14.Dia Yang Lemah

242 33 10
                                    

Seketika tubuh deka ambruk, hingga lisa yang juga tak dapat memopang tubuhnya ikut terjatuh juga karena tubuh deka yang lebih besar darinya.

"DEKAAAA!!". Teriak lisa histeris melihat deka yang menutup matanya rapat rapat.

Seluruh siswa yang ada di pinggir lapangan pun langsung berhamburan menghampiri deka, terlebih bobby yang udah gotong deka dengan gaya bridalnya.

"Kak bobby deka mau di bawa kemana??". Pekik lisa berlari mengikuti bobby yang membawa deka menuju parkiran.

Bobby sempat terhenti, teman temannya yang lain juga sama seperti lisa yang mengikuti arah bobby membawa deka.

"Lo bego apa gimana? Yang jelas gue mau bawa deka ke rumah sakit lah!!!". Bentak bobby di depan wajah lisa.

Lisa sempat tersentak dengan air mata yang terus mengalir dari matanya.

"Ini semua gara gara lo yang sok gak mau balikan sama deka! Deka masih sayang lo asuu!!!!". Tambah bobby lagi lalu melanjutkan membawa deka ke mobilnya.

"Sabar lis!". Kata rosie menenangkan lisa yang sudah terduduk lemas di tanah.

Iya.. lisa menyadari kalo saja dia tidak menolak ajakan deka untuk balikan dengannya ini semua gak akan terjadi, ramon dan vibran pasti tidak akan mengejek deka. Deka terlalu memaksakan kehendaknya untuk melawan mereka berdua, hingga pada akhirnya deka harus kehilangan keseimbangan tubuhnya yang akhir akhir ini sedang lemah.

Lisa bangkit sembari mengusap air matanya kasar.
"Guw harus nyusul deka ke rumah sakit!!". Ucap lisa yang kemudian berlari menuju gerbang sekolah.

Teman temannya yang melihatnya pun terkejut dan ikut juga menyusul lisa.
"LISAAAA TUNGGU!!!!".

Suasana rumah sakit terlihat begitu ramai, di sana lisa langsung mencari ruangan deka di rawat. Di lihatnya bobby yang sedang duduk di ruang tunggu UGD, bersama dengan teman temannya yang lain. Gak ketinggalan juga, ternyata mama fika juga sudah ada di sana.

Lisa langsung menghampiri mereka.
"Tante fika gimana keadaan deka tan?". Tanya lisa panik, dapat di lihat dari raut wajahnya yang tidak ada ketenangan di sana.

Fika hanya menggeleng lalu ia memeluk lisa erat.
"Kita tunggu dokter keluar ya lisa!". Fika menangis sembari memeluk lisa.

Begitu juga lisa, ia menangis sesegukan sambil membalas pelukan fika. Ia menjadi merasa sangat bersalah, andai saja deka tidak melakukan itu deminya karena dua laki laki brengsek tadi pasti deka tidak akan berlari lari, deka pasti kecapean makanya dia bisa pingsan seperti ini.

Tak lama, pintu ruangan itu terbuka menampilkan laki laki berjas putih dan seorang perempuan yang mendampinginya keluar dari dalam.
"Keluarga Deka Ramadian?". Sapanya pada semua orang.

Fika yang mendengar itu, langsung melepaskan pelukannya dari lisa dan segera menghampiri dokter itu.
"Iya dok saya ibunya!". Kata fika di depan dokter itu. "Gimana keadaan anak saya? Apa vertigonya kambuh makanya dia bisa pingsan dok?".

Dokter itu mengangguk.
"Anak ibu sudah tidak apa-apa! Sekarang dia juga sudah di pindah ke ruang rawat dan boleh di jenguk! Tapi bisa ibu ke ruangan saya sebentar? Ada hal yang ingin saya bicarakan pada ibu!".

Fika bernafas lega mendengar keadaan anaknya begitu juga lisa dan teman temannya yang lain. Lalu, fika mengangguk ajakan dari dokter itu untuk berbicara dengan dokter itu di ruangannya.
"Emm kalian masuk dulu aja ya ke ruangan deka! Tante mau ngobrol sebentar sama dokter!". Kata fika ke teman teman deka.

"Kayanya kita gak bisa tante, kita harus ke sekolah lagi! Biar lo aja lis yang kita tinggal di sini! Ntar gue izinin ya!". Sahut hanbin yang disetujui oleh teman temannya.

Romantic (Donghyuk-Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang