9.Jawaban

278 41 35
                                    

Dahi deka terlihat bergelombang, menandakan ia tak paham dengan maksud apa yang di ucapka lisa. Deka menatap wajah lisa dengan lekatnya dan perlahan menggelengkan kepalanya.
"Lo serius mau putus lis?". Tanya deka dengan hati-hati.

Lisa semakin menderaskan air matanya, ia hanya diam dan tak berani menatap mata deka.

"Lis lo sayang gue kan?". Tanya deka lagi, dan lisa mengangguk pelan.

"Kalo lo sayang sama gue, kenapa lo minta putus lis? Lo udah yakin sama keputusan lo ini?". Deka terus mencerca lisa, namun tatapannya begitu lembut tak lagi seperti tadi saat ia baru saja pulang.

"Gue sayang sama lo ka! Dan gue juga gak yakin dengan keputusan itu, tapi dengan sikap lo yang berubah drastis ke gue, buat gue semakin yakin kalo perasaan lo udah ilang ke gue, gue gak mau jadiin lo beban ka dengan adanya gue!". Balas lisa masih dengan air mata yang mengucur.

Deka berjalan mendekat ke lisa, di raihnnya tangan lisa lalu ia genggam dan mengecupnya berulang kali.
"Lisa gue udah pernah bilang kan sama lo kalo gue cuman bosen sama hubungannya aja, tapi nggak dengan perasaan lis! Gue masih deka yang dulu, gue masih sayang sama lo! Gue gak mau kehilangan lo! Lo ingat kan?". Ucap deka lirih.

Lisa mengangguk lagi, tapi air matanya tak kunjung mau berhenti dan deka menghapus lembut dengan ibu jarinya.

"Tapi apa yang mau di pertahanin ka kalo sifat lo terus aja gini ke gue?". Lirih lisa juga.

Deka menghela nafasnya kasar, di tatapnya lagi mata lisa dengan mendongakkan wajahnya meskipun lisa berusaha terus tak mau menatapnya dengan menundukkan kepalanya.

"Gue begini karena ada alasannya lis, gue juga gak mungkin tiba tiba diemin lo kalo gak ada sesuatu yang bikin kaya gini, tapi nyatanya lo gak peka!".

"Gak peka gimana sih deka? Gue sering bilang kan ke lo kalo ada apa apa itu ngomong! Jangan diem, lo gak suka gue diem kalo gue marah, tapi lo sendiri justru lebih diem bahkan gak mau melirik gue di saat lo marah! Lo masih kekanak kanakkan ka!". Lisa semakin terisak dengan tangisnya. "Ini yang bikin gue bimbang, pemikiran kita aja udah beda! Ego kita juga sama sama tinggi, dan ini juga yang bikin gue gak yakin gue bisa pertahanin ini!". Lirihnya lagi.

Deka mendekatkan lagi tubuhnya dan menarik lisa dalam pelukannya, di ciumnya lembut pucuk kepala lisa begitu juga dengan lisa yang terus sesegukan di dada bidang deka.
"Gue kasih lo waktu seminggu lis, gue gak mau sia siain hubungan kita karena ego! Gue mau kasih lo waktu buat mikirin lagi matang matang ucapan lo tadi! Karena gue gak bisa gitu aja iyain permintaan lo!". Deka semakin mengeratkan pelukannya pada lisa.

Lisa mengangguk pelan sebagai jawaban, membuat deka melepaskan pelukannya dan mencium kening lisa.
"Gue anter pulang ya!". Pinta deka menggenggam tangan lisa, lisa lagi lagi mengangguk membuat deka tersenyum dan mengajaknya masuk ke dalam mobilnya.

Satu minggu sudah lisa menggantungkan hubungannnya dengan deka tanpa ada kepastian antara lanjut atau tidak. Deka terus saja menghela nafas kasar saat ia menatap layar ponselnya dan dibukanya galeri yang masih banyak tersimpan foto lisa dan dirinya.

Deka menyunggingkan senyumnya saat ia mendapati satu foto, dimana gadis itu tersenyum lebar ke arah kamera.

Deka menyunggingkan senyumnya saat ia mendapati satu foto, dimana gadis itu tersenyum lebar ke arah kamera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Romantic (Donghyuk-Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang