisa pun memasukkan ponselnya ke dalam saku seragamnya, saat ia melihat kelas deka mulai bubar. Cukup sabar menunggunya, karena ternyata deka orang paling terakhir yang keluar dari kelasnya.
Lisa pun buru-buru menghampirinya.
"Deka?". Panggilnya yang membuat deka langsung terhenti dari langkahnya.Deka diam. Rasanya sangat canggung. Tatapan matanya begitu menusuk bagi lisa, rasanya sesak ia membalas tatapan mata deka itu. Air mata lisa menetes, dengan cepat lisa menghapusnya.
"Deka gue mau ngomong sama lo..". Kata lisa menatap lekat deka.
"Apa?". Sahut deka.
"Maafin gue..". Lirihnya sambil menunduk.
"Untuk?".
"Ya.. maaf karena sekarang gue jarang perhatian lagi sama lo, lo kemarin sakit gue takut terjadi apa apa sama lo..".
Deka menghela nafas kasar. Di balasnya tatapan mata lisa.
"Inget lis.. gue sama lo udah mantan! Jadi lo gak perlu lagi repot repot buat perhatian sama gue, gue gak papa kok! Lo liat sendiri, sekarang gue masih sekolah!". Jawabnya yang membuat lisa kecewa.Ya lisa kecewa karena deka kembali mengatakan kata mantan. Sesak sekali rasanya dihati lisa. Namun, lisa mencoba untuk tetap kuat di depan deka.
"Gue tau ka.. tapi apa salah kalo gue masih sayang sama lo?". Katanya yang justru membuat deka menaikkan sebelah alisnya.
"Sayang?".
Lisa menggigit bibir bawahnya, kemudian ia tersenyum tipis. Sekuat mungkin ia menahan air mata yang akan kembali turun dari matanya.
"Iyaa deka gue masih sayang lo, gue.. gue nyesel mutusin lo dulu..". Lirihnya lagi yang kini sudah dengan isakan.
"Jangan nyesel! Itu kan udah keputusan lo, apa yang udah lo ambil itu pasti yang terbaik buat lo! Mungkin gue ini bukan yang terbaik buat lo lis, makanya lo mutusin gue! Kalo masalah sayang, gue juga sayang sama lo! Bahkan lebih dari lo sayang ke gue, gue gak bisa liat lo sedih, gue mohon lo jangan gini..". Katanya sambil tersenyum.
"Gue begini karena gue mau balik sama lo ka.. hiks..". Tangis lisa sudah pecah begitu saja.
Deka tersenyum hambar.
"Lis.. lo jadi begini sejak kapan sih? Bukannya lo itu takut ya kalo denger kata balikan sama mantan? Lo gak nyesel nantinya masuk dalam lubang yang sama? Lo juga gak takut, kalo nantinya gue nyakitin lo lagi? Kan dulu lo yang bilang sendiri, gue gak boleh jilat ludah gue sendiri, tapi sekarang? Justru lo sendiri yang jilat itu lis..". Balas deka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic (Donghyuk-Lisa)
FantasyGue bertahan, karena gue masih sangat menyanyangi Lo