pengakuan

7.7K 201 153
                                    

Maaf aku baru baru up skrg, aku baru selesai ngetik nya 😢 sumpah sebenernya aku udah ngantuk bangwt gays sumpah, tapi aku udah terlanjur janji sama kalian. Dan komentar itu tembus sampe 80,kaya nya dan aku pun gak mau bikin kalian kecewa 🤗

Jangan lupa voment yang banyak, biar cepet up ❤❤😭

Part ini enggak terlalu sedih, cape kan tiap hari sedih mulu bawaan nya 😭😭

Sedih nya simpen buat besok-besok Oke 🤣

Happy reading All ❤

🐒🐒🐒

"Assalamualaikum"

Entah yang ke berapa kali Maura mengucapkan salam namun tidak ada yang di jawab sama sekali oleh yang punya rumah. Maura pun membuka pintu nya dan ternyata tidak di kunci

Maura melangkah masuk ke dalam, dahi nya mengerut bertanda bingung melihat rumah putra dan menantu nya yan  begitu sunyi, apa tidak ada org di dalam?

"Arsya! Alexa" panggil Maura

Namun hening yang ia dapat, tak ada suara yang menyahuti, dengan cepat Maura menaiki tangganya dan mengetuk pintu kamar yang di tempati oleh Alexa dan Arsya

Tok tok tok

"Arsya, kamu ada di dalam nak?" tanya Maura

"Alexa, kamu ada di dalam?"

Hening, dengan cepat Maura membuka pintu nya. Seketika ma a nys membulat penuh melihat Alexa yang tergeletak di lantai dekat dekat pintu

"Astagfirullah Alexa!" dengan cepat Maura menghampiri Alexa dan mengangkat kepala gadis itu untuk di letakan di paha nya

"Ya allah sayang, kenapa kamu bisa gini" gumam Maura khawatir melihat kondisi Alexa saat ini

Dengan cepat Maura menelpon teman nya yang kebetulan berprofesi menjadi dokter. Tak menunggu lama Maura pun segera menyuruh dokter itu untuk ke rumah ini. Tak lupa untuk mengirim lokasi padanya

Maura menatap Alexa prihatin pasal nya gadis itu begitu pucat. Mengapa selalu seperti ini? Belakangan ini Alexa sering membuat nya bingung dengan peristiwa aneh gadis itu.

Maura merutuki putranya, disaat seperti ini, lagi-lagi Arsya tak ada di samping Alexa.

————

Jam sudah menunjukan pukul 22.45 tetapi Arsya masih belum ingin pulang kerumah. Terakhir meninggalkan Alexa itu sekitar jam 20.00. Arsya mengerang prustasi sebenarnya ada apa dengan dirinya? Mengapa Arsya merasa menyesal telah memperlakukan Alexa seperti tadi, tetapi di sisi lain dirinya senang karna melihat Alexa yang tersakiti karna nya

Arsya meremas rambut nya pelan, ia dilema sungguh benar-benar dilema di buat nya. Jujur, Arsya pun tak mengerti dengan dirinya saat ini, mengapa dirinya bisa menjadi sosok iblis untuk Alexa? Ia menatap tangan nya yang mendorong Alexa tadi, sampai-sampai gadis itu membentur kedinding. Tetapi dengan tega nya Arsya malah meninggalkan nya begitu saja

Sebenar nya Arsya tak mau melakukan ini, tapi mengingat Alexa yang kepergok dengan Athur di rumah sakit kemarin, itu membuat nya naik pitam sehingga melampiaskan nya pada Alexa. Setiap melihat air mata Alexa, dada Arsya terasa sesak, entah mengapa?

Arsya kesal, marah, kecewa, tetapi rasa bentrok dengan rasa cinta, kasihan, tak tega, sesak. Bayangan Alexa yang menangis karna nya memenuhi kepala nya saat ini. Arsya memejamkan mata nya erat, ia bingung entah mengapa rumah tangga nya menajdi seperti ini

Bugh

Arsya yang sedang sibuk dengan fikiran nya, tiba-tiba tersungkur ke samping. Ia bangkit dan melihat sosok Gavin yang berdiri tegak di hadapan nya. Arsya menyeka sudut bibir nya yang sedikit berdarah

ALEXA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang