bahaya

5.9K 156 13
                                    


🐒🐒🐒

Sepanjang hari Alexa menghabiskan waktu nya untuk menangis di kamar. Semenjak kepergian Arsya, Alexa tidak mood untuk apa-apa. Sarapan saja tidak, apalagi makan siang dan malam. Alexa menatap jam dinding yang kini sudah menujukan pukup 18.33 petang. Cukup lama dirinya menangis, hingga tak sadar bahwa ini sudah hampir malam.

Alexa pun melangkahkan kaki nya hendak menuju kamar mandi, tetapi ia urungkan ketika merasa matanya sangat sakit. Alexa melangkah menuju meja rias nya, ia duduk dan mendongak.

"Astaga!"

Alexa dibuat terkejut dengan pantulan dirinya sendiri, ia tak menyangka mata nya akan sesembap ini, hidung nya sangat merah sekali. Alexa menyisir rambut nya, karna tadi ia terlihat sangat menyeramkan dengan rambut yang sangat berantakan. Setelah selesai menyisir rambut, Alexa pun melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi untuk sekedar membersihkan tubuh nya

Alexa hanya butuh waktu lima belas menit untuk mandi dan memakai piyama tidur nya. Ia menatap nanar pintu kamar nya, tidak ada tanda-tanda Arsya akan pulang. Alexa duduk di tepi ranjang, mata nya mulai memanas kembali

"sshhhh" Alexa melenguh perih karna mata nya terasa perih mengeluarkan air mata

"ko perih banget ya" gumam nya

Alexa keluar dari kamar dan menuruni tangga,  ia bingung hendak bercerita pada siapa. Bahkan telpon saja ia tak punya. Alexa ingat bahwa masih ada telepon rumah. Alexa melangkahkan kaki nya menuju dapur, dimana telpon itu berada.

Hendak menelpon siapa ia kali ini? Tidak mungkin kan menelpon Cecile, sudah sering ia merepotkan sahabat nya itu. Ah, Alexa ingat bahwa Prisil pernah memberi nomor telpon nya, Alexa kembali menaiki tangga mwncari nomor Prisil. Ia berharap kertas itu belum hilang. Alexa mencari di setiap laci kamar nya, nomor Prisil tidak di temukan

Alexa menghembuskan nafas nya lelah, harus apa dirinya ini? Alexa pun menuruni tangga kembali. Tak ada pilihan lain, dirinya harus menelpom Cecile. Baru saja menekan tombol panggil, panggilan itu langsung terhubung

"Hallo, ini siapa?" tanya Cecile di serbrang sana

"Ini gue Alexa"

"Hah, Alexa lo pake nomor siapa?"

"Telpon rumah"

"oh ada apa"

"mmmm.. Mmm gu-gue-"

"Alexa lo kenapa cerita sama gue"

"Cil, tolong ke rumah gue sekar- akhhhhhh"

"halo Alexa, lo kenapa, Alexa?? Halo?"

Di lain tempat Cecile terus saja berbicara pada  Alexa namun wanita itu tak kunjung untuk menyahutinya. Prisil yang kebetulan sedang ada di samping Cecile pun merasa terkejut karna ia mendengar teriakan Alexa di telpon

"Alexa kenapa Cil?" tanya Prisil panik

Cecile menggeleng "gue gak tau, tadi dia nyuruh kita kesana sekarang"

"Ayo tunggu apa lagi" balas Prisil

Lalu dua wanita itu segera berlari keluar dan menaiki mobil Cecile. Tak menunggu lama Cecile pun langsung menancap gas nya menuju rumah Alexa. Cecile mengendarai mobil nya dengan kecepatan di atas rata2

"Cil, agak cepetan dong" panik Prisil

Cecile mengangguk "Selama gue nyetir mending lo coba hubungi Alexa lagi" ujar Cecile

Prisil mengangguk dan mencoba menghubungi telpon rumah Alexa, namun nihil wanita itu tak menjawab telpon nya. Cecile menoleh pada Prisil

"Gimana Pris?" tanya Cecile

ALEXA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang