Lisa : Deka lo dimana?
Lisa : sumpah ini gak lucu ka lo ninggalin gue gitu aja!!
Lisa : gue gak bawa duit deka, siapa yang mau bayar ini semua????
Lisa : Deka awas aja lo ya kagak balik ke sini siap siap ada cangkul terbang ke muka lo!!!
Lisa : ihhh deka gue nangis iniiiiiii!!!!
Lisa : Deka anjing lo ahh!!!!Begitulah sekiranya umpatan demi umpatan yang di kirimkan oleh lisa untuk deka lewat pesan pribadinya. Ia jengkel karena dalam keadaan seperti ini, deka meninggalkannya begitu saja.
Lisa masih di rundung kebingungan, apa yang harus di lakukannya saat ini. Ahh.. deka memang membuat dirinya selalu sial. Lisa menghela nafasnya pelan untuk merilekskan pikirannya.
"Apa gue telfon kak jinan aja ya buat bayarin ini dan jemput gue sekalian?". Gumam lisa lalu ia memetikkan jarinya ketika baru saja mendapat ide.
Lisa segera mencari nomor kakaknya di kontak ponselnya untuk menghubunginya dan berharap lelaki kecil itu bisa membantunya.
"Ahhh sial banget sih hidup gue! Ini lagi si bantet nomornya gak aktif!!!". Kesal lisa saat ia menghubungi nomor ponsel jinan. "Kenapa di saat seperti ini dia gak pernah ada buat gue!!". Gerutunya lagi lebih misuh misuh.
Lisa mengusap wajahnya gusar, di liriknya kanan kiri pengunjung restaurant sedikit demi sedikit mulai meninggalkannya, karena ia tak mau untuk mencuci piring ia pun berniat membayar semua makanan yang di pesan deka dengan ponselnya.
Lisa berjalan ragu ragu menuju kasir, ia takut kalo pelayan dari restaurant itu akan mengejeknya lantaran memesan makanan paling mahal, tetapi tak bisa membayar. Ahh,, sebenarnya ini bukan salah lisa, melainkan deka yang dengan teganya meninggalkan lisa.
"Lisa!".
Lisa menengok saat seseorang memanggilnya, dan di dapatinya deka berjalan santai ke arahnya bersama dengan bobby di sampingnya.
"DEKA LO KEMANA AJA SIH?". Semprot lisa yang sudah mencapai batas kemarahannya. "Lo tau gak gue hampir kasih hp gue buat bayar makanan lo! Lo mikir gak sih gue gak bawa duit!!!".
"Ya maaf lis! Tadi gue di tarik sama gitong keluar waktu lo di kamar mandi!". Sahut deka, sedangkan lisa kini sudah menangis.
Melihat lisa yang menangis deka menjadi merasa bersalah, karena memang ini juga salahnya pergi tanpa pamit terlebih dahulu pada lisa.
Deka mengusap pundak lisa yang bergetar, namun langsung di tepis juga seketika oleh lisa. Lisa marah? Ya tentu saja, dia kesal dengan deka.
"Lis maaf gue gak bermaksud ninggalin lo gitu aja! Tadi gue di tarik nih sama gitong gara gara dia ngajak jalan jissa tapi dia gak ada duit buat bayar di kafe sebelah! Makanya dia narik gue buat bayarin!". Jelas deka membujuk lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic (Donghyuk-Lisa)
FantasyGue bertahan, karena gue masih sangat menyanyangi Lo