BR| (12)

1.8K 171 13
                                    

©Chocholatepink_ (Story)
©Masashi Kishimoto (Chara)

Warning! Typo bertebaran dimana-mana!

Jangan lupa
VOTE, COMMENTS, FOLLOW

~Happy Reading~

Tok tok tok

Ketukan pintu membuat Naruto yang duduk menemani Hinata yang bermain game di ponselnya langsung beranjak membuka pintu.

Hinata yang masih sibuk dengan gamenya tiba-tiba chat masuk. Ia buka dan ternyata dari Shion.

Chat

Shion
Sayang tadi siapa? Kenapa kamu ninggalin aku dan pergi membawa cewek lain?!!

Naruto
Tadi istri aku yang paling cantik, sexy dan paling imut, aku cemburu lihat dia jalan dengan pria lain jadi aku tarik saja dia untuk pulang

Hinata tersenyum kala membalas chat dari Shion. Ia tidak peduli apa yang akan Naruto lakukan padanya.

"Hime, ini makanan kamu udah datang" ucap Naruto menenteng banyak kantong makanan.

Ting! Ting! Ting!

Datangnya Naruto bersamaan dengan chat dari Shion.

"Naruto-kun"

"Ada apa?"

"Selingkuhan kamu chat nih, kayanya dia marah, kamu balikan lagi kan sama Shion?"

Naruto kaget, ia terdiam membeku.

"Aku bacain yah? Apa?! Istri?! Tidak mungkin kan? Tapi tidak masalah selama kau masih mencintaiku dan aku yakin pasti kamu menikah terpaksa kan? Aku akan menunggumu bercerai Naruto-kun" ucap Hinata membacanya dengan lantang.

"Kau tidak marah?"

"Marah? Buat apa aku tidak mencintaimu jadi buat apa aku marah? Aku tidak peduli kau punya seribu satu selir sekalipun diluaran sana" ucal Hinata cuek.

Mendengar hal itu membuat hati Naruto langsung sesak dan kesal sendiri. Tapi ia harus ingat jika ia mencintai Hinata maka saat itu juga ia akan kehilangan wanita itu.

Hinata langsung membuka makanannya dan mencicipi satu persatu. Ia hanya menghabiskan dimsum, Yakiniku dan setengah porsi Sushi dan sisanya hanya dicipi.

"Naruto-kun aku mau kamu yang habiskan!" Pinta Hinata.

"Hime, apa kamu bermaksud untuk menyiksaku?"

"Iya, jadi sekarang habiskan!"

"Aku tidak mungkin bisa menghabiskan semua ini Hime"

"Uhh~~ sayang lihat, Papahmu tidak mau menghabiskan makanannya, dia tidak mau memenuhi keinginanmu"

Hinata mengelus perutnya dengan suara merajuk sedih. Naruto yang melihatnya hanya bisa pasrah.

'Tuhan apa ini yang namanya siksaan manis?'

Naruto mau tidak mau memaksakan diri untuk menghabiskan semua makanan itu walau sebenarnya beberapa kali ia ingin muntah.

'Rasakan itu Rubah Mesum!'

Hinata masih sibuk dengan ponsel Naruto. Sedangkan pemiliknya tengah setengah berbaring kesakitan.

"Oh... rasanya nyawaku menghilang perlahan" rintih Naruto.

Bahkan ia sampai melepas gesper celananya karena kekenyangan.

"Roti sobekku seketika hilang... oh... sakit sekali..."

BLACK ROSE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang