🐒🐒🐒
"Alexa, aku bisa jelasin"
Hening, mereka sibuk dengan fikiran nya masing-masing. Begitu pun dengan Alexa yang masih tak menyangka apa yang ia dengar barusan. Alexa menatap Arsya dan Sely dengan mata yang berkaca - kaca.
Alexa tak sanggup mendengar dengan jelas nya, maka dirinya langsung mengalihkan pandangan nya pada pecahan gelas di bawah.
"A-alexa, a-aku..." ucapan Arsya menggantung
Alexa menyibukan dirinya merapihkan pecahan gelas itu. Setelah itu dirinya menatap Arsya dan Sely bergantian
"Maaf ya, aku gak sengaja.. Aku ke belakang dulu ambil minum yang baru" setelah mengucapkan itu Alexa langsung melenggang pergi kedalam
Meninggalkan Arsya dan Sely yang terdiam. Apa kejadian barusan mengatakan bahwa Alexa tak mendengar apa yang dirinya bucaran dengan Sely? Jika benar, bagus lah. Setidak nya waktu untuk Arsya bersama-sama dengan Alexa masih terbuka luas
Sedangkan Sely terdiam, apakah Alexa tak mendengar percakapan nya dengan Arsya tadi? Sial, tapi rasaya tak mungkin jika Alexa tak mendengarnya. Tapi, jika Alexa mendengar sudah di pastikan dia akan mengamuk, namun saat ini? Alexa terlihat seperti biasa-biasa saja.
Sely tersentak ketika Arsya langsung meninggalkan nya dan masuk kedalam. Tidak ini tidak boleh di biarkan, Alexa harus tau semua nya. Dengan cepat Sely pun menyusul Arsya
Alexa segera membuang nampan berisi beling itu ke tempat sampah. Setelah itu dirinya langsung mencuci tangan, Alexa merasa matanya yang muali memanas, tahan Alexa! Tahan!
Baru saja Alexa hendak pergi ke kamar, tiba-tiba Arsya datang dan langsung mencekal tangan nya
"Alexa, ka-kamu... Ko nangis?" tanya Arsya gugup
"Hah? Masa si?" Alexa langsung menghapus air mata nya
Arsya sangat yakin jika Alexa mwmang mendengar percakapan nya dengan Sely di luar. Jika ia, tidak mungkin istrinya menangis tanpa sebab
Arsya menangkup kedua pipi Alexa agar menatap nya "Alexa, aku bisa jelasin semua nya tolong jangan percaya omong kosong tadi" ucap Arsya
"Oh, jadi yang tadi itu bener? Aku kira, aku cuma salah denger doang" ucap Alexa seraya menepis pelan lengan Arsya di pipinya
Baru saja Arsya hendak berbicara, namu tiba-tiba Sely datang dan memberi sebuah amplop putih pada Alexa
"Aku hamil Kak, anak kak Arsya" ucap Swly mantap
Alexa menatap amplop putih itu, tidak ada yang tahu bahwa dirinya disini mati-matian menahan air mata nya. Ia tidak boleh percaya dulu, ia harus mendegarkan penjelasan Arsya. Yah, karna ia yakin Arsya tidak pernah bohong padanya
Alexa menatap Sely "Becanda kamu gak lucu Sely, udah deh jangan prank aku. Aku gak lagi ulang tahun" ucap Alexa berusaha positif thinking atas apa yang terjadi saat ini
"aku gak bercanda Kak, aku serius. Aku hamil anak kak Arsya"
Cukup! Alexa sangat jijik mendengar nya.
"Sely, bisa gak sih kamu gak usaj ngaku-ngaku. Awal nya emang aku gak suka sama kamu, karna aku tahu kamu suka kan sama Arsya" semprot Alexa akhirnya
Sely menatap Alexa dengan berani "Kak, aku gak bercanda. Kalo kakak gak percaya, kakak boleh tanya sendiri sama Kak Arsya, kemana dia di saat satu minggu gak pulang. Kita itu udah menikah dan sah di mata agama. Dan satu minggu aku bulan madu sama kak Arsya, dan alhamdulillah itu membuahkan hasil, aku hamil kak. Setelah itu Kak Arsya pamit pergi untuk pulang menemui kakak. Agar kakak gak curiga"
Deg!
Alexa merasa dadanya yang terasa sesak. Rasa sesak yang dulu pernah ia rasakan kini hinggap kembali di dadanya. Ia tak bisa membayangkan Arsya menghamili wanita lain, sangat sulit ia bayangkan. Alexa sudah tak bisa menahan air mata nya. Ia menangis, menangis di hadapan Arsya dan Sely.
Tak perduli jika dirinya di cap sebagai perempuan lemah dan cengeng. Istri mana yang tak sedih ketika suaminya membohongi nya dengan alasan keluar kota untuk kerja, padahal menikah dengan gadis lain
Ia tak menyangka Arsya akan membohongi nya seperti ini. Alexa hanya diam namun rintihan tangis nya yang terdengar sangat pilu mampu menyayat hati kecil Arsya, ia bisa merasakan sakit nya Alexa saat ini. Mengetahui fakta bahwa dirinya membohongi nya dan menikahi gadis lain
Alexa merosot ke bawah, ia memeluk lutut nya sendiri dan menangis sekencang-kencang nya. Alexa menangis meluapkan emosi, sakit hati, cinta, kecewa, sedih, perasaan, semuanya campur aduk. Mulut nya tak mampu berkata namun air matanya bisa menjawab semuanya bahwa dirinya sangat, sangat, sangat tersakiti disni
Arsya tak menyangka Sely akan melebih-lebih kan keadaan seperti ini. Itu semua nya tidak benar, Arsya baru sadar jika Sely adalah gadis licik serupa dengan Alya dulu. Arsya tak tega melihat Alexa yang menangis meraung- raung seperti ini. Isakan nya terdengar sangat memilukan. Sampai - sampai Arsya tak kuasa menahan tangis nya, ia pun berjongkok di hadapan Alexa
Barus saja Arsya hendak memegang tangan Alexa, namun Alexa menepis nya dengan kasar "JANGAN SENTUH AKU! AKU JIJIK!" pekik nya sambil menangis kencang
Arsya tak mampu untuk tidak terisak, Arsya pun ikut terisak, dan menatap istrinya "Aku bisa jelasin Al"
"Jelasin apa kak? Semua nya udah jelas" ucap Sely menimpali
Mendengar itu sontak membuat Arsya tak suka, sumpah demi apapun ia sangat benci dengan Sely. Dengan segala ke emosian Arsya pun bangkit dan menarik tangan Sely kasar, ia menghempaskan Sely keluar pintu tanpa perasaan
"Ingat, kamu gak usah tunjukin muka kamu di hadapan saya. Saya fikir kamu adalah gadis yang baik, ternyata kamu itu sangat jahat. Kamu adalah iblis yang bersembunyi di balik tampang polosmu. Kamu fikir dengan cara kamu pura-pura hamil kayagini, saya akan berpaling ke kamu? Gak, jawaban nya gak! Mulai detik ini SAYA TALAK KAMU! PERGI KAMU DARI SINI!"
Brugh
Sely terlonjak kaget ketika Arsya langsung menutup pintunya kasar. Gadis itu merasa sakit hati karna baru saja Arsya menginjak -nginjak harga dirinya. Tentu saja dirinya tak terima, awas saja. Sely akan membalas semuanya!
Arsya menghampiri Alexa kembali, masih sama posisi nya memeluk lutut dan menangis. Arsya tak tega melihat nya, ia sudah menduga memang akam seperti ini. Sepandai-pandai dirinya menyimpan bangkai pasti akan tercium baunya.
Arsya ikut merosot di samping Alexa, ia tak mampu berbuat apa-apa. Sedangkan Alexa saja tidak mau mendengar penjelasan nya. Apakah akan serumit ini? Melihat Alexa yang menangis Arsya merasa sangat bodoh menjadi suami, dengan gampang nya menerima permintaan Bunda tanpa memikir panjang tentang perasaan Alexa bila mengetahui ini
Mereka hening tak ada pembicaraan atau penjelasan yang keluar dari mulut Arsya. Dapur ini di isi dengan isakan pilu Alexa, ingin sekali Arsya merengkuh Alexa ke dalam pelukan nya. Menenangkan istri nya itu agar tidak terlalu terlarut dalam kesedihan nya
Arsya mencoba memegang tangan Alexa namun dengan cepat istrinya menghindar, karna masih tak mau di sentuh oleh nya.
"Al, aku bisa jelasin" ujar Arsya
Alexa hanya diam terisak, dan Arsya rasa ini lah kesempatan dirinya untuk menjelaskan semuanya.
"Yang di ucapin Sely itu gak bener Al, aku berani sumpah" ucap Arsya
"Termasuk pernikahan kalian?"
Arsya terdiam, ia hanya menundukan kepalanya. Rasanya sangat sakit jika dirinya mengakui langsung pernikahan nya di hadapan Alexa.
"Kamu tau gak si Sya, hati aku itu sakit di saat tau kamu pergi seminggu karna tugas padahal kamu menikah lagi sama gadis yang lebih muda dari aku. Yang lebih sakit nya lagi, kamu menikah sama Sely, orang yang kamu anggap sebagai adik kamu sendiri. Kamu tega Sya, kamu gak fikirin perasaan aku disini. Yang setia nunggu kepulangan kamu, aku berusaha sabar karna aku tahu kamu di sana cari uang untuk kami. Tapi, semua itu sia-sia kamu udah sukses ngeruntuhin kepercayaan aku"
"Sekarang aku mau, kita pisah"
🐒🐒🐒
Sorry for typo 🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXA (END)
Teen FictionRanking ❤ #1 in anak muda (1April 2020) #1 in alexa (6April2020) #8 in kehidupan (11April2020) #3 in dewasa #5 in sister (11April2020) #1 in romantice (15 April2020) #6 in Complex (1 Mei2020) #3 in Favorite (3Mei2020)