32. Pernyataan

145 20 28
                                    

Dua sepasang sejoli kini tengah melintas di sebuah taman kota yang cukup ramai. Sudah sejak sore, mereka menghabiskan waktunya bersama. Awalnya, gadis berponi itu tidak sengaja mengajak laki-laki yang sekarang berjalan bersamanya itu untuk meminta maaf, atas kesalahan beberapa hari yang lalu saat pesta ulang tahun kakaknya.

Namun, yang ada di raut wajah lisa hanyalah kemurungan. Ia seperti tidak ada minat untuk bercengkrama banyak dengan juki, karena sekarang pikiran lisa hanya di penuhi oleh deka. Sang mantan terindahnya. Dimana kemarin ia sakit, dan lisa belum sempat menjenguknya lagi. Bukan belum sempat, lebih tepatnya ia takut nanti mama dari deka akan mengusirnya kembali.

Juki yang melihat raut wajah lisa yang tidak seperti biasanya, ia sempat mengerutkan dahinya. Lalu, ia pun menepuk pundak lisa.

"Kenapa?". Tanyanya pada lisa. "Ada masalah?".

Lisa menoleh, lantas ia tersenyum dan menggeleng.

"Gue gak papa kok juk". Jawab lisa.

Juki hanya mengangguk. Ia tak ingin bertanya lebih banyak dulu pada lisa.

"Em nonton aja yuk. Di sini keknya boring banget deh..". Ajak juki.

"Nonton apa?". Tanya balik lisa.

"Gimana kalo nonton film horor?". Tawar juki.

Lisa sejenak berfikir, lalu ia mengangguk mensetujui ajakan juki. Sebenarnya lisa itu penakut dengan sesuatu yang berbau horor. Namun, ia terpaksa menyetujuinya karena merasa tidak enak saja dengan juki.

Akhirnya mereka pun kini sudah ada di bioskop. Terlihat, juki tengah mengantri untuk membeli tiket serta cemilan untuk di makan di dalam. Sedangkan lisa hanya diam, menunggu juki.

Tak lama setelah itu, juki menghampiri lisa yang berdiri tidak jauh dari tempat ia mengantri tadi.
"Udah nih lis". Katanya menunjukkan tiket serta popcornnya pada lisa.

Lisa tsrsenyum lantas mengangguk.
"Yuk..".

Juki merangkul lisa masuk ke dalam bioskop dimana sebentar lagi film yang akan mereka tonton akan segera di tayangkan.

Juki mengambil kursi tepat di sebelah lisa. Hingga akhirnya, lampu-lampu mulai meredup, dan menampilkan cahaya yang keluar dari layar besar di depan mereka.

Film yang mereka tonton pun akhirnya tayang. Debaran demi debaran mulai mamacu cepat memompa jantung, saat adegan yang menakutkan mulai di mainkan.

Lisa yang memang notabenya penakut, ia terus memejamkan matanya dan memeluk diri semampunya ketika musik menakutkan itu terus terdengar.

Juki yang melihat lisa ketakutan, ia mencoba menenangkannya dengan memeluknya dari samping dan mengusap rambutnya. Lisa yang di perlakukan demikian, ia memang merasa lebih nyaman dan tenang hingga sampai akhirnya film itu pun selesai.

"Huffffftt...". Lisa menghela nafas panjang setelah ia keluar dari studio satu.

"Takut banget ya?". Tanya juki sambil tersenyum mengejek.

Lisa hanya cengengesan.
"Ya gitu deh.. gue emang penakut. Hhe.. maaf ya". Jawab lisa dengan cengirannya.

Juki terkekeh, lantas mengacak rambut lisa gemas.

"Santai aja..". Balasnya.

"Juk.. makan yuk". Ajak lisa dengan memasang wajah yang memelas.

"Laper?". Kata juki.

"Iyaaaaa...". Rengeknya manja.

Entah mengapa, setelah mendapat perhatian yang cukup membuat dirinya nyaman ketika menonton tadi, lisa menjadi sedikit agak manja pada juki. Mengingatkan kembali masa-masa pacarannya dengan deka, yang setiap habis nonton pasti merasa lapar dan merengek untuk mencari restaurant.

Romantic (Donghyuk-Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang