tak mau mengalah

7.3K 201 45
                                    

Assalamualaikum

Temen-temen aku dan sekeluarga mengucapkan minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir batin 🙏🤗 maafin aku ya kalau aku udah bikin kalian baper sampe nangis gara -gara baca cerita ini.

Dan Alexa, maafin aku juga ya karna udah bikin hidup kamu rumit 🙏😭 ini lebaran looh, jadi kamu harus maafin akuuu

Happy reading guys 🤗😍

🐒🐒🐒

"Pak Arsya jadi begini, sari hasil pemeriksaan istri anda dinyatakan positif hamil"

Deg!

Arsya merasa jantung nya berdegup kencang, tak sadar senyum nya mengembang dan menatap dokter di hadapan nya penuh harap

"se-serius dok?" tanya Arsya memastikan

Dokter itu mengangguk dan tersenyum "Iya pak, benar saya rasa ini anak yang pertama?" tebak dokter itu

Dengan cepat Arsya mengangguk dan tersenyum sumringah "Iya dok, ko dokter tau?"

Dilihat nya dokter itu terkekeh ringan "Iya karna sudah tertebak dari raut kebahagiaan pak Arsya"

Arsya pun ikut terkekeh ringan "Dokter bisa aja"

Dokter itu pun tersenyum dan menatap Arsya "Baik Pak, kehamilan istri bapak baru berusia 3 minggu. Saya berharap tolong di jaga pola makan nya, aktivitas nya jangan sampai kecapean. Dan juga yang terutama adalah fikiran, jika istri bapak terlalu banyak fikiran itu tidak baik untuk janin nya"

Arsya mengangguk "Iya dok, Terimakasih"

"Baiklah kalau begitu saya permisi"

Setelah itu dokter itu pun langsung melenggang pergi. Arsya tersenyum bahagia, lalu menatap Alexa yang masih melamun di brankarnya. Arsya tak menyangka dirinya akan menjadi seorang ayah. Ia jadi tak sabar untuk melihat wajah anak nya nanti

Lain dengan Alexa yang masih diam menatap lurus ke langit-langit rumah sakit. Ia memegang perutnya yang masih rata, ada kehidupan baru di dalam perutnya ini. Seharus nya dirinya itu senang karna Tuhan masih mempercayai nya untuk menjadi seorang ibu kembali.

Tetapi di sisi lain Alexa merasa gelisah, karna dengan dirinya hamil maka berarti Alexa tak bisa berpisah dengan Arsya. Alexa mengelus perut nya

Bukan maksud nya Bunda gak terima kamu, kehadiran kamu emang gak salah nak, tapi kamu hadir di waktu yang tidak tepat

Alexa masih memikirkan nasib nya kedepan. Sanggup kah ia bertahan dengan Arsya yang jelas-jelas sudah mengkhianati nya? Sungguh ia sangat tidak sudi berbagi suami dengan siapa pun.

Alexa harus apa? Tidak mungkin jika ia meminta cerai disaat dirinya sedang hamil seperti ini. Sebenarnya Alexa masih sangat mencintai Arsya namun rasa sakit hati mengalahkan rasa cinta itu

Sibuk dengan lamunan nya sampai - sampai tak sadar bahwa Arsya sudah menghampirinya. Arsya duduk di kursi samping brankar, ia tersenyum menatap Alexa. Rasanya kebhagiaan nya tak dapat diukur dengan apapun itu, ia merasa menjadi laki-laki paling sempurna saat ini karna memiliki istri secantik dan sebaik Alexa dan di tambah dengan kehadiran sosok bayi yang nanti akan menjadi pelengkap keluarga nya setelah Eza

"Al, aku seneng bang-"

"Kita pisah setelah aku melahirkan" potong Alexa cepat

Duar!

Lenyap sudah senyuman Arsya, ia menatap Alexa yang enggan menatap nya. Ia merasa tak menyangka dengan apa yang di ucapkan Alexa barusan. Mengapa wanita itu masih saja memikirkan hal itu, bahkan Arsya sendiri saja tidak berfikir sampai kesitunya

ALEXA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang